Timnas Jepang akan menghadapi Amerika Serikat di rangkaian partai ujicoba terakhir sebelum berlaga di piala dunia nanti.
Tim Samurai Biru baru saja menyelesaikan turnamen Piala Kirin di bulan Juni sebagai bagian dari rangkaian awal partai ujicoba menuju piala dunia. Sayangnya, di turnamen tersebut penampilan mereka kurang meyakinkan. Setelah sempat membantai Ghana 4-1, anak asuhan Hajime Moriyasu justru tumbang di laga berikutnya saat menghadapi Tunisia. Takumi Minamino dkk digulung 0-3. Sebelumnya, mereka kembali meraih hasil yang kontras melawan dua tim asal CONMEBOL. Sempat membantai Paraguay 4-1, Jepang harus takluk 0-1 dari tim Samba lewat gol penalti Neymar.
Untuk rangkaian ujicoba berikutnya di bulan September, sejauh ini baru satu laga yang dijadwalkan, yaitu melawan USMNT, sebutan timnas AS putra, di Eropa. Menurut berbagai sumber, partai ini akan digelar di Jerman. Selain laga tersebut, federasi sepakbola Jepang belum bisa mengkonfirmasi pertandingan ujicoba berikutnya dengan tim-tim asal Eropa. Hal ini dirasa esensial mengingat Jepang tergabung di grup E bersama dua wakil UEFA yang sama-sama meraih gelar juara dalam kurang dari dua dekade terakhir, Spanyol dan Jerman. Satu tim lainnya adalah Kosta Rika. Menurut jadwal piala dunia yang telah dirilis, Jepang akan mengawali kiprahnya di Qatar 2022 dengan menantang tim Panser diikuti dengan laga melawan wakil Keylor Navas cs sebelum bersua tim Matador di partai ketiga.
Peluang Jepang di Piala Dunia 2022
Perjalanan Jepang di babak kualifikasi piala dunia kali ini memang tidak terlalu mulus dan meyakinkan. Mereka hanya finis di urutan kedua grup B putaran ketiga zona Asia dibawah Arab Saudi. Di putaran final nanti, tampaknya peluang tim asuhan Hajime Moriyasu cukup berat untuk mengulang kesuksesan mereka di Rusia empat tahun lalu saat mampu melaju dramatis ke babak 16 besar lewat aturan fair play dimana mereka unggul dari saingan mereka Senegal. Skuad tim Samurai Biru saat ini memang diisi oleh deretan pemain muda berbakat yang merumput di Eropa. Sebut saja, Takumi Minamino yang baru saja pindah ke AS Monaco setelah gagal mendapat tempat utama di Liverpool, bintang muda yang bermain di Liga Spanyol Take Kubo yang berstatus pemain Real Madrid namun lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman di Mallorca, Villareal dan Getafe, bek Arsenal Takehiro Tomiyasu, gelandang PSV Eindhoven Ritsu Doan hingga gelandang serang Frankfutr, Daichi Kamada. Selain itu ada sejumlah pemain senior yang kenyang pengalaman di Liga Eropa dan menjadi bagian dari skuad Rusia 2018 seperti kapten tim yang kenyang bermain di Liga Inggris bersama Southampton sebelum merumput di Italia bersama Sampdoria, Maya Yoshida, dua gelandang Genki Haraguchi dan Gaku Shibasaki hingga kiper veteran Eiji Kawashima.
Di laga pertama menghadapi Die Mannschaft, Jepang butuh keberuntungan untuk sekedar menahan imbang anak asuhan Hans Flick ini. Di partai selanjutnya melawan Kosta Rika, peluang mereka untuk menang cukup terbuka sedangkan di laga terakhir melawan Spanyol, tampaknya mereka bakal kesulitan untuk terhindar dari kekalahan. Kunci kelolosan mereka ada di laga pertama. Jika setidaknya mampu menahan imbang Thomas Muller cs, peluang mereka untuk lolos masih terbuka. Tantangan kian berat akan mereka hadapi di babak berikutnya dimana mereka hampir pasti akan bertemu Kroasia atau Belgia, dua tim yang belum pernah dikalahkan meski telah bersua dua kali dalam sepanjang sejarah keikutsertaannya di FIFA World Cup ini. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru timnas Jepang di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif W88.
Kiprah Jepang di Piala Dunia
Negara Asia Timur ini termasuk wakil dari AFC yang performanya cukup konsisten sejak pertama kali tampil di putaran final piala dunia. Mereka menjalani debutnya pertama kali di edisi Prancis 1998, atau empat tahun sebelum menjadi tuan rumah piala dunia di awal millennium tersebut. Sayangnya, Hidetoshi Nakata dkk harus menelan pil pihat di tiga laga mereka di babak penyisihan dari Argentina, Kroasia dan Jamaika. Sejak itu, Jepang tidak pernah absen lolos ke ajang sepakbola terakbar empat tahunan ini.
Sejauh ini prestasi terbaiknya adalah melaju hingga babak 16 besar. Uniknya, pencapaian tersebut terjadi setiap delapan tahun sekali dimulai dari edisi 2002 saat menjadi tuan rumah, diikuti dengan Afrika Selatan 2010 dan Rusia 2018. Tim-tim yang menyisihkannya adalah tim-tim kelas menengah yaitu Turki (2002), Paraguay (2010) dan Belgia (2018).
Hasil terbaik Jepang terjadi di 2010 dimana saat itu anak asuhan Takeshi Okada meraih dua kemenangan di babak penyisihan grup atas Kamerun 1-0 dan Denmark 3-1 dan hanya kalah 0-1 dari Belanda. Di babak perdelapan final Keisuke Honda cs hanya kalah dari wakil asal Amerika Latin tersebut lewat adu penalti setelah bermain imbang sama kuat tanpa gol. Sementara di dua kesempatan lainnya, Jepang menang 2 kali atas Rusia dan Tunisia dan bermain seri saat jumpa Belgia sebelum takluk 0-1 dari Hakan Sukur cs meski bermain di kandang sendiri. Sedangkan empat tahun lalu, walaupun sempat mengejutkan dengan unggul 2-1 atas Kolombia dari menahan Senegal 2-2, kelolosan mereka sedikit banyak dinaungi keberuntungan usai kalah 0-1 dari Polandia. Meski mengumpulkan nilai yang sama dan mencetak jumlah gol yang identik dengan Sadio Mane dan kolega, pada akhirnya wakil Asia tersebut yang berhak melaju dengan keunggulan jumlah kartu kuning yang lebih sedikit. Di babak 16 besar, walaupun sempat menyulitkan Belgia dengan unggul 2-0, mereka tidak mampu mencegah Eden Hazard dkk untuk membalikkan keadaan menjadi 3-2 lewat pertarungan dramatis.