Pelatih Maroko Coret Hakim Ziyech dari Skuad Piala Dunia

Pelatih Maroko coret Hakim Ziyech, bintang timnas yang bermain di Chelsea ini untuk piala dunia nanti. Keputusan tersebut telah bulat dinyatakan oleh arsitek tim Maghribi, Vahid Halilhovic. Tak hanya Ziyech, bek kanan Noussair Mazraoui juga kena getahnya. Keduanya dianggap melakukan tindakan indisipliner.

“Bagi saya, pemain yang menolak berlatih, menolak bermain, yang memalsukan cedera, nasib mereka tamat di timnas.’, kata Halilhovic. Pernyataan ini dikeluarkan oleh eks pelatih Nantes dan PSG itu setelah presiden federasi sepakbola Maroko, Fouzi Lekjaa menyatakan bahwa pintu untuk bermain di timnas terbuka lebar bagi seluruh pemain Maroko, meskipun terjadi perbedaan pendapat. Namun tampaknya pelatih yang juga pernah menangani Aljazair saat berhasil lolos ke piala dunia 2014 lalu hingga melaju ke babak perdelapan final memiliki pandangan yang berbeda.

Halilhovic mengharapkan komitmen 100 persen bagi anak asuhnya. Bagi pelatih berdarah Bosnia tersebut membela timnas adalah tugas suci bagi para pemainnya dimana tidak semua pemain mendapat kesempatan tersebut. Ia bahkan siap tidak melanjutkan kebersamaannya bersama Achraf Hakimi dan kolega jika pihak federasi tidak memiliki pandangan yang sama.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI m88

Penyebab Maroko Coret Hakim Ziyech dan Noussair Mazraoui

Asal mula konflik antara Vahid Halilhovic dan duo Ziyech dan Mazraoui terjadi di bulan Juni tahun lalu. Saat itu Ziyech melakukan tindakan indispliner selama berada di pusat latihan timnas Maroko untuk menghadapi Ghana dan partai ujicoba melawan Burkina Faso. Bintang yang juga pernah merumput bersama Ajax tersebut datang terlambat saat latihan, menolak berlatih bahkan untuk melakukan pemanasan sekalipun saat turun sebagai pemain pengganti di babak kualifikasi Piala Afrika 2022 yang lalu karena kecewa. Disamping itu ia juga dilaporkan memalsukan cedera hingga tidak antusias berlaga di partai ujicoba. Konflik tersebut tidak berhenti disitu. Pemain berusia 28 tahun tersebut bahkan menyatakan gantung sepatu dari timnas setelah namanya tidak dipanggil dalam piala Afrika 2022 dan babak playoff piala dunia 2022 zona Afrika bulan April lalu.

Sementara bek kanan Ajax Mazraoui justru bingung dengan keputusan tersebut. Ia merasa tidak ada masalah dengan pelatihnya di timnas serta beranggapan bahwa ada miskomunikasi dengannya mengenai hal ini. Mazraoui merasa tidak ada pihak yang memberitahu mengapa ia tidak dipanggil di laga penting Maroko melawan RD Kongo di babak playoff piala dunia 2022 bulan April lalu.

Masalah indisipliner tampaknya bukan hal baru bagi pemain sayap tersebut. Ia juga pernah melakukan hal serupa yang membuat Maroko coret Hakim Zieych dari skuad Piala Afrika 2017. Saat itu namanya tidak muncul dalam laga persiapan piala dunia 2018 sebelum akhirnya rujuk dengan pelatih timnas saat itu Herve Renard dan akhirnya tampil di tiga laga babak penyisihan di putaran final. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif m88.

Kiprah dan Peluang Maroko di Piala Dunia

Maroko telah tampil di enam edisi piala dunia sepanjang sejarah. Tim Maghribi mengawali debutnya di Meksiko 1970. Saat itu mereka tergabung dengan Peru, Jerman dan Bulgaria. Setelah sempat unggul 1-0 lawan Jerman sebelum akhirnya takluk 1-2, tim Maghribi ini tak berdaya dihadapan Peru setelah dibantai 0-3 sebelum akhirnya bermain imbang 1-1 di laga terakhir versus Bulgaria.

Prestasi terbaik mereka terjadi di kesempatan berikutnya saat kembali ke Meksiko 16 tahun kemudian. Meski berada di grup berat bersama Inggris, semifinalis Piala Dunia 1982 Polandia dan semifinalis Piala Eropa 1984 Portugal, anak asuhan Jose Faria saat itu bukan hanya mampu lolos ke babak 16 besar namun mampu menjadi juara grup setelah menahan Polandia dan Inggris tanpa gol sebelum menggasak Portugal 3-1. Sayangnya, langkah mereka langsung terhenti di babak berikutnya setelah takluk 0-1 dari Jerman yang bablas melaju ke final lewat gol tendangan bebas Lothar Matthaus.

Sementara itu di tiga edisi berikutnya, AS 1994, Prancis 1998 dan Rusia 2018, Maroko belum bisa mengulang suksesnya di 1986. Hasil terburuk bahkan di dapat di AS dimana mereka gagal meraih satu poin pun usai menelan kekalahan dari Belgia (0-1), Arab Saudi (1-2) dan Belanda (1-2).

Di Qatar nanti, menurut jadwal piala dunia 2022 yang telah dirilis, Romain Saiss cs akan menantang runner up piala dunia 2018 Kroasia terlebih dahulu sebelum bertemu Belgia dan Kanada. Melihat komposisi grup yang ada, seharusnya Halilhovic punya peluang setidaknya mengulangi keberhasilan mereka di Meksiko 1986. Ia memiliki pemain bintang yang mumpuni dalam skuadnya sekalipun tanpa Ziyech dan Mazraoui. Ada kiper Sevilla Yassine Bounou, bek sayap yang subur Achraf Hakimi , gelandang yang merumput di Fiorentina, Sofyan Amrabat serta duo penyerang Sevilla, Youssef En-Neysiri serta Munir El-Haddadi.

Halilhovic sendiri adalah sosok pelatih yang berpengalaman, terlepas dari gaya permainan yang diusung untuk timnya yang mungkin dianggap kurang menarik. Arsitek tim yang pernah tampil di piala dunia 1982 saat aktif bermain ini juga pernah membawa Pantai Gading lolos ke Piala Dunia 2010 dan Jepang di Piala Dunia 2018. Sayangnya ia lebih dahulu dipecat sebelum mendampingi timnya di putaran final.