Belanda merupakan salah satu tim elit yang belum pernah sekalipun meraih gelar juara dunia. Mereka bahkan sering disebut sebagai juara tanpa mahkota, terutama merujuk pada kemunculan pertamanya di final piala dunia 1974 yang lalu. Tim Oranje membawa perubahan besar dalam perkembangan sepakbola modern berkaitan dengan pola permainan yang mendasar. Di beberapa edisi piala dunia, mereka tak jarang masuk dalam daftar unggulan, meski bukan merupakan sebagai tim favorit utama, seperti di Piala Dunia Qatar 2022 kali ini. Belanda selalu memiliki potensi untuk setidaknya kembali melaju ke final.
JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI 188bet
Pelatih & Bintang Andalan
Timnas Belanda kini kembali ditangani oleh Louis Van Gaal untuk ketiga kalinya. Penunjukan sosok pelatih senior untuk menangani De Oranje untuk kesekian kali bukanlah hal yang mengejutkan. Nama-nama lain seperti Rinus Michels, Leo Benhakker, Dick Advocaat hingga Guus Hiddink pernah mendapat kesempatan yang sama dari KNVB. Van Gaal sebelumnya pernah menjabat posisi pelatih kepala di 2000-2001 dimana mereka gagal lolos ke putaran final Jepang-Korsel 2002, serta di 2012-2014 diamana Belanda mampu meraih peringkat ketiga di Brasil 2014. Di level klub, pelatih berusia 71 tahun ini pernah menangani berbagai klub besar Eropa mulai dari Ajax Amsterdam, Barcelona, Bayern Munich hingga Manchester United. Deretan prestasinya pun tak kalah mentereng yaitu juara La Liga, Bundesliga hingga Liga Champions Eropa, Piala UEFA/Liga Europa serta Piala Dunia Antar Klub justru saat masih menangani Ajax di pertengahan 1990an.
Tim Oranye kali ini mengandalkan sejumlah pemain kunci di klub masing-masing seperti Virgil Van Dijk –nya Liverpool, bek sayap yang rajin melakukan overlapping, Denzel Dumfries yang bermain di Inter Milan, Frankie de Jong yang membela Barcelona hingga gelandang tengah Ajax, Davy Klaessen. Mereka dipadukan dengan beberapa nama senior yang pernah menjadi andalan Van Gaal di piala dunia 2014 saat masih berusia belia saat itu seperti Memphis Depay, Darley Blind yang serba bisa, bek tengah Stefan de Vrij hingga kiper Jasper Cillessen. Selain itu masih ada sejumlah pemain muda yang siap menjadi tumpuan baru Belanda di bulan November-Desember nanti seperti bek tengah Newcastle Sven Botman, bek tengah Bayern Matthijs de Ligt, dan penyerang PSV Eindhoven Cody Gakpo atau penyerang sayap Ajax Steven Bergwijn. Cek bursa taruhan piala dunia 2022 untuk laga-laga seru tim favorit anda sepanjang turnamen hanya di link alternatif 188bet.
Daftar pemain skuad sementara Belanda:
Penjaga gawang | Jasper Cilessen (NEC Nijmegen), Mark Flekken (Freiburg), Kjell Scherpen (Vitesse), Tim Krul (Norwich), Justin Bijlow (Feyenoord) |
Bek | Matthijs de Ligt (Bayern Munich), Jordan Teze (PSV), Hans Hateboer (Atalanta), Bruno Martins Indi (AZ Alkmaar), Tyler Malacia (Manchester United), Virgil Van Dijk (Liverpool), Darley Blind, Jurrien Timber, Owen Winjdal (Ajax) Nathan Ake (Manchester City), Denzel Dumfries, Stefan de Vrij (Inter Milan), Rick Karsdrop (AS Roma) |
Gelandang | Frankie de Jong (Barcelona), Guus Til (PSV), Davy Klaessen, Steven Berghuis (Ajax), Jerdy Schouten (Bologna), Teun Koopmeiners (Atalanta), Ryan Graverbech (Bayern Munich), Jordy Clasie (AZ Alkmaar) |
Penyerang | Memphis Depay (Barcelona), Cody Gakpo, Luuk de Jong (PSV), Steven Bergwijn (Ajax), Wout Weighorst (Besiktas), Noa Lang (Club Brugge), Arnaut Danjuma (Villareal), Donyell Malen (Dortmund) |
Taktik dan Formasi Andalan
Van Gaal tidak laga fanatik mengandalkan formasi 4-3-3 yang jamak dipakai para pelatih asal negeri kincir angin tersebut. Berbekal pengalamannya menangani berbagai klub besar Eropa, ia pun fleksibel menerapkan formasi sesuai dengan materi pemain yang ada seperti 3-5-2 di 2014 yang lalu dimana ia tidak melulu mengandalkan penguasaan bola, namun juga dikombinasikan dengan serangan balik cepat, meski dikritik publik sendiri. Di beberapa kesempatan, formasi tersebut terkadang juga digunakan selain 3-4-3 atau 3-4-2-1. Satu-satunya berita buruk yang menjadi perhatian Van Gaal saat itu adalah bakal absennya Gini Wijnaldum di Qatar nanti akibat cedera parah yang didapatnya minggu lalu. Pelatih kelahiran Amsterdam tersebut harus berpacu melawan waktu mencari pengganti Wijnaldum yang pas. Beberapa nama bakal disiapkan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Gini seperti Guus Till atau Teun Koopmeiners.
Perkiraan susunan pemain utama:
Jasper Cillessen; Virgil Van Dijk, Matthijs de Ligt, Stefan de Vrij; Denzel Dumfries, Frankie de Jong, Davy Klaessen, Darley Blind/ Tyler Malacia; Memphis Depay, Wout Weighorst, Steven Bergwijn
Perjalanan di babak kualifikasi
Belanda termasuk tim yang lolos ke Qatar 2022 secara otomatis. Namun posisi mereka sempat dalam bahaya saat masih ditangani oleh pelatih sebelumnya, Frank de Boer dimana mereka sempat takluk 2-4 dari Turki dan ditahan imbang 1-1 oleh Norwegia. Beruntung KNVB segera bergerak cepat menunjuk Van Gaal sebagai penggantinya dan menghindari tim Oranye gagal lolos dua edisi berturut-turut layaknya di dekade 1980an. Hasilnya, mereka mencatat rekor tujuh kemenangan dan dua hasil imbang saja dari sepuluh laga. Berikut hasil lengkap perjalanan tim Oranye selama babak kualifikasi:
Lawan | Laga kandang | Laga tandang |
Turki | 6-1 | 2-4 |
Norwegia | 2-0 | 1-1 |
Montenegro | 4-0 | 2-2 |
Latvia | 2-0 | 1-0 |
Gibraltar | 6-0 | 7-0 |
Kiprah Belanda di Piala Dunia
Belanda hanya pernah sebelas kali lolos ke putaran final piala dunia. Angka yang bisa dibilang cukup sedikit bagi sebuah tim besar yang pernah tiga kali menjadi finalis di edisi 1974, 1978 dan 2010 yang lalu. Juara Eropa 1988 ini juga pernah menjadi semifinalis di dua edisi piala dunia 1998 dan 2014. Sayangnya, mereka juga pernah beberapa kali absen meski tidak pernah kehabisan talenta bintang yaitu di edisi 1982, 1986, 2002 dan 2018 atau empat tahun lalu. Berikut ini adalah detil performa tim Oranye sejak pertama kali tampil di ajang sepakbola terakbar empat tahunan ini.
- Italia 1934
Belanda pertama kali lolos ke putaran final di piala dunia edisi kedua. Sayangnya, perjalanan mereka langsung terhenti di putaran pertama setelah ditumbangkan Swiss 2-3 di piala dunia yang mengadopsi sistem gugur langsung tersebut.
- Prancis 1938
Kemunculan keduanya di piala dunia, Belanda masih belum bisa berbuat banyak. Mereka juga harus terhempas di putaran pertama di tangan Cekoslovakia, runner-up piala dunia edisi sebelumnya dengan skor 0-3.
- Jerman Barat 1974
Ini adalah salah satu penampilan terbaik De Oranje di piala dunia. Mengusung gaya permainan revolusioner, total football, anak asuhan Rinus Michels tampil nyaris tanpa cela hingga di partai puncak. Johan Cruyff dan kolega mengawali turnamen dengan mengalahkan juara dunia dua kali Uruguay 2-0, setelah sempat tertahan tanpa gol saat bersua Swedia, mereka kembali merajalela ketika berhadapan dengan Bulgaria dan menang telak 4-0 untuk lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup. Di fase grup kedua, Belanda masih belum tertahankan. Argentina dibantai 4-0, sementara Jerman Timur dan juara bertahan Brasil dibekuk dengan skor yang sama 2-0. Sayangnya, ambisi meraih gelar perdana dihentikan tuan rumah Jerman Barat dalam laga yang ketat dengan skor 1-2, walaupun sempat unggul cepat terlebih dahulu.
- Argentina 1978
Skuad Belanda tidak lagi diperkuat sang legenda Johan Cruyff yang menolak tampil akibat alasan keamanan. Mereka mengawali kompetisi dengan kurang meyakinkan dimana Johan Neeskens dkk hanya menang atas Iran, namun ditahan imbang Peru dan bahkan ditumbangkan Skotlandia 2-3 di laga pamungkas babak penyisihan. Beruntung mereka masih bisa lolos ke fase grup kedua sebagai runner up. Di babak inilah, tim besutan Ernst Happel tampil jauh lebih baik dengan menggulung Austria 5-1, menahan imbang juara bertahan Jerman Barat 2-2 dan menaklukan Italia 2-1. Namun, lagi-lagi mereka gagal di partai puncak setelah tuan rumah Argentina menghantam mereka dengan skor 3-1 melalui perpanjangan waktu. Dewi fortuna nampaknya tidak berpihak pada mereka di laga final dimana tim Oranje memiliki peluang emas untuk mengalahkan tim Tango di akhir laga namun digagalkan oleh mistar gawang.
- Italia 1990
Ini adalah penampilan paling mengecewakan dari Belanda di piala dunia. Bagaimana tidak, mereka datang dengan status mentereng, juara Eropa 1988 diperkuat oleh sejumlah pemain bintang seperti Ronald Koeman yang membela Barcelona, dan trio Ruud Gullit, Frank Rijkaard dan Marco Van Basten yang jadi kunci sukses AC Milan merajai Eropa dengan merengkuh dua gelar Piala Champions/Liga Champions Eropa berturut-turut di tahun 1989 dan 1990. Namun, mereka gagal menularkan sukses mereka di klub dan tampil melempem di putaran final. Ditangani pelatih baru Leo Benhakker yang menggantikan Rinus Michels usai memberi gelar internasional pertamanya, plus keputusan Michels yang baru saja naik pangkat sebagai pejabat teras KNVB untuk menolak menunjuk eks anak buahnya, Johan Cruyff yang sukses bersama Barcelona saat itu sebagai penggantinya berbuah fatal. Belanda gagal menang sekalipun di fase grup setelah tiga kali ditahan imbang Mesir, Inggris dan Irlandia. Meski tetap mampu melaju sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik, apesnya tim besutan Leo Benhakker ini sudah harus berhadapan dengan Jerman Barat yang penampilannya paling meyakinkan di Italia 1990. Belanda pun tergusur di perdelapanfinal usai kalah 1-2.
- AS 1994
Kali ini tim Oranye turun dengan para bintang baru plus mencoret Ruud Gullit dari skuad. Tim asuhan Dick Advocaat tampil lumayan dengan unggul atas Arab Saudi dan Maroko di fase grup, plus menyingkirkan Irlandia di babak 16 besar, meski sempat dipermalukan Belgia 0-1. Langkah mereka akhirnya dihentikan oleh Brasil dengan skor 2-3.
- Prancis 1998
Tim Oranye hadir dengan dipimpin oleh Guus Hiddink. Penampilan mereka selama turnamen bisa dibilang menghibur. Di babak penyisihan, Denis Bergkamp cs menghancurkan Korsel 5-0 meski hanya mampu bermain imbang saat bersua Belgia dan Meksiko. Di fase gugur, langkah mereka kian mantap usai meyisihkan Yugoslavia dan Argentina dengan skor yang sama 2-1. Lagi-lagi ambisi mereka tampil di laga puncak dihentikan oleh tim Samba lewat adu penalti. Mereka pun gagal di perebutan jaura ketiga usai menyerah 1-2 dari Kroasia.
- Jerman 2006
Belanda datang dengan pemain generasi baru dipimpin oleh eks bintang Marco Van Basten di kursi pelatih. Sayangnya, performa mereka tidak istimewa setelah hanya menang tipis 1-0 atas Serbia Montenegro dan 2-1 atas Pantai Gading plus menahan imbang Argentina tanpa gol. Sayangnya, tim Oranye saat itu lebih dikenal di laga brutal lawan Portugal di babak 16 besar. Ruud Van Nilsterooy dkk dibekuk Selecao das Quinas 0-1 dalam pertandingan yang dikenal dengan sebutan ‘Perang Nuremberg’ dimana terjadi banjir kartu kuning dan merah.
- Afsel 2010
Ini adalah kali terakhir mereka melaju ke final. Di bawah asuhan Bert Van Marwijk, Belanda tampil dengan taktik pragmatis namun efektif. Diperkuat Arjen Robben, Wesley Sneijder, Robin Van Persie dan Mark Van Bommel, mereka melewati hadangan Denmark, Jepang dan Kamerun dengan raihan sempurna 9 poin meski jumlah gol yang dicetaknya lima gol saja. Di fase gugur, perlahan tapi pasti De Oranje tampil mematikan dengan mengalahkan Slovakia dan Brasil dengan skor 2-1 plus Uruguay dengan skor 3-2 di semifinal yang berlangsung menarik. Namun, lagi-lagi keberuntungan belum berpihak kepada mereka setelah takluk 0-1 atas Spanyol di partai puncak lewat laga yang keras dan ketat hingga melewati perpanjangan waktu.
- Brasil 2014
Edisi 2014 adalah kali terakhir De Oranje berlaga di putaran final. Ditangani oleh Van Gaal, Belanda turun dengan formasi yang tidak biasa, 3-5-2. Eks pelatih Bayern dan Barcelona saat itu dikritik habis karena tidak menampilkan gaya total football. Meski begitu, hal itu termaafkan dengan materi pemain yang terbatas plus hasil sempurna di babak penyisihan dengan membantai juara bertahan Spanyol 5-1, menggasak Australia 3-2 dan Chili 2-0. Di fase gugur, Robin Van Persie cs menyingkirkan Meksiko 2-1 dan Kosta Rika lewat adu penalti. Di semifinal, langkah mereka baru bisa dihentikan oleh Argentina juga lewat adu penalti sebelum meraih tempat ketiga dengan mempermalukan tuan rumah Brasil dengan skor 3-0.
Pemain Legendaris
Beberapa pemain legendaris Belanda di piala dunia diantaranya adalah sebagai berikut:
Posisi | Edisi piala dunia | |
Johan Cruyff | Gelandang serang | 1974 |
Johan Neeskens | Gelandang serang | 1974, 1978 |
Johnny Rep | Penyerang sayap | 1974, 1978 |
Jan Jongbloed | Kiper | 1974, 1978 |
Denis Bergkamp | Penyerang | 1994, 1998 |
Frank Rijkaard | Gelandang bertahan | 1990, 1994 |
Ruud Gullit | Gelandang serang | 1990 |
Marco Van Basten | Penyerang | 1990 |
Edwin Van der Sar | Kiper | 1998, 2006 |
Arjen Robben | Penyerang sayap | 2006, 2010, 2014 |
Wesley Sneijder | Gelandang Serang | 2006, 2010, 2014 |
Robin Van Persie | Penyerang | 2006, 2010, 2014 |
Ronald Koeman | Bek | 1990, 1994 |
Edgar Davids | Gelandang bertahan | 1998 |
Jadwal di Fase Grup
Berikut ini adalah jadwal pertandingan Belanda di babak penyisihan:
- vs Senegal (Senin, 21 November 2022 pukul 23.00 WIB)
- vs Ekuador (Jumat, 25 November 2022 pukul 23.00 WIB)
- vs Qatar (Selasa, 29 November 2022 pukul 23.00 WIB)