Para pemain yang menjadi kampiun di Piala Dunia U20 dan Piala Dunia senior layak disebut para bintang sejati.
Piala Dunia U20 2023 akan berlangsung bulan ini dan sejumlah pemain muda siap bersinar untuk menjadi pemain bintang di level senior. Ajang ini memang identik jadi kawah candradimuka bagi para pemain muda untuk menempa diri menjadi pemain terbaik. Tak jarang dari mereka menjadi pemain andalan di level senior dan bahkan menjadi pemain legendaris seperti mendiang Diego Maradona, Marco Van Basten, Claudio Taffarel dan tentu saja Lionel Messi.
Namun, hanya sedikit pemain yang layak disebut pemain bintang sejati dimana beberapa diantaranya juga seorang pemain legendaris. Mereka layak mendapat predikat tersebut karena mampu mengangkat trofi Piala Dunia U20 dan Piala Dunia senior. Beberapa diantaranya bahkan juga terpilih sebagai pemain terbaik di ajang piala dunia junior tersebut. Berikut ini adalah 10 pemain bintang sejati tersebut.
MAU TEBAK SKOR? BERTARUH DI W88
0
-
Samuel Umtiti
Pemain Barcelona berusia 29 tahun yang kini merumput bersama Lecce, anggota klub Liga Serie A Italia ini termasuk layak disebut bintang sebenarnya, setidaknya dalam konteks piala dunia U20 karena ia sukses mengangkat trofi tersebut di ajang junior dan senior.
Di Piala Dunia U20 2013, Samuel Umtiti menjadi pemain andalan di lini belakang saat Les Blues muda tampil menjadi kampiun untuk pertama kalinya. Ia tampil dalam lima laga, termasuk semifinal saat mengalahkan Ghana 2-1. Sayangnya, eks pemain Lyon tersebut mendapat hukuman akumulasi kartu yang menggagalkannya tampil di partai final. Pasang taruhan untuk laga timnas Prancis di Piala Dunia U20 di id88 slot.
Hanya lima tahun berselang, Umtiti kembali bersinar di Rusia 2018. Bek tengah bahkan berkontribusi lebih maksimal di level senior dimana ia tampil di enam laga plus mencetak gol kemenangan saat membungkam Belgia di semifinal. Bagaimanapun kiprah Umtiti patut diacungi jempol.
-
Carlos Dunga
Mantan kapten dan pelatih timnas Brasil ini menjadi salah satu pemain bintang yang bersinar di piala dunia U20 dan senior. Di level U20, Dunga menjadi bagian dari skuad piala dunia edisi 1983. Saat itu, ia berposisi sebagai gelandang bertahan dan tampil di enam laga plus mencetak satu gol saat mengalahkan Cekoslovakia di perempatfinal.
Sedangkan di level senior, mantan pelatih Kaka cs di Piala Dunia 2010 ini bahkan tampil di tiga edisi (1990-1998) dan berlaga di final di dua edisi terakhir. Dunga menjadi pemain kunci di lini tengah saat tim Samba menjadi kampiun di AS 1994 dimana ia tampil di seluruh tujuh laga dan berkontribusi dengan satu umpan gol saat timnya menghantam Kamerun 3-0 di babak penyisihan.
-
Bebeto
Bebeto adalah rekan seangkatan Dunga di Piala Dunia U20 1983. Di ajang tersebut ia hanya mampu menyarangkan satu gol saja saat mengalahkan Cekoslovakia di perempatfinal dan berlaga di empat laga lainnya.
Di AS 1994, ia tampil lebih ganas Bertandem bersama Romario, ia mencetak tiga gol dan membuat dua umpan gol. Yang paling ikonik tentu saat ia merayakan golnya ke gawang Belanda di perempatfinal dimana ia melakukan selebrasi menimang-nimang bayi dengan Romario dan Mazinho (ayah dari Thiago Alcantara). Sayangnya, empat tahun berselang ia gagal membantu Ronaldo Luiz untuk menggondol gelar kelima.
-
Paul Pogba
Gelandang timnas Prancis dan Juventus ini menjadi pemain terbaik di Piala Dunia junior edisi 2013 dan pemain muda terbaik di Piala Dunia Brasil 2014. Namun, Pogba baru sukses mengangkat gelar juara dunianya di level senior di Rusia 2018. Eks gelandang Manchester United itu sama-sama tampil di enam laga, baik di level junior dan senior, plus mencetak satu gol. Namun di Rusia 2018, Pogba membuat gol di laga final, plus membuat satu umpan gol di partai perdana.
-
Xavi Hernandez
Pelatih Barcelona saat ini telah menjadi bintang tim Matador sejak di level junior. Ia jadi punggawa andalan saat Spanyol menjadi kampiun Piala Dunia 1999 di Nigeria dan Piala Dunia 2010 di Afsel. Di Nigeria, Xavi mencetak dua gol plus membuat satu umpan gol di laga final. Sedangkan di Afsel, playmaker yang mendapat kesempatan melakukan debut di tim senior Blaugrana dibawah asuhan Luis Van Gaal ini berkontribusi dengan dua umpan gol.
-
Iker Casillas
Rekan Xavi di generasi emas La Furia Roja ini juga menjadi legenda bagi klubnya Real Madrid. Ia telah menjadi punggawa timnas Spanyol sejak usia remaja. Casillas juga merupakan pemain inti saat mereka menjadi kampiun di Piala Dunia U20 1999 dan Piala Dunia 2010. Di Nigeria 1999, ia hanya tampil dua kali namun di Afsel 2010, eks kapten Los Blancos itu tampil di seluruh laga tim Matador hingga laga puncak.
-
Angel Di Maria
Di Maria merupakan alumni Piala Dunia U20 2007, kali terakhir Argentina menjadi kampiun di ajang tersebut. Ia menjadi salah satu bintang di Kanada 2007 bersama Sergio Aguero. Pemain sayap Juventus ini tampil di lima laga dengan kontribusi tiga gol dan dua umpan gol. Sedangkan di level senior, Di Maria juga menjadi punggawa saat tim Tango jadi juara di Qatar 2022 lalu dengan torehan satu gol plus dua umpan gol dalam lima pertandingan.
-
Claudio Taffarel
Sosok kiper Brasil yang satu ini adalah pemain bintang di Piala Dunia U20 1985 plus Piala Dunia senior AS 1994. Taffarel tampil di seluruh laga dalam turnamen tersebut tanpa kecuali dan kerap menjadi pembeda saat adu tos-tosan.
-
Diego Maradona
Nama Diego Maradona memang tidak bisa dipisahkan dengan gelar juara. Ia bukan hanya sukses bersinar di Piala Dunia U20 1979 dan Piala Dunia 1986, namun juga terpilih sebagai Pemain Terbaik turnamen. Maradona mencetak enam gol dan empat umpan gol di Jepang 1979. Sedangkan di Meksiko 1986, el Diego memborong lima gol dan lima umpan gol sepanjang turnamen.
-
Lionel Messi
Bicara mengenai bintang sejati, nama Lionel Messi tentu tidak bisa dikesampingkan Layaknya seniornya, Maradona, Messi menjadi pemain terbaik di piala dunia level U20 dan senior. Hebatnya, ia melakukannya di tiga edisi. Untuk kejuaraan junior, Messi bersinar di edisi 2005 yang digelar di Belanda dimana ia berkontribusi enam gol dan dua umpan gol. Di Qatar 2022 lalu, ia membuat tujuh gol serta tiga umpan gol, sedangkan di Brasil 2014, La Pulga mencetak empat gol plus satu umpan gol. Pencapaiannya masih belum tertandingi hingga saat ini.