Brasil dan Uruguay Lolos ke Piala Dunia U20 2023

Brasil dan Uruguay akhirnya sukses mengunci tiket lolos ke putaran final Piala Dunia U20 2023 yang sudah terancam kehilangan pamor. 

Prestise Piala Dunia U20 2023 sempat terancam dengan absennya sejumlah tim-tim elit mulai dari empat mantan juara dunia Portugal, Spanyol, Jerman dan Argentina. Hal ini makin bertambah mengkhawatirkan saat tim besar asal CONCACAF, Meksiko, dan juara bertahan Ukraina plus kampiun di edisi 2015, Serbia, pun gagal tampil di putaran fina. Hadirnya Brasil dan Uruguay akhirnya bisa sedikit mengurangi kekhawatiran tersebut. Keduanya sukses menempati dua peringkat teratas di tangga klasemen akhir Kejuaraan Piala Amerika Selatan U20 yang baru berakhir awal minggu ini.

Brasil dan Uruguay bahkan bersua di partai terakhir yang menentukan posisi puncak sekaligus kampiun di kompetisi ini. Selecao muda akhirnya unggul 2-0 atas La Celeste muda. Hasil tersebut mengakhiri puasa gelar mereka. Terakhir kali mereka menjadi yang terbaik di ajang tersebut di edisi 2011. Lebih dari itu, hasil tersebut juga menandai kembali tim Samba muda yang sudah absen di piala dunia junior di dua edisi terakhir, Korsel 2017 dan Polandia 2019. 

Untuk zona CONMEBOL sendiri, ada empat jatah yang disediakan FIFA untuk tampil di ajang piala dunia U20. Selain Brasil dan Uruguay, ada juga Kolombia dan Ekuador yang mendampingi mereka. Berikut ini profil tim dari masing-masing wakil asal Amerika Latin tersebut. Mereka memiliki beban berat untuk mengakhiri paceklik gelar wakil non Eropa di turnamen yang dahulu dikenal dengan nama Piala Dunia Remaja (World Youth Championship) tersebut selama satu dekade terakhir. 

Dari segi historis, Brasil dan Uruguay memang lebih diunggulkan untuk bersinar di turnamen tersebut. Namun, tidak ada unsur tradisi di Piala Dunia junior ini, tim-tim non elit pun punya kesempatan yang sama untuk melakukannya. Jadi tidak ada alasan bagi Kolombia dan Ekuador untuk tidak bisa mewujudkannya. 

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI M88

Samba Memburu Gelar Keenam

Sudah menjadi sebuah hal yang umum bahwa Brasil selalu diunggulkan disetiap turnamen sepakbola, termasuk di level U20. Pemegang lima gelar juara ini berambisi merebut gelar keenamnya sekaligus menyamai rekor rival klasiknya, Argentina. Tim Samba muda baru mengangkat trofi juara sebanyak lima kali. Pasang taruhan untuk laga-laga Piala Dunia U20 hanya di link alternatif M88.

Pertama kali Selecao muda sukses melakukannya di edisi 1983 yang diselenggarakan di Meksiko. Saat itu, Dunga dkk harus susah payah menaklukkan Argentina di final lewat gol penalti dari Geovanni. Dua tahun berselang di Uni Soviet 1985, Brasil mampu mempertahankan gelar. Kali ini mereka menggagalkan ambisi tim Matador dengan kemenangan tipis 1-0. Dua punggawanya kemudian ikut berperan saat tim Samba mengakhiri puasa gelar juara dunia di level senior pada tahun 1994. Ia adalah sang penjaga gawang, Claudio Taffarel dan striker Muller. Mereka bahkan hanya kebobolan satu gol pun sepanjang turnamen saat itu. 

Gelar ketiga didapat pada tahun 1993. Diperkuat oleh beberapa nama yang kemudian moncer di level senior seperti kiper Dida dan penyerang Mario Jardel, tim Samba muda berhasil mengalahkan Ghana di partai puncak. Sedangkan gelar keempat terjadi tepat satu dekade kemudian. Meski tampil mengecewakan di babak penyisihan setelah sempat tumbang ditangan Australia plus ditahan imbang Republik Ceko, Dani Alves dan kolega mampu menunjukkan mental juaranya di fase knockout dengan menyisihkan Slovakia, Jepang dan Argentina sebelum akhirnya mampu kembali menghantam Spanyol di final dengan skor 1-0. Eks punggawa Manchester City, Fernandinho, jadi pencetak gol kemenangan di laga ketat tersebut. 

Sementara, kali terakhir mereka merengkuh gelar juara terjadi di edisi 2011. Digelar di Kolombia, tim Samba tampil apik dengan permainan ofensif dengan beberapa nama yang kini telah dikenal seperti Phillipe Coutinho, Danilo, hingga eks playmaker Chelsea, Oscar. Selecao muda membenamkan Portugal dalam laga seru nan menegangkan dengan skor akhir 3-2 lewat perpanjangan waktu. 

Uruguay Incar Trofi Perdana

La Celeste menjadi tim besar kedua dari kawasan Amerika Latin yang lolos. Kehadiran mereka setidaknya mengurangi kekecewaan setelah Argentina gagal tampil di putaran final. Namun, tidak seperti dua saingannya, mereka belum pernah sekalipun meraih gelar di ajang piala dunia U20 ini. Prestasi terbaik Uruguay hanyalah menjadi runner-up di dua edisi, 1997 dan 2013. Tak berlebihan jika mereka mengincar gelar perdana tahun ini. 

Di Malaysia 1997, mereka sejatinya merupakan salah satu unggulan. Tampil dengan permainan menyerang, anak asuhan Vitor Pua sukses menyingkirkan AS di perdelapanfinal, menyisihkan Prancis yang diperkuat oleh duo Thierry Henry dan David Trezeguet lewat adu penalti dan membungkam Ghana di semifinal. Sayangnya, ambisi mereka dihentikan oleh tim Tango di final. 

Sedangkan di Turki 2013, kekalahan mereka terasa lebih menyesakkan karena takluk lewat adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol melawan Prancis. Diego Rolan cs kembali lebih diunggulkan karena mampu menyingkirkan tim-tim yang lebih tangguh di fase gugur seperti Nigeria dan Spanyol sebelum susah payah menyisihkan Irak lewat adu tos-tosan. Sayangnya, performa mereka kurang memuaskan di partai puncak. Dua eksekutor mereka malah gagal melakukan tugasnya dengan baik. 

Kolombia dan Ekuador Tak Ingin Sekedar Jadi Pelengkap 

Sementara dua wakil lainnya, Kolombia dan Ekuador sejatinya bukan tim yang tanpa pengalaman. Keduanya sudah pernah melaju hingga semifinal. Tahun ini merupakan keikutsertaan yang ke 11 dan ke 5 bagi masing-masing kedua tim. 

Kolombia pernah meraih tempat ketiga di edisi 2003 lalu. Dibawah asuhan Reinaldo Rueda, mereka mampu mengalahkan Argentina yang saat itu diperkuat oleh Javier Mascherano dan Carlos Tevez dengan skor 2-1 di playoff tempat ketiga. Sedangkan, Ekuador malah menjadi juara ketiga empat tahun lalu. Di Polandia 2019, Gonzalo Plata dkk berhasil menghantam tim tangguh Italia di perebutan tempat ketiga. Melihat prestasi keduanya, peluang Kolombia dan Ekuador untuk meraih gelar di piala dunia U20 pun masih cukup terbuka.