Piala Dunia U20 1985, Selecao Sukses Pertahankan Gelar

Piala Dunia U20 1985 menjadi penanda dominasi Brasil di ajang ini dimana mereka menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar. 

Kiprah tim Samba di level junior sama mengkilapnya dengan tim level senior. Piala Dunia U20 1985 di Uni Soviet menjadi buktinya. Mereka menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar sebelum disamai oleh dua tim lainnya. Materi pemain mereka pun sangat menjanjikan meski hanya tiga punggawa saja yang mampu bertahan dan ikut berperan membawa Selecao meraih gelar juara dunia empat kalinya di level senior sembilan tahun berselang. Salah satunya adalah sang penjaga gawang, Claudio Taffarel. 

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI FUN88

Serba-serbi Piala Dunia U20 1985

Piala Dunia U20 1985 ini memiliki sejumlah fakta menarik layaknya edisi-edisi kejuaraan dunia yunior lainnya. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif Fun88. Berikut serba-serbi yang ada di piala dunia junior edisi perdana di benua Eropa tersebut: 

  • Kompetisi diadakan pada tanggal 24 Agustus – 7 September dengan 16 kontestan yang dibagi dalam empat grup.
  • Kota-kota yang terpilih menjadi tuan rumah adalah Baku, Yerevan, Moskow, Leningrad (kini St.Petersburg), Hoktemberyan, Sumqayit, Minsk dan Tbilisi. Khusus untuk dua kota terakhir, mereka menyediakan dua stadion untuk ajang ini.
  • Piala Dunia ini merupakan ajang pesta olahraga terakhir yang diadakan di Uni Soviet sebelum negara tersebut bubar di tahun 1990. 
  • Ada enam negara dari benua biru yang jadi wakil UEFA di Piala Dunia U20 1985, termasuk tuan rumah Uni Soviet yang jadi runner-up Piala Eropa U18 1984. Lima tim lainnya adalah sang juara Hungaria, semifinalis Republik Irlandia, dan tiga tim yang jadi peringkat dua terbaik di fase grup, Inggris, Bulgaria dan Spanyol. Sejatinya Polandia yang merupakan pemenang playoff tempat ketiga dan Skotlandia yang memiliki gol agregat lebih baik dari Spanyol berhak lolos. Namun tim Orly muda terlambat menyelesaikan pendaftaran ke FIFA hingga melewati batas waktu sedangkan The Tartan Army tidak memiliki alasan yang jelas sehingga tim Matador maju menggantikannya. 

Penampilan Sensasional Nigeria 

Tim Samba boleh menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan gelar. Namun yang menjadi sorotan bukan hanya Muller dan kolega. Nigeria menjadi tim yang membuka mata publik bahwa Afrika memiliki potensi untuk tampil mengejutkan. Tim Elang Super muda menjadi wakil zona CAF pertama yang mampu melaju hingga semifinal. Tak berhenti disitu, Samson Siasia cs mampu mempecundangi tuan rumah di perebutan tempat ketiga lewat adu tos-tosan dengan skor 3-1 setelah bermain imbang tanpa gol dalam 120 menit. Padahal di babak penyisihan, Uni Soviet sukses mengalahkan mereka 2-1 di laga pembuka. Di perempat final, Nigeria menyingkirkan Meksiko dengan skor 2-1 sebelum ditumbangkan Brasil 0-2 di semifinal. 

Selecao sendiri tampil menyakinkan sejak fase grup. Yang menarik, mereka juga berada satu grup dengan Spanyol, tim yang dikalahkannya di partai puncak lewat gol tunggal Henrique. Di fase knockout, Brasil membenamkan Kolombia enam gol tanpa balas sebelum menyisihkan Nigeria di empat besar. 

Hasil Turnamen

Klasemen akhir babak penyisihan (yang dicetak tebal lolos ke babak berikutnya)

Grup A Grup B Grup C Grup D
Bulgaria Brasil Uni Soviet  Meksiko
Kolombia Spanyol Nigeria Tiongkok
Hungaria Arab Saudi Australia Paraguay
Tunisia Irlandia Kanada Inggris

** = adu penalti

* = perpanjangan waktu

Perempatfinal: 

  • Bulgaria vs Spanyol 1-2
  • Brasil vs Kolombia 6-0
  • Uni Soviet vs Tiongkok 1-0
  • Meksiko vs Nigeria 1-2

Semifinal: 

  • Spanyol vs Uni Soviet 2-2 (4-3)**
  • Brasil vs Nigeria 2-0

Playoff tempat ketiga: Uni Soviet vs Nigeria 0-0 (1-3)**

Final: Brasil vs Spanyol 1-0

Top skor: Sebastian Losada (Spanyol) – 3 gol

Pemain terbaik: Paulo Silas (Brasil)

Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior 

Piala Dunia U20 1985 tidak terlalu banyak menghasilkan para bintang. Namun mereka yang bersinar memang benar-benar menjadi pemain kunci di tim seniro untuk jangka waktu yang lama. Sebut saja playmaker Bulgaria Krasimir Balakov, dan rekannya penyerang Emil Konstadinovm Zlatko Yankov dan Lubos Penev yang menjadi bagian dari generasi emas sepakbola negara tersebut di dekade 1990an. Ada juga Alberto Garcia Aspe dari Meksiko serta Taffarel sendiri plus kiper paling nyentrik, Rene Higuita. Selain itu, ada sejumlah nama yang memiliki karir lebih cemerlang sebagai pelatih antara lain punggawa Australia, Ange Postecoglu yang kini menangani Glasgow Celtic, eks pelatih tim Matador, Sevilla dan Real Madrid yang kini jadi bos di Wolverhampton, Julen Lopetegui. Berikut ini adalah sejumlah pemain yang berlaga di Uni Soviet 1985 yang akhirnya mampu terus bersinar di level senior. 

Pemain Edisi piala dunia (senior)
Emil Kostadinov (Bulgaria) 1994, 1998
Krasimir Balakov (Bulgaria) 1994, 1998
Petar Mihtarski (Bulgaria) 1994
Lubos Penev (Bulgaria) 1994, 1998
Zlatko Yankov (Bulgaria) 1994, 1998
Rene Higuita (Kolombia) 1990
Wilmer Cabrera (Kolombia) 1998
Kalman Kovacs (Hungaria) 1986
Chokri El Ouaer (Tunisia) 1998
Alberto Garcia Aspe (Meksiko) 1994, 1998, 2002
Francisco Cruz (Meksiko) 1986
Ignacio Ambriz (Meksiko) 1994
Virginio Caceres (Paraguay) 1986
Claudio Taffarel (Brasil) 1990, 1994, 1998
Silas (Brasil) 1986, 1990
Fahad Al Bishi (Arab Saudi) 1994
Muller (Brasil) 1986, 1990, 1994
Rafael Paz (Spanyol) 1990
Andoni Goikoetxea (Spanyol) 1994
Fernando Gomez (Spanyol) 1990
Samson Siasia (Nigeria) 1994
Alloy Agu (Nigeria) 1994, 1998