Para Veteran yang Bersinar Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Dalam sejarah penyelenggaraan piala dunia, sejumlah pemain justru mampu tampil apik saat telah berusia senja di putaran final. 

Piala dunia bukan hanya mutlak milik pemain yang sedang di usia emasnya atau saat masih muda belia. Salah satu fakta menarik di kejuaraan sepakbola terakbar sejagat ini, ada sejumlah pemain veteran yang justru tampil apik atau baru berkesempatan bermain di piala dunia di usia senja. 

Batasan usia senja disini tentunya agak sedikit berbeda untuk posisi kiper dan non kiper. Untuk posisi pemain di lapangan, pemain yang sudah masuk kategori veteran adalah saat berusia 34 tahun keatas. Sedangkan untuk posisi kiper, usia tersebut masih tergolong normal. Jadi bagi para penjaga gawang, mereka yang sudah termasuk kategori pemain gaek adalah yang berumur 36 tahun keatas. 

Di world cup Qatar 2022, beberapa pemain kelas dunia yang masih kemungkinan besar akan tampil di putaran final nanti sudah berusia senja seperti Lionel Messi (35 tahun), Cristiano Ronaldo (37 tahun), Angel Di Maria (34 tahun), ataupun kiper tim Panser, Manuel Neuer yang sudah berusia 36 tahun. Masihkan mereka mampu tampil cemerlang nanti atau malah tenggelam? Patut ditunggu. Berikut ini adalah delapan pemain gaek yang pernah bersinar di piala dunia.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI M88

  1. Mario Yepes (Kolombia)

Mario Yepes adalah kapten timnas Kolombia saat berlaga di piala dunia 2014. Ia baru berkesempatan tampil di putaran final di edisi tersebut karena Kolombia selalu gagal lolos sejak Prancis 1998, atau setahun sebelum Yepes dipanggil ke timnas. Meski begitu, eks bek River Plate, PSG dan AC Milan ini tampil tidak mengecewakan dan selalu menjadi pemain mula di lima laga di Brasil 2014. Di bawah asuhan Jose Pekerman, bek tengah yang saat itu sudah berusia 38 tahun berkontribusi terhadap lolosnya Kolombia hingga perempat final, pencapaian tertinggi sepanjang keikutsertaan negara Amerika Selatan tersebut di putaran final. 

Cek bursa taruhan piala dunia 2022 sebelum memasang taruhan untuk laga-laga tim Kolombia di putaran final nanti di link M88asia.

  1. George Bregy (Swiss) 

Namanya mungkin kurang begitu dikenal namun Bregy adalah pemain kunci di timnas Swiss saat lolos ke putaran final piala dunia 1994, pertama kalinya setelah absen sekian lama. Saat itu, usia gelandang bertahan tersebut adalah 36 tahun. Meski tidak pernah bermain diluar Swiss, ia cukup berkontribusi selama turnamen dengan mencetak satu gol di laga pembuka saat menahan tuan rumah AS 1-1 dan membuat satu umpan gol di laga kedua saat membantai Rumania 4-1. Bregy dikenal sebagai algojo tendangan bebas dan telah mencetak 12 gol dari 54 laga. 

  1. Safet Susic (Yugoslavia)

Nama Safet Susic mungkin lebih dikenal sebagai pelatih timnas Bosnia Herzegovina saat pertama kali lolos ke piala dunia 2014 lalu. Namun di masa aktifnya sebagai pemain, Susic ikut berperan membawa Yugoslavia melaju hingga perempat final di Italia 1990. Saat itu ia telah berusia 35 tahun dan merupakan keikusertaan keduanya di putaran final piala dunia setelah Spanyol 1982. Bedanya, jika di edisi 1982 ia bermain sebagai penyerang, maka di 1990 ia ditugaskan sebagai gelandang tengah. Di peran barunya, justru eks punggawa PSG ini lebih bersinar dengan mencetak satu gol dan dua umpan gol selama turnamen. Susic yang memilih berpaspor Bosnia usai Yugoslavia pecah ini juga ikut tampil di Piala Eropa 1984. 

  1. Sergei Ignashevich (Rusia)

Bek tengah Sbornaya ini sejatinya sudah pensiun sebelum piala dunia 2018 dimulai, namun atas bujukan pelatih Stanislav Cherchesov, ia kembali merumput menggantikan Ruslan Kambolov yang cedera. Ternyata, Ignashevich yang telah berusia 38 tahun bukan hanya menjadi pemain cadangan. Ia menjadi bagian dari tim inti Rusia dengan tampil di lima laga di putaran final dan sukses menjadi eksekutor dalam dua adu penalti. Russia pun mampu melaju hingga perempat final, pencapaian tertinggi Sbornaya di piala dunia setelah runtuhnya Uni Soviet. 

  1. Jens Lehmann (Jerman)

Kiper yang lama membela Arsenal ini baru menjadi pemain inti Die Mannschaft di piala dunia 2006 saat sudah berusia 36 tahun meski telah menjadi bagian dari skuad timnas Jerman sejak tahun 1998, termasuk menjadi cadangan Oliver Kahn di Jepang-Korea 2002. Di 2006,  Lehmann tampil di enam laga, dan menggagalkan dua penalti saat adu tos-tosan untuk menyingkirkan salah satu favorit, Argentina di babak perempat final. 

  1. Giovanni Van Bronckhost (Belanda)

Pelatih Glasgow Rangers ini telah berusia 35 tahun saat menjadi kapten dan membawa tim Oranje melaju ke final piala dunia 2010. Ia ikut mencetak satu gol indah ke gawang Uruguay di semifinal yang membantu Belanda lolos ke final untuk ketiga kalinya. 

  1. Dino Zoff (Italia)

Dino Zoff sejatinya telah menjadi bagian timnas Italia sejak Piala Eropa 1968. Ia sempat masuk skuad di Meksiko 1970, namun baru menjadi kiper utama sejak Jerman 1974. Prestasi terbaiknya justru muncul saat menjadi kapten diusia 40 tahun di piala dunia Spanyol 1982. Zoff tampil di setiap laga, termasuk tidak kebobolan di dua pertandingan hingga Italia meraih gelar juara ketiga. 

  1. Roger Milla (Kamerun)

Bicara mengenai pemain veteran yang bersinar, nama Roger Milla akan selalu muncul. Penyerang Kamerun itu justru tampil mengkilap saat berusia 38 tahun di Italia 1990. Ia berkontribusi besar dengan empat gol, semuanya merupakan gol penentu kemenangan atas Rumania di fase grup dan Kolombia di perdelapan final, plus satu umpan gol yang membawa negaranya sebagai tim Afrika pertama yang lolos ke perempat final piala dunia. Milla sejatinya sudah tampil di Spanyol 1982 namun hanya membuat satu umpan gol. Tim Singa Afrika pun gagal lolos dari grup A yang diisi Polandia, Peru dan Italia. Pemain yang pernah merumput di Liga Indonesia ini juga sempat masuk skuad di piala dunia 1994 dan mencetak satu gol saat dicukur Rusia 1-6 di laga terakhir fase grup.