Klub pemegang rekor juara Liga Europa, Sevilla, mendadak memberhentikan Jorge Sampaoli demi merekrut pelatih klub gurem, Jose Luis Mendilibar.
Manajemen Sevilla tampaknya sudah tidak bisa bersabar lagi dengan performa inkonsisten dari anak asuhan Jorge Sampaoli. Eks pelatih Marseille, timnas Argentina dan Cili ini secara mengejutkan dipecat sebelum jeda laga internasional pekan ini. Keputusan tersebut diambil setelah klub yang bermarkas di stadion Ramon Sanchez Pizjuan tersebut dibantai oleh Atletico Madrid 1-6 di lanjutan Liga Spanyol disusul dengan kekalahan berikutnya dengan skor 0-2 saat melawat ke kandang Getafe akhir pekan lalu.
Yang lebih mengejutkan, klub berjuluk Los Nervionenses tersebut malah memilih pelatih klub gurem yang tak banyak dikenal oleh publik, Jose Luis Mendilibar. Ia dikenal sebagai pelatih yang sering menangani klub-klub papan bawah La Liga. Siapa sebenarnya sosok Mendilibar ini dan apa yang membuat Sampaoli dipecat meski mampu membawa Marcos Acuna dkk melaju ke perempatfinal Liga Europa? Simak ulasannya dibawah ini.
JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI Fun88
Magis Sampaoli Tak Lagi Manjur
Pelatih Jorge Sampaoli sendiri sejatinya datang ke Sevilla menggantikan pelatih sebelumnya Julen Lopetegui yang dipecat di bulan Oktober tahun lalu. Pelatih berusia 63 tahun ini sejatinya adalah sosok yang ideal menggantikan Lopetegui karena ia pernah menangani klub ini sebelumnya dengan hasil yang lumayan mengesankan. Di musim 2017/18, arsitek tim berkebangsaan Argentina tersebut membawa Sevilla lolos ke Liga Champions dengan finis di urutan keempat. Ia kemudian mengundurkan diri karena mendapat tawaran menangani Leo Messi cs untuk Piala Dunia 2018. Sebelumnya, ia membawa timnas Cili merengkuh gelar Copa America di tahun 2015.
Selain itu, musim lalu, Sampaoli mampu membawa Olympique Marseille mengakhiri musim 2021/22 dengan menduduki peringkat kedua dibawah PSG. Posisi tersebut membuat Dmitri Payet cs berhak tampil di Liga Champions musim ini. Sayangnya, ia memilih mundur akibat tidak terjalin kesepakatan dalam bursa transfer.
Performa Sampaoli di musim ini sebenarnya tidak begitu buruk dengan meraih 13 kemenangan dari 31 laga plus berhasil melaju ke babak 8 besar Liga Europa usai menyingkirkan PSV Eindhoven dan Fenerbahce. Namun hasil negatif dalam beberapa pekan terakhir di kompetisi domestik, dengan hanya meraih dua kemenangan dalam enam laga terakhir di La Liga membuat manajemen. Klub yang berasal dari wilayah Andalusia tersebut kini hanya menempati peringkat ke 14 dengan selisih dua poin saja dari zona degradasi. Tampaknya magis Sampaoli yang diharapkan mampu ditularkan ke klubnya tak lagi manjur. Ia pun terpaksa harus dicopot dari jabatannya. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Liga Spanyol di link alternatif Fun88.
Mendilibar Pelatih Spesialis Klub Gurem
Yang menjadi pertanyaan bagi publik dan pendukung Sevilla adalah mengapa sosok yang dipilih bukanlah pelatih yang berpengalaman atau setidaknya punya CV yang bagus demi mendongkrak posisi mereka dari papan bawah. Nama Jose Mendilibar pun muncul. Ia ditunjuk sebagai pelatih kepala hingga akhir musim ini saja.
Sosok Mendilibar tentu bukan siapa-siapa dibandingkan pelatih-pelatih berkualitas yang masih menganggur seperti eks pelatih Tottenham dan PSG, Mauricio Pocchettino, eks pelatih tim Samba ,Tite, eks pelatih Sporting Lisbon dan timnas Portugal, Paulo Bento, mantan pelatih tim Matador dan Barcelona, Luis Enrique, hingga pelatih Argentina yang telah sukses bersama River Plate, Marcelo Gallardo. Karir Mendilibar banyak dihabiskan di klub-klub semenjana. Sevilla adalah klub level papan atas pertamanya sebagai pelatih sekaligus menjadi yang pertama berlaga di babak penting kompetisi antarklub Eropa dimana mereka akan bersua Manchester United di bulan April nanti.
Klub-klub yang pernah ditangani oleh pelatih berusia 62 tahun ini adalah Athletic Bilbao, Real Valladolid, Osasuna, Levante, Eibar dan Alaves. Prestasi terbaiknya adalah membawa Real Valladolid promosi ke La Liga di musim 2006/07 serta mempertahankan di kasta teratas hingga 2009. Ia kemudian menuju Osasuna yang dibawanya bertahan di papan tengah dalam periode 2011-2013 dimana Javad Nekounam dkk mampu finis di urutan ke sembilan dan tujuh. Sayangnya, ia dipecat di tengah musim 2012/13.
Arsitek tim yang mengawali karir kepelatihannya di Athletic Bilbao ini sempat sukses membawa Eibar melaju jauh hingga perempatfinal di Copa Del Rey 2016/17 sebelum dihentikan oleh Atletico Madrid. Pencapaian tersebut merupakan rekor tertinggi bagi klub gurem tersebut. Di musim 2017/18, Mendilibar bahkan mampu mengantarkan Eibar berada di urutan ke sembilan di akhir musim, yang lagi-lagi merupakan rekor pencapaian tertinggi klub tersebut. Sayangnya, mereka turun kasta di musim 2020/21. Ia pun memilih hengkang ke Alaves. Lagi-lagi, ia hanya bertahan beberapa bulan saja menyusul rentetan hasil negatif di awal musim 2021/22.
Mampukah Mendilibar memaksimalkan kesempatan ini dan membawa Sevilla menjadi kampiun di Liga Europa kembali plus setidaknya mengakhiri musim ini di posisi 10 besar? Sebuah target yang tidak mudah mengingat pengalaman Mendilibar sebagai pelatih klub gurem tanpa prestasi menonjol di kompetisi level atas. Minimnya jam terbang menangani tim dengan sejumlah pemain bintang bisa menjadi isu tersendiri baginya mengingat di Sevilla sendiri ada sejumlah pemain yang kini menjadi bintang usai Piala Dunia 2022 lalu seperti Marcos Acuna, Gonzalo Montiel, kiper Maroko Yassine Bounou, penyerang Youssef En-Neysiri hingga gelandang veteran Kroasia, Ivan Rakitic.