Piala Dunia U20 1993 menandai kembalinya ajang ini ke negeri kangguru, Australia, setelah edisi 1981.
Australia mendapat kehormatan menjadi yang pertama dan satu-satunya negara yang pernah menjadi tuan rumah piala dunia junior lebih dari sekali hingga kini. Mereka pertama kali terpilih menggelar even tersebut di tahun 1981. Untuk Piala Dunia U20 1993, sejatinya Yugoslavia lah yang menjadi tuan rumah. Namun karena sedang menjadi medan pertempuran Perang Balkan saat itu, maka benua di wilayah Oseania ini lah yang menggantikannya.
Serba-serbi Piala Dunia U20 1993
Fakta menarik di Piala Dunia U20 1993 mungkin bisa dibilang tidak banyak dibandingkan dengan edisi-edisi lainnya. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif W88. Berikut serba-serbi piala dunia yunior kedua di Australia ini:
- Kompetisi diadakan pada tanggal 5-20 Maret dengan 16 kontestan yang dibagi dalam empat grup.
- Ada total 32 pertandingan sepanjang turnamen.
- Kota-kota yang terpilih menjadi tuan rumah adalah Sydney, Adelaide, Melbourne, Brisbane dan Canberra
- Untuk pertama kalinya Jerman bersatu dan Rusia tampil di ajang kompetisi internasional setelah perubahan politik besar yang terjadi.
- Tim Argentina U20 diskors oleh FIFA selama dua tahun tidak dapat bermain di berbagai laga internasional junior, termasuk Copa America U20, akibat ulah sejumlah pemain yang tampil brutal dan mengkritik keras wasit usai kekalahan telak 0-3 dari Portugal di ajang yang sama dua tahun sebelumnya.
- Benua biru diwakili oleh empat semifinalis Pial Eropa U18 1992. Mereka adalah sang juara Turki, runner-up Portugal, semifinalis Norwegia dan Inggris. Selain itu, dua jatah tersisa direbut oleh tim pemenang playoff antara tim-tim yang tersingkir di perempatfinal. Mereka adalah Jerman dan Rusia.
Berkah Bagi Tuan Rumah dan Tim Samba
Piala Dunia U20 1993 membawa berkah bukan hanya bagi tuan rumah namun juga tim Samba. Keduanya mampu meraih hasil yang positif. The Socceroos sukses mengulang pencapaian dua tahun lalu, yaitu menjadi semifinalis. Meski hanya lolos sebagai runner-up di fase grup, Craig Moore dan kolega mampu menyingkirkan salah satu tim tangguh, Uruguay, di babak 8 besar dengan skor 2-1 sebelum dihantam Brasil di semifinal dan tumbang dihadapan Inggris di perebutan tempat ketiga.
Sedangkan, Selecao akhirnya mengakhiri dahaga gelar setelah delapan tahun menunggu dan mengalami nasib sial di final edisi 1991. Tim besutan Julio Cesar Leal tak terkalahkan sepanjang turnamen. Di fase gugur, Marcelinho Paulista cs menyingkirkan AS dan tim tuan rumah sebelum menghantam tim kejutan lain, Ghana, yang sempat mengalahkan Inggris di semifinal dan Rusia di perempatfinal. Tim Samba berhasil mengangkat trofi ketiganya dengan unggul 2-1 atas The Black Stars.
Hasil Turnamen
Klasemen akhir babak penyisihan (yang dicetak tebal lolos ke babak berikutnya)
Grup A | Grup B | Grup C | Grup D |
Rusia | Uruguay | Inggris | Brasil |
Australia | Ghana | Amerika Serikat | Meksiko |
Kamerun | Jerman | Korsel | Arab Saudi |
Kolombia | Portugal | Turki | Norwegia |
** = adu penalti
* = perpanjangan waktu
Perempatfinal:
- Rusia vs Ghana 0-3
- Uruguay vs Australia 1-2*
- Inggris vs Meksiko 0-0 (4-3)**
- Brasil vs AS 3-0
Semifinal:
- Ghana vs Inggris 2-1
- Australia vs Brasil 0-2
Playoff tempat ketiga: Inggris vs Australia 2-1
Final: Brasil vs Ghana 2-1
Top skor: Henry Zambrano (Kolombia) – 3 gol
Pemain terbaik: Adriano Gerlin (Brasil)
Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior
Australia 1993 melahirkan sejumlah pemain yang kemudian menjadi pemain kunci di tim atau klubnya masing-masing di akhir dekade 1990an hingga pertengahan dekade 2000an. Sebut saja eks gelandang Jerman Dietmar Hamann yang pernah memperkuat Liverpool dan Manchester City, eks gelandang Manchester United, Nicky Butt, mantan bek andalan Bayern Munich Samuel Kouffour hingga mantan kiper andalan AC Milan, Dida. Selain itu, ada dua nama yang tidak hanya moncer sebagai pemain timnas namun juga pelatih negaranya. Mereka ikut andil mengantarkan timnya lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 lalu, yaitu Gregg Berhalter yang menangani USMNT dan Rigobert Song yang memimpin tim Singa Afrika. Berikut ini adalah sejumlah pemain di piala dunia U20 1993 yang juga jadi andalan di level senior:
Pemain | Edisi piala dunia (senior) |
Craig Moore (Australia) | 2006, 2010 |
Pius N’Diefi (Kamerun) | 2002 |
Patrick Suffo (Kamerun) | 2002 |
David Embe (Kamerun) | 1994 |
Marc Vivien Foe (Kamerun) | 1994, 2002 |
Rigobert Song (Kamerun) | 1994, 1998, 2002, 2010 |
Vladimir Beschastnykh (Rusia) | 1994, 2002 |
Nicky Butt (Inggris) | 2002 |
Choi Yong Soo (Korsel) | 1998, 2002 |
Choi Sung Yong (Korsel) | 1998 |
Emre Asik (Turki) | 2002 |
Gregg Berhalter (AS) | 2002 |
Carsten Ramelow (Jerman) | 2002 |
Dietmar Hamann (Jerman) | 1998, 2002 |
Carsten Jancker (Jerman) | 2002 |
Samuel Kouffour (Ghana) | 2006 |
Dida (Brasil) | 2002, 2006 |
Oswaldo Sanchez (Meksiko) | 1998, 2002, 2006 |
Duilio Davino (Meksiko) | 1998 |
Joel Sanchez (Meksiko) | 1998 |
Jose Garcia (Meksiko) | 2002. 2006 |
Thomas Myhre (Norwegia) | 1998 |
Khamis Owairan (Arab Saudi) | 1998, 2002 |
Mohammed Al Jahani (Arab Saudi) | 1998, 2002 |
Obeid Al Dossary (Arab Saudi) | 1998, 2002 |
Hussein Al Sadiq (Arab Saudi) | 1994, 1998 |
Fahad Al Ghesheyan (Arab Saudi) | 1994 |