Tim-tim Tak Terkalahkan yang Gagal di Piala Dunia

Piala Dunia tak berhenti menghadirkan sejumlah fakta menarik dari masa ke masa, salah satunya adalah tim-tim yang sejatinya tidak tersentuh kekalahan sama sekali sepanjang turnamen, namun gagal meraih hasil maksimal di putaran final. Ironisnya, beberapa diantaranya bahkan mengalami nasib sial dan gagal lolos dari fase grup.

Tim-tim tersebut sejatinya memiliki materi pemain yang mumpuni, bahkan beberapa diantaranya memiliki tradisi sepakbola yang kuat. Jadi agak mengherankan bagaimana fenomena itu terjadi. Sama anehnya dengan tim-tim naungan dewi fortuna yang tidak pernah menang namun mampu melaju jauh, Berikut ini adalah 10 tim yang paling sial dalam sejarah piala dunia. 

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI Fun88

  1. Meksiko di Meksiko 1986

Hugo Sanches dkk sejatinya tampil cukup menawan sepanjang turnamen. Mereka mengawali dengan kemenangan 2-0 meyakinkan atas Belgia, diikuti dengan kemenangan tipis 1-0 atas Irak meski sempat ditahan imbang oleh Paraguay sebelumnya. Di babak 16 besar, El Tri juga tidak kesulitan melewati hadangan Bulgaria dan unggul 2-0. Nasib sial baru ditemui saat bersua kampiun Eropa 1980, Jerman. Anak asuhan Bora Milutinovic gagal mencetak gol dan laga harus diselesaikan lewat adu penalti setelah imbang tanpa gol. Mentalitas tim Panser lah yang menyingkirkan El Sombrero dengan skor akhir 4-1 dimana dua algojonya gagal mengeksekusi penalti. Pasang taruhan anda untuk laga-laga Meksiko di Qatar 2022 hanya di link alternatif Fun88. 

  1. Argentina di Jerman 2006

Tim Tango turun dengan materi yang mengkilap, sosok pelatih yang dianggap mewakili generasi baru Argentina mengingat dalam diri Jose Pekerman karena dialah yang membangun kekuatan Albiceleste dengan gelar juara dunia U20 sebanyak 3 kali dalam kurun wakti 6 tahun saja. Anggota skuadnya pun dipenuhi oleh mantan anak asuhnya di tim yunior seperti Juan Riquelme, Juan Sorin, Javier Saviola dan Lionel Messi. Selama turnamen, mereka tampil apik dengan unggul 2-1 atas Pantai Gading, 6-0 atas Serbia dan menahan imbang Belanda tanpa gol di fase grup. Di perdelapan final, Hernan Crespo cs menyisihkan Meksiko sebelum menantang tim tuan rumah. Lagi-lagi adu tos-tosan menghentikan ambisi Argentina untuk melaju jauh setelah unggul 4-2 via adu penalti setelah imbang 1-1 dalam 120 menit. 

  1. Brasil di Meksiko 1986

Brasil di era 1980an dikenal luas dengan permainan menghibur ala jogo bonito mirip era Pele di edisi 1970. Di edisi 1986, performa tim besutan Tele Santana sejatinya cukup menawan dengan unggul 1-0 atas Spanyol dan Aljazair plus menang telak 3-0 atas Irlandia Utara. Di babak knockout, Zico cs sukses menggasak Polandia 4-0. Namun di perempatfinal, mereka tumbang di tangan Prancis lewat adu penalti. 

  1. Kamerun di Spanyol 1982

Kamerun tampaknya memang ditakdirkan sial jika harus bersaing dengan tim mapan., layaknya di Italia 1990. Roger Milla dkk sejatinya mampu terhindar dari kekalahan dengan tiga hasil seri versus Polandia, Peru dan Italia. Namun pada akhrinya mereka gagal lolos hanya kalah selish gol dari Gli Azzzuri yang juga tidak menang sekalipun di babak penyisihan. 

  1. Belgia di Prancis 1998

Marc Wilmots cs sejatinya tampil lumayan di babak penyisihan namun hanya berbekal tiga hasil seri lawan Belanda dan Meksiko yang sulit dikalahkan namun hasil imbang lawan terlemah Korsel membuat sulit bagi mereka untuk melaju ke babak berikutnya. 

  1. Kosta Rika di Brasil 2014

Kiprah Kosta Rika di 2014 benar-benar diluar dugaan. Di fase grup El Ticos mampu menghajar Uruguay 3-1 dan Italia 1-0 sebelum bermain imbang dengan skor kacamata versus Inggris. Di perdelapanfinal, mereka sempat susah payah menyingkirkan Yunani lewat adu penalti. Sayangnya di babak 8 besar, Keylor Navas dkk hanya tangguh dalam bertahan namun tumpul di depan. Mereka pun disingkirkan tim Oranje dalam drama adu tos-tosan. 

  1. Brasil di Argentina 1978

Tim Samba asuhan Claudio Coutinho saat itu bisa dibilang menjadi yang paling sial. Mereka seharusnya mampu lolos ke partai puncak dengan catatan impresif di fase grup pertama dengan melewati hadangan Austria, Spanyol dan Swedia, plus Polandia, Peru dan tuan rumah Argentina di fase grup kedua. Sayangnya, selisih gol mereka lebih sedikit dari  tim Tango yang terbantu dari kemenangan telak kontroversial atas Peru. Zico dkk pun hanya meraih tempat ketiga. 

  1. Swiss di Jerman 2006

Performa La Nati di edisi 2006 adalah salah satu yang mengejutkan selama turnamen. Anak asuhan Kobi Kuhn ini tidak terkalahkan dalam empat laga, dengan mengantongi dua kemenangan atas Togo dan Korsel plus menahan Prancis tanpa gol di babak penyisihan. Di babak 16 besar, mereka pun sejatinya bermain imbang tanpa gol melawan Ukraina. Namun dalam adu tos-tosan, Swiss bak macan ompong karena gagal mengeksekusi satu penalti pun dengan baik. Alhasil, Alexander Frei dkk takluk dengan skor akhir 0-3. 

  1. Selandia Baru di Afsel 2010

Penampilan wakil dari Oceania ini di edisi 2010 cukup diluar dugaan mengingat mereka tergabung dengan juara bertahan Italia, Paraguay dan wakil asal UEFA lainnya, Slovakia. Namun, Winston Reid dan kolega mampu terhindar dari kekalahan saat menantang tiga tim tersebut. Selandia Baru menahan Slovakia dan Italia dengan skor 1-1 dan bermain imbang tanpa gol dengan Paraguay. Sayangnya, tim asuhan Ricki Herbert gagal lolos dari fase grup meskipun menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan selama turnamen.

  1. Skotlandia di Jerman 1974

Inilah penampilan terbaik Kestaria Tartan di piala dunia. Meskipun tergabung dengan juara bertahan Brasil, Yugoslavia plus Zaire, Skotlandia mampu menahan tim Samba dan tim asal Balkan tersebut usai menang 2-0 atas wakil Afrika. Sayangnya, meski memiliki poin yang sama dengan Brasil dan Yugoslavia, Billy Bremer cs gagal lolos dari babak penyisihan karena kalah selisih gol dengan dua tim tersebut.