Strategi Pep Guardiola Jaga Pemain Bugar Pasca Piala Dunia

Piala Dunia 2022 akan resmi digelar dalam beberapa jam mendatang. Meski banyak orang berharap besar dari perhelatan kompetisi besar ini, hal serupa tak dialami oleh setidaknya sebagian klub sepakbola, terutama mereka yang mengirimkan para pemainnya untuk berlaga di kompetisi tersebut. Tak sedikit para pelatih yang mengalami kekhawatiran akan kondisi para pemainnya setelah menjalani kompetisi di Qatar. Beban kelelahan fisik pemain menjadi salah satu masalah yang dikhawatirkan para pelatih. Pep Guardiola termasuk di antaranya.

Gabung di M88 Sekarang

M88 Pep Guardiola

Pep Guardiola Sudah Siap dengan Solusi

Para pelatih klub sepakbola tengah dihadapkan pada potensi masalah besar di depan mereka. Di akhir tahun, sebagian pemain mereka dipanggil oleh timnas negara masing-masing untuk turut hadir dalam perlombaan Piala Dunia. Meski kompetisi ini akan cukup membantu para pemain dalam mengembangkan diri dan kemampuan mereka, masalah besar menanti jika tidak disertai dengan penangangan yang tepat. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, para pemain yang berpartisipasi dalam kompetisi besar seperti Piala Dunia berpotensi berhadapan dengan masalah beban kelelahan fisik. Untungnya, sebagai pelatih, Pep Guardiola sudah mempunyai solusinya.

Bagian tengah pemain Manchester City apalagi menjadi bagian yang sering diperdebatkan penggemar di musim kali ini. Di tengah kondisi mereka saat ini, sang pelatih hanya memiliki beberapa opsi pemain bertahan tengah yang bisa dipanggilnya untuk melakoni tugas tersebut. Para pemain tersebut adalah John Stones, Manuel Akanji, Nathan Ake, Aymeric Laporte, sampai Ruben Dias.

Solusi dari Pep Guardiola

Kelima pemain tersebut seharusnya bisa menjadi andalan dirinya ketika menjalani setiap pertandingan dengan Manchester City. Tapi pada kenyataannya, semua pemainnya tersebut dipanggil untuk menjadi bagian dari permainan timnas negara masing-masing. Hal ini di satu sisi memang menjadi kebanggaan bagi Pep Guardiola sebagai pelatih. Tapi di sisi lain, ia harus berhadapan dengan kemungkinan masalah kelelahan fisik ketika mereka nanti kembali dari Piala Dunia.

Untungnya, setidaknya pelatih Manchester City tersebut mengklaim dirinya masih bisa mengatasi masalah tersebut. Bukannya memberikan tekanan besar hanya kepada pemain tertentu, pelatih City tersebut lebih memilih untuk menyebarkannya secara merata. Dias, misalnya, memiliki jam terbang yang lebih tinggi daripada keempat pemain bertahan City lainnya dengan total 9 laga dari 14 laga Liga Primer Inggris di musim ini. Kemudian, di bawahnya terdapat Akanji dan Stones yang mencatatkan 8 kali laga dengan Ake yang berjumlah 7 laga. Sedangkan Laporte yang baru saja kembali dari pemulihan akibat cedera, dibatasi jam terbangnya hanya sebanyak 3 pertandingan sejak dirinya kembali dari cedera.

Mengandalkan Rotasi Pemain

Menurut analisis dari M88 Indonesia, rotasi berkala di antara para pemain tengah dan belakang bukanlah sebuah hal yang sering dilakukan oleh tim pemenang. Tapi sepertinya Pep Guardiola punya cara tersendiri untuk meraih hal tersebut. Dengan strategi ini, pemain Manchester City diklaim punya efektivitas bermain yang lebih tinggi. Mereka bahkan bisa mencetak total 14 gol di musim ini, lebih tinggi dari Arsenal dan Newcastle, meski secara peringkat, mereka belum bisa meraih puncak klasemen di musim ini.

Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan rotasi pemain ini bisa jadi digunakan Pep Guardiola untuk menyiapkan pemainnya dalam menghadapi musim kompetisi mendatang. Sejauh ini, hanya 8 pemain Manchester City yang turun di setidaknya 10 pertandingan Liga Primer Inggris. Dari para pemain tersebut, sebagian besar di antaranya kemungkinan belum akan turun pada bulan depan. Tentunya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sang pelatih untuk bisa mengoptimalkan semua pemainnya secara merata.