Indonesia di Piala Asia U20, Bukan Sekedar Tim Medioker

Timnas Indonesia U20 tampaknya bukan sekedar tim medioker di ajang Piala Asia U20 mengingat catatan positif dalam sejarah keikutsertaannya.

Timnas senior Indonesia boleh jadi masih dipandang sebelah mata di kawasan Asia, namun tidak dengan timnas Garuda muda. Mereka sejatinya termasuk golongan tim papan tengah. Indonesia U20 pernah 17 kali lolos di  putaran final dan kerap menyulitkan tim-tim kuat. Sayangnya, performa mereka belum konsisten dari masa ke masa. Tak heran jika kesempatan tampil di Piala Dunia U20 pun masih terbatas. Menarik ditunggu bagaimana penampilan mereka di Piala Asia U20 tahun ini.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI W88

Pencapaian Terbaik Indonesia

Indonesia mungkin memang bukan tim medioker dalam sejarah Piala Asia U20. Namun hal itu lebih merujuk pada pencapaian mereka di edisi lama yaitu sejak edisi perdana di tahun 1959 hingga 1978. Saat itu, ajang ini masih digelar setahun sekali dan belum ada babak kualifikasi sebagai penentu tim yang tampil di turnamen. Tim-tim yang berlaga lebih dipilih karena undangan tuan rumah kejuaraan ini. Sehingga lebih mudah bagi tim-tim tuan rumah saat itu.

Timnas Garuda muda sendiri tampil di 17 edisi dengan prestasi terbaiknya terjadi di edisi 1961. Saat itu, Soecipto Soentoro dan kolega menjadi juara bersama dengan Myanmar setelah hanya bermain imbang tanpa gol di final. Saat itu, turnamen hanya diikuti oleh 10 tim yaitu tuan rumah Thailand, Vietnam Selatan, Singapura, Korsel, Jepang, Taiwan, Myanmar, Malaysia, dan Srilanka. Perjalanan Indonesia menuju final cukup berat. Tergabung dengan Korsel, Jepang, Singapura dan Vietnam Selatan di grup A, Indonesia U20 meraih dua kemenangan dan dua hasil seri, termasuk menahan Korsel 2-2 dan unggul atas Jepang 1-0. Karena finis sebagai juara grup, mereka berhak tampil di final.

Prestasi terbaik berikutnya adalah menjadi runner-up turnamen sebanyak dua kali di edisi 1967 dan edisi 1970. Timnas Garuda muda juga sempat dua kali menjadi semifinalis di edisi 1960 dan 1962 serta empat kali lolos ke babak delapan besar. Di edisi 1967, mereka takluk 0-3 dari Israel di partai puncak setelah sempat menyisihkan Korsel di babak penyisihan. Sementara di edisi 1970, mereka tumbang dengan skor yang sama atas Myanmar setelah sempat menghantam Korsel 1-0 di semifinal.

Yang menarik di edisi terakhir sebelum diberlakukan babak kualifikasi, yaitu di Piala Asia U20 1978, Indonesia sejatinya gagal melaju ke semifinal. Namun, mereka berkesempatan mewakili Asia di Piala Dunia U20 menggantikan Irak, Kuwait, dan Korut yang memboikot produk AS, Coca Cola yang jadi sponsor utama kejuaraan FIFA tersebut. Saat itu, tim Garuda muda hanyalah satu dari perempatfinalis. Pasang taruhan untuk laga-laga Indonesia U20 di Piala Asia U20 dan Piala Dunia U20 di link alternatif W88.

Penurunan Prestasi Pasca Edisi 1980

Setelah turnamen Piala Asia U20 resmi menggunakan babak kualifikasi, performa Indonesia menurun drastis. Mereka hanya enam kali tampil di putaran final, bahkan hanya tiga kali lolos dari babak kualifikasi, yaitu di edisi 1986, 2004 dan 2014. Sementara di edisi 1990, 1994 dan 2018, tim Garuda muda lolos otomatis ke putaran final sebagai tuan rumah.

Prestasi terbaik mereka di Piala Asia U20 era modern hanyalah mencapai babak delapan besar di edisi 2018 yang lalu. Saat itu, tim asuhan Indra Sjafri mampu mengalahkan UEA dan Taiwan di babak penyisihan meski tumbang 5-6 dari Qatar. Sayangnya, Egy Maulana Vikri dkk disingkirkan oleh Jepang yang diperkuat oleh pemain yang kini malang melintang di La Liga Spanyol, Take Kubo. Mereka menyerah 0-2 di perempatfinal.

Peluang di Piala Asia 2023

Lalu bagaimana dengan peluang Muhammad Ferrari dan kolega di Uzbekistan 2023 ini? Anak asuhan Shin Tae Yong masih memiliki peluang melaju ke babak delapan besar. Mereka telah meraih sekali kemenangan atas Suriah dan menderita sekali kalah atas Irak di babak penyisihan grup A. Untuk memastikan satu tiket lolos ke fase gugur, Indonesia membutuhkan kemenangan di laga pamungkas melawan tuan rumah Uzbekistan.

Sementara, untuk skenario lain, mereka masih bisa melaju dengan hasil imbang meski bergantung dari laga lain antara Irak dan Suriah. Jika Suriah mampu mengalahkan Irak dengan skor berapapun. Sedangkan jika Indonesia takluk asalkan dengan skor tipis 1-0, mereka masih bisa lolos dengan syarat Suriah juga hanya menang tipis dengan skor yang sama. Jika lebih dari itu, maka tim Garuda muda otomatis tersingkir.