Menuju Qatar 2022: Arab Saudi Siapkan Empat Laga Ujicoba

Timnas Arab Saudi tampaknya tidak ingin gagal di piala dunia dengan menpersiapkan empat laga ujicoba sebelum putaran final dimulai. 

Arab Saudi tampaknya sibuk mempersiapkan timnya untuk sejumlah laga ujicoba di bulan ini hingga November mendatang. Mereka tidak ingin hanya menjadi tim pelengkap di Qatar layaknya di empat edisi terakhir mereka lolos, yaitu Prancis 1998, Jepang-Korea 2002, Jerman 2006 dan Rusia 2018. Di Qatar nanti, tim Elang hijau berada di grup yang berat bersama sejumlah tim tangguh yaitu Argentina, Meksiko dan Polandia. Menurut jadwal piala dunia yang sudah dirilis, Salem Al Dawsari dan kolega sudah harus menantang Lionel Messi cs sebelum bertemu Polandia dan Meksiko. Tak heran jika mereka ingin lebih fokus menghadapi tim-tim asal Amerika Latin dan menjadwalkan tiga laga versus tim asal zona CONMEBOL.

Satu laga persahabatan telah dilalui oleh anak asuhan Herve Renard pekan ini, yaitu melawan Kolombia. Sayangnya hasilnya masih berakhir dengan kekalahan, yaitu takluk 0-1 lewat gol tunggal Rafael Borre. Arab Saudi masih memiliki tiga laga lainnya yaitu

  • vs Venezuela, 9 Juni di Murcia, Spanyol
  • vs Ekuador, 23 September di Murcia, Spanyol
  • vs Kroasia, 16 November di Riyadh, Arab Saudi

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI 12bet 

Peluang Arab Saudi di Piala Dunia 2022 

Peluang mereka untuk melangkah lebih jauh layaknya saat menjalani debut di edisi 1994 bisa dibilang cukup berat. Tergabung dengan tim-tim yang terbilang mapan, tidak ada jalan lain bagi Arab Saudi kecuali mempersiapkan diri bermain mengutamakan pertahanan sebelum menekan lewat serangan balik cepat. Di laga ujicoba bulan Juni, tampak terlihat bahwa pelatih Herve Renard ingin mematangkan formasi 4-5-1 atau 5-4-1 dengan hanya memanggil dua striker saja, Firas Al-Buraikan dan Abdullah Al-Hamda yang sama-sama berusia 22 tahun. Sejumlah pemain senior yang telah menjadi bagian dalam skuad di Rusia 2018 masih akan dipanggil seperti gelandang Salman Al Faraj, Mohammad Kanno, Hattan Bahebri dan bek Yasser Al-Shahrani. Meski begitu, tidak adanya punggawa mereka yang bermain di Eropa maupun di kompetisi luar negeri membuat pengalaman bertanding dan mentalitas di lapangan akan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh eks pelatih Zambia dan Maroko ini. 

Menurut prediksi, Arab Saudi hampir pasti bakal menelan kekalahan di laga pertama melawan tim Tango. Namun mereka bisa mencoba mencuri poin saat menghadapi Polandia dan Meksiko. Kunci untuk bisa meraih poin di dua laga tersebut adalah bermain disiplin di lini belakang dan tidak membuang peluang untuk mencetak gol. Kedua hal ini menjadi kelemahan utama Salman Al Faraj cs saat berlaga di Rusia empat tahun lalu. Cek bursa taruhan piala dunia 2022 disini untuk laga-laga timnas Arab Saudi di putaran final. 

Kiprah Tim Elang Hijau di Piala Dunia

Tim Elang Hijau telah lima kali lolos ke putaran final piala dunia. Mereka menjalani debutnya di AS 1994. Secara mengejutkan, Fuad Amin dan kolega mampu finis sebagai runner up grup dan lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan Maroko 2-1 dan membungkam Belgia 1-0 lewat gol indah Saeed Owairan yang menggiring bola sendirian dari tengah lapangan melewati empat hingga lima pemain lawan sebelum menceploskan bola ke gawang tim Setan Merah. Gol Owairan mengingatkan fans dengan gol abad ini dari mendiang Diego Maradona saat menantang Inggris di laga perempat final piala dunia 1986. Sayangnya, perjalanan mereka dihentikan dengan cukup mudah oleh Swedia dengan skor 3-1 di perdelapan final. 

Namun penampilan apik tersebut belum bisa diulangi kembali di edisi-edisi berikutnya. Arab Saudi lebih banyak dikenal sebagai korban hujan gol karena hampir selalu menelan kekalahan telak di setiap edisi piala dunia yang berbeda. Di Prancis 1998, Mohammed Al-Deayea cs dibantai Prancis 0-4 setelah takluk 0-1 dari Denmark. Di laga terakhir, Arab Saudi hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Afrika Selatan. 

Di Jepang-Korsel 2002, mereka malah gagal mencetak satu gol pun dan dijadikan bulan-bulan oleh lawan-lawannya, yaitu digulung Jerman 0-8, dibekuk Kamerun 0-1 dan dilibas Irlandia 0-3. Sedangkan empat tahun kemudian di Jerman, giliran Ukraina yang menggilas Sami Al Jaber dkk 4-0, meski sempat bermain imbang 2-2 lawan Tunisia di laga perdana dan menyulitkan tim Matador sebelum takluk 0-1 di laga terakhir. 

Sementara itu di penampilan terakhir tim Elang Hijau di piala dunia, lagi-lagi mereka dihancurkan oleh tuan rumah Rusia 0-5 di partai pembuka sebelum dibekuk Uruguay 0-1. Di laga terakhir, untungnya mereka mampu mengalahkan Mesir 2-1 yang diperkuat oleh Mo Salah, sehingga mampu menghindarkan mereka finis sebagai tim juru kunci. 

Mungkinkah Herve Renard yang juga membawa Maroko tampil di Rusia 2018 lalu mampu memperbaiki peforma timnya agar tidak menjadi sekedar ‘sansak tinju’ bagi tim-tim lain? Jika menilik dari keberhasilan Renard mampu membawa tim antah berantah Zambia menjuarai Piala Afrika 2012 dan mengakhir paceklik gelar Pantai Gading dengan merengkuh gelar di edisi 2015. Sosok asal Prancis ini punya modal yang bagus untuk membawa Arab Saudi melangkah lebih jauh.