Piala Dunia U20 1989 merupakan awal penanda kebangkitan sepakbola Portugal dimana generasi baru mereka merengkuh gelar internasional perdananya.
Timnas Portugal yang sempat jaya di pertengahan dekade 1960an saat Eusebio membawa timnya menjadi semifinalis di Piala Dunia 1966 sempat mati suri sebelum kembali muncul di dekade 1980an. Saat itu klub-klub mereka, Benfica dan FC Porto, mampu melaju ke final kejuaraan antar klub Eropa. Porto bahkan mampu menjadi kampiun Piala Champions 1987. Sementara timnas Portugal sempat menjadi semifinalis di Piala Eropa 1984 sebelum tenggelam dengan ‘skandal Santillo’ nya saat gagal total di Piala Dunia 1986. Setelah gagal lolos di EURO 1988, prestasi anak asuhan Carlos Queiroz muda ini memberikan secercah harapan bagi kebangkitan Seleccao das Quinas.
JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI Fun88
Serba-serbi Piala Dunia U20 1989
Piala Dunia U20 1989 dikenal dengan beberapa fakta menarik yang tidak bisa berbeda dengan edisi-edisi lainnya. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif Fun88. Berikut serba-serbi yang ada di piala dunia junior edisi perdana di jazirah Arab tersebut:
- Kompetisi diadakan pada tanggal 16 Februari hingga 3 Maret dengan 16 kontestan yang dibagi dalam empat grup.
- Kota-kota yang terpilih menjadi tuan rumah adalah Taif, Jeddah, Dammam dan Riyadh.
- Ada enam negara dari benua biru yang jadi wakil UEFA di Piala Dunia U20 1989, yaitu juara Piala Eropa U18 1988, Uni Soviet, runner-up Portugal, duo semifinalis, Jerman Timur dan Spanyol, plus dua tim pemenang laga playoff, Cekoslovakia dan Norwegia. Keduanya berhasil mengalahkan dua tim lain yang sama-sama tersingkir di perempatfinal dalam ajang tersebut.
- AS menggantikan Meksiko di ajang piala dunia junior edisi tersebut karena El Tri memainkan pemain empat berusia diatas 20 tahun di ajang Piala Emas CONCACAF U20 1988. Meksiko yang sejatinya berhak lolos mendapatkan hukuman dua tahun tidak berlaga di kompetisi resmi FIFA yang berakibat pada gagal tampilnya Hugo Sanchez dan kolega di Piala Dunia 1990. AS pun menemani Kosta Rika berlaga di Arab Saudi 1989.
- Salah satu edisi piala dunia U20 yang tidak meloloskan satu pun wakil dari zona Oceania. Hal ini disebabkan karena dua wakil OCF, Australia dan Selandia Baru harus memperebutkan satu tiket dengan wakil Asia, Suriah dan Qatar yang notabene adalah runner-up dan peringkat ketiga Piala Asia U20 1988. Suriah lah yang berhasil mengamankan satu tiket setelah memimpin kompetisi playoff melawan ketiga lawannya tersebut.
Kisah Memukau Irak, Nigeria dan Portugal
Piala Dunia U20 edisi 1989 menjadi saksi penampilan mengejutkan dari tiga tim non unggulan, Irak, Nigeria dan Portugal. Irak sukses lolos ke babak 8 besar sebagai juara grup D mengungguli Argentina, Spanyol dan Norwegia. Sayangnya, mereka tumbang di tangan AS di fase gugur.
Sementara, Nigeria dan Portugal sama sukses ke final usai menyisihkan tim-tim tangguh. Tim Elang Super muda mengalahkan dua negara adidaya, Uni Soviet di perempatfinal dan AS di semifinal. Sedangkan, Jorge Couto dkk menggungguli Kolombia dan Brasil di fase knockout. Final pun menjadi milik Seleccao das Quinas usai membekuk Mutiu Adepoju cs dengan skor 2-0. Abel Silva dan Jorge Couto menjadi pencetak gol kemenangan bersejarah Portugal tersebut.
Hasil Turnamen
Klasemen akhir babak penyisihan (yang dicetak tebal lolos ke babak berikutnya)
Grup A | Grup B | Grup C | Grup D |
Portugal | Uni Soviet | Brasil | Irak |
Nigeria | Kolombia | AS | Argentina |
Cekoslovakia | Suriah | Jerman Timur | Norwegia |
Arab Saudi | Kosta Rika | Mali | Spanyol |
** = adu penalti
* = perpanjangan waktu
Perempatfinal:
- Portugal vs Kolombia 1-0
- Uni Soviet vs Nigeria 4-4 (3-5)**
- Brasil vs Argentina 1-0
- Irak vs AS 1-2
Semifinal:
- Portugal vs Brasil 1-0
- Nigeria vs AS 2-1
Playoff tempat ketiga: Brasil vs AS 2-0
Final: Portugal vs Nigeria 2-0
Top skor: Oleg Salenko (USSR) – 5 gol
Pemain terbaik: Bismarck (Brasil)
Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior
Piala Dunia U20 1989 melahirkan sejumlah nama-nama pemain bintang di era 1990an hingga awal millennium. Ada eks kapten tim Tango yang kini jadi arsitek tim Atletico Madrid, Diego Simeone, eks bintang Parma dan Lazio, Fernando Couto, gelandang sayap Brasil yang ikut tampil di Piala Dunia 1994, Leonardo. Para punggawa Norwegia seperti Lars Bohinen, Henning Berg hingga Roar Strand, serta sejumlah pemain USSR yang menjadi pemain kunci di timnas Rusia pasca komunisme runtuh, Viktor Onopko, Yuri Nikoforov dan tentu saja pemain yang jadi top skor di AS 1994, Oleg Salenko. Berikut ini adalah sejumlah pemain yang berlaga di Arab Saudi 1989 yang akhirnya mampu terus bersinar di level senior.
Pemain | Edisi piala dunia (senior) |
Mutiu Adepoju (Nigeria) | 1994, 1998, 2002 |
Joao Pinto (Portugal) | 2002 |
Fernando Couto (Portugal) | 2002 |
Fahad Al Mehalel (Arab Saudi) | 1994, 1998 |
Ahmed Madani (Arab Saudi) | 1994, 1998 |
Abdullah Al-Dosari (Arab Saudi) | 1994 |
Bismarck (Brasil) | 1990 |
Leonardo (Brasil) | 1994, 1998 |
Steffan Freund (Jerman) | 1998 |
Kasey Keller (AS) | 1990, 1998, 2002, 2006 |
Diego Simeone (Argentina) | 1994, 1998, 2002 |
Henning Berg (Norwegia) | 1994, 1998 |
Lars Bohinen (Norwegia) | 1994 |
Stig Inge Bjornebye (Norwegia) | 1994, 1998 |
Roar Strand (Norwegia) | 1994, 1998 |
Ovyind Leonhardsen (Norwegia) | 1998 |
Santiago Canizares (Spanyol) | 1998, 2006 |
Albert Ferrer (Spanyol) | 1994, 1998 |
Giovanis Cassiani (Kolombia) | 1990 |
Jorge Bermundez (Kolombia) | 1998 |
Jose Santa (Kolombia) | 1998 |
Oscar Cordoba (Kolombia) | 1994 |
Ivan Valenciano (Kolombia) | 1994 |
Oleg Salenko (Rusia) | 1994 |
Omar Tetradze (Rusia) | 1994 |
Viktor Onopko (Rusia) | 1994, 2002 |
Yuri Nikiforov (Rusia) | 1994, 2002 |
Ronald Gonzalez (Kosta Rika) | 1990 |
Jose Porras (Kosta Rika) | 2006 |