Sejumlah Pemain Bintang Absen di Piala Dunia U20 2023

Piala Dunia U20 2023 bakal kehilangan sejumlah pemain bintang muda yang telah menjadi andalan di klubnya masing-masing karena jadwal turnamen yang kurang pas.

Beberapa pemain bintang yang diharapkan ikut tampil memeriahkan Piala Dunia U20 2023, terutama mereka yang telah mendapat kesempatan bermain di tim inti klubnya masing-masing harus absen di Argentina nanti. Hal ini tidak lepas dari fakta pemilihan jadwal yang bertabrakan dengan fase akhir di kompetisi domestik negara-negara Eropa yang memang masih bergulir. Belum jelas siapakah yang bertanggung jawab dalam pemilihan tanggal penyelenggaraan tersebut mengingat Argentina hanya mengadakan turnamen sesuai jadwal yang telah dipilih PSSI, sebagai tuan rumah asli kompetisi ini dan FIFA. Organisasi sepakbola internasional sendiri menyatakan bahwa jadwal tersebut dipilih agar tidak bertabrakan dengan Piala Dunia Wanita 2023 yang digelar di bulan Juni-Juli di Selandia Baru dan Australia yang dilanjutkan dengan even Piala Emas CONCACAF 2023.

Meski begitu, absennya para pemain bintang muda bukan berarti turnamen kian suram dan tidak menarik. Hampir dipastikan akan muncul bintang-bintang baru lainnya di Piala Dunia U20. Apalagi tuan rumah pengganti, Argentina, memiliki reputasi sebagai pemegang rekor juara dunia terbanyak di even ini ketimbang Indonesia, tuan rumah asli yang bertindak diluar nalar sehingga terjadi pembatalan mendadak. Timnas Garuda muda jelas bukan tandingan Argentina. Kehadiran kembali tim Tango yang sejatinya sudah tersingkir dari babak kualifikasi, akan meningkatkan pamor turnamen ini.

Siapa saja pemain bintang yang dipastikan gagal hadir? bagaimana nasib para pemain bintang di edisi-edisi kompetisi ini sebelumnya yang kebetulan juga digelar di bulan yang sama, setidaknya dalam beberapa edisi terakhir? Simak ulasannya berikut ini.

JAGO TEBAK SKOR? COBA MAIN DI W88

Sejumlah Pemain Bintang yang Absen

Seluruh 24 tim yang akan tampil di Piala Dunia U20 2023 yang akan digelar akhir pekan ini telah memanggil seluruh pemain dalam skuad resminya. Beberapa pemain bintang dari tim-tim elit telah dinyatakan tidak akan tampil di turnamen junior FIFA ini. Pasang taruhan anda untuk laga-laga tim favorit anda d Piala Dunia U20 2023 di w88.

Dua nama pertama yang sudah dipastikan jauh-jauh hari tidak akan dilepas oleh klubnya adalah bintang muda Palmeiras, Endrick yang baru saja direkrut oleh Real Madrid dan pemain andalan tim Samba di Copa America U20 di bulan Januari lalu, Vitor Roque yang merumput bersama Atletico Paranense. Keduanya sama-sama digandoli oleh klubnya karena memang kontribusi keduanya yang tidak bisa dikesampingkan. Endrick yang masih berusia 16 tahun sudah tampil 21 kali musim ini di berbagai ajang dengan mencetak 4 gol dan satu umpan gol. Vitor Roque yang dua tahun lebih tua malah tampil lebih baik dengan pencapaian delapan gol dan empat umpan gol hanya dalam 18 laga saja.

Nama lain yang pasti tidak hadir adalah penyerang sayap Manchester United yang mencuri perhatian musim ini, Alejandro Garnacho. Pemain tim Tango ini tidak dilepas oleh Erik Ten Hag karena alasan yang sama, selain baru pulih dari cedera. Garnacho bukan main-main performanya. Ia telah turun 33 kali bersama Setan Merah serta berkontribusi dengan lima gol dan lima umpan gol sepanjang musim ini.

Dari kubu Inggris, ada nama bintang muda Chelsea, Carney Chukwuemeka. Gelandang tengah ini telah tampil di 14 laga. Ada juga gelandang timnas AS U20, Paxten Aaronson serta para punggawa Les Blues yang tampil menawan musim ini bersama Eintracht Frankurt. Kubu tim Ayam Jantan muda pun juga tidak akan bisa menurunkan penyerang Montpellier yang subur musim ini, Elye Wahi, gelandang tim promosi Sunderland, Eduard Michut, penyerang belia Bayern Munich, Mathys Tel hingga bek kanan Lyon, Malo Gusto.

Nasib Para Pemain Terbaik di Edisi-edisi Sebelumnya

Menjadi pemain bintang, apalagi pemain terbaik di ajang sebesar Piala Dunia U20 tentu membanggakan. Namun, ternyata hal itu tidak seratus persen menjamin kesuksesan mereka di level senior, baik di timnas maupun di level klub. Konsistensi performa hingga keberuntungan ikut berperan dalam kesuksesan mereka.

Sejumlah pemain terbaik di ajang ini memang berkembang menjadi legenda atau setidaknya memiliki ketenaran seperti Diego Maradona, Lionel Messi, hingga Paul Pogba. Sayangnya, beberapa pemain terbaik lainnya justru memiliki karir yang stagnan atau bahkan menurun seperti mereka dibawah ini misalnya.

  • Romulus Gabor (Rumania). Dia adalah pemain terbaik edisi Piala Dunia U20 1981 usai membawa negaranya meraih tempat ketiga. Setelah kesuksesan Vladimir Bassanov dan Diego Maradona, dua pemain terbaik di dua edisi sebelumnya, tentunya publik berharap banyak pada penyerang tersebut. Gabor memang sempat tampil 35 kali bersama timnas senior Rumania sepanjang tahun 1981-1986 dan ikut berlaga di Piala Eropa 1984. Namun, ternyata performanya tidak mengkilap seperti di level junior. Ia hanya mencetak dua gol di laga internasional serta hanya memperkuat klub lokal tak dikenal, Cornivul Hunedoara selama 16 tahun dalam tiga periode. Satu-satunya klub luar negeri yang pernah ia perkuat pun bukanlah tim yang dikenal luas. Gabor hanya semusim bermain untuk klub Liga Hungaria, Diosgyori VTK sebelum balik kucing. Namanya pun kian tenggelam saat bintang muda saat itu George Hagi mencuat.
  • Caio (Brasil). Penyerang kelahiran Sao Paulo ini sempat diprediksi akan menjadi bintang Selecao berikutnya usai era Romario-Bebeto. Ia dikenal gesit dan unggul dalam akselerasi. Usai terpilih menjadi pemain terbaik Piala Dunia U20 1995, Caio langsung direkrut Inter Milan. Sayangnya, performanya tidak menonjol. Sempat hijrah ke Napoli, Flamengo hingga klub level bawah Jerman, Rot-Weiss Oberhausen, penampilan Caio tidak pernah kembali seperti yang diharapkan. Ia pun hanya pernah tampil empat kali bersama tim senior di tahun 1996 dan tidak pernah kembali dilirik tim Samba sejak itu.
  • Dominic Solanke (Inggris). Namanya sempat mencuat usai menjadi pemain terbaik edisi 2017 usai membawa Inggris menjadi kampiun di ajang tersebut untuk pertama kalinya. Solanke adalah tipikal striker klasik yang mengandalkan postur tubuh dan bola-bola atas untuk mencetak gol. Tak kunjung mendapat tempat di Chelsea, Liverpool pun merekrutnya usai perhelatan piala dunia U20 berakhir. Sayangnya, ia gagal memenuhi harapan Jurgen Klopp selama dua musim di Anfield. Solanke pun dijual ke Bournemouth dan bertahan hingga saat ini. Yang memilukan, ia hanya pernah tampil sekali saja dan belum pernah dipanggil kembali oleh Gareth Southgate hingga kini.