Piala Dunia U20 2017 menjadi pertanda lahirnya generasi baru timnas Inggris yang selama ini lebih sering diremehkan. Tim Tiga Singa ini meraih gelar perdananya di ajang ini, sekaligus sebagai ajang pembuktian bahwa Inggris juga tidak kalah memproduksi pemain muda dan tim junior berkualitas layaknya negara-negara adidaya sepakbola lainnya, seperti Argentina, Brasil, Jerman, Italia, Prancis, Spanyol dan Belanda serta Portugal.
Edisi 2017 sendiri digelar di Korea Selatan yang sukses terpilih menyingkirkan kandidat tuan rumah lainnya, yaitu Jepang, Meksiko, Kanada dan Cili. Yang menarik, mereka meminta penggeseran jadwal dari tanggal bulan Juni-Juli yang sering dijadikan tanggal penyelenggaraan turnamen FIFA ke Mei-Juni untuk menghindari tabrakan jadwal dengan Piala Konfederasi edisi terakhir.
Serba-serbi Piala Dunia U20 2017
Piala Dunia U20 2017 memiliki beberapa fakta menarik yang mungkin paling mencegangkan ketimbang edisi-edisi lainnya, terutama dari luar lapangan. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Argentina di link alternatif W88. Berikut serba-serbi salah satu piala dunia junior kedua di Asia Timur ini:
- Kompetisi diadakan pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni.
- Enam kota yang terpilih menjadi tuan rumah adalah Seogwipo, Daejon, Cheonan, Incheon, Suwon dan Jeonju. Menariknya ibukota Seoul tidak terpilih sebagai salah satu dari enam kota tuan rumah.
- Brasil dan juara bertahan Serbia secara mengejutkan gagal lolos ke putaran final.
- Ada lima wakil dari Eropa, empat semifinalis Piala Eropa U19 2016, yaitu Prancis, Italia, Inggris dan Portugal. Sementara satu tiket tersisa diperebutkan via babak playoff antara Jerman dan Belanda. Tim Panser lah yang berhak lolos usai menang adu penalti 5-4 setelah melalui laga yang super ketat dalam 120 menit yang berakhir dengan skor 3-3.
- Vietnam dan Vanuatu menjadi tim debutan turnamen.
Ajang Pertarungan Para Raksasa Tanpa Mahkota
Di ajang Piala Dunia U20 2017 ini, para tim raksasa yang pernah menjadi kampiun di level senior namun belum pernah sekalipun merasakan gelar di level U20, yaitu Inggris, Italia dan Uruguay, berjaya di edisi tersebut. Mereka sukses melaju hingga semifinal. Satu tim lain yang mampu melaju jauh adalah Venezuela, yang dikenal sebagai tim gurem Amerika Selatan.
Namun siapa sangka, justru Venezuela lah yang mampu tampil di laga puncak usai menaklukan La Celeste lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1. Sebelumnya, Yangel Herrera dan kolega menyingkirkan Jepang dan AS di fase gugur. Mereka pun menantang Inggris di final.
Tim Singa Muda sendiri tampil menawan sepanjang turnamen dengan mengalahkan Argentina di babak penyisihan, menyisihkan Kosta Rika dan Meksiko di babak knockout sebelum menggusur Italia di semifinal dengan skor 3-1.
Di laga final, Dominik Solanke dkk menunjukkan mentalitasnya sebagai tim besar. Mereka tidak panik meski Venezuela cukup bisa mengimbangi permainan. Bahkan tendangan penalti wakil CONMEBOL itu berhasil digagalkan oleh Freddie Woodman. Gol penentu kemenangan Inggris lahir di menit ke 35 lewat gol dari penyerang yang kini memperkuat Everton, Dominic Calvert-Lewin.
Hasil Turnamen
Klasemen akhir babak penyisihan (yang dicetak tebal lolos ke babak berikutnya)
Grup A | Grup B | Grup C |
Inggris | Venezuela | Zambia |
Korsel | Meksiko | Portugal |
Argentina | Jerman | Kosta Rika |
Guinea | Vanuatu | Iran |
Grup D | Grup E | Grup F |
Uruguay | Prancis | AS |
Italia | Selandia Baru | Senegal |
Jepang | Honduras | Arab Saudi |
Afrika Selatan | Vietnam | Ekuador |
** = adu penalti
* = perpanjangan waktu
Babak 16 Besar:
- Korsel vs Portugal 1-3
- Uruguay vs Arab Saudi 1-0
- Venezuela vs Jepang 1-0*
- AS vs Selandia Baru 6-0
- Prancis vs Italia 1-2
- Zambia vs Jerman 4-3*
- Meksiko vs Senegal 1-0
- Inggris vs Kosta Rika 2-1
Perempatfinal:
- Portugal vs Uruguay 2-2 (4-5)**
- Venezuela vs AS 2-1*
- Italia vs Zambia 3-2
- Meksiko vs Inggris 0-1
Semifinal:
- Uruguay vs Venezuela 1-1 (3-4)**
- Italia vs Inggris 1-3
Playoff tempat ketiga: Uruguay vs Italia 0-0 (1-4)**
Final: Inggris vs Venezuela 1-0
Top skor: Ricardo Orsolini (Italia) – 5 gol
Pemain Terbaik: Dominic Solanke (Inggris)
Kiper Terbaik: Freddie Woodman (Inggris)
Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior
Piala Dunia U20 2017 menghasilkan sejumlah pemain yang kemudian mencuat sebagai bintang di level senior, termasuk lima punggawa tim Tango yang ikut tampil di Qatar 2022 lalu, termasuk Lautaro Martinez, Lisandro Martinez, Gonzalo Montiel. Ketiganya juga menjadi pemain kunci diklubnya masing-masing. Ada juga Ruben Dias, Rodrigo Bentacur, Federico Valverde hingga Marcus Thuram serta Ristu Doan dan Takahiro Tomiyasu yang kerap menjadi bintang lapangan di beberapa musim terakhir. Selain itu, ada juga nama-nama yang siap bersinar di piala dunia edisi mendatang seperti Nico Barella, Federico Dimarco, Ademola Lookman, Christopher Nkunku dan Fikayo Tomori. Berikut ini adalah sejumlah pemain di piala dunia U20 2017 yang juga jadi andalan di level senior:
Pemain | Edisi piala dunia (senior) |
Ruben Dias (Portugal) | 2018, 2022, ….. |
Diogo Dalot (Portugal) | 2022 |
Diogo Costa (Portugal) | 2022 |
Ian Smith (Kosta Rika) | 2018 |
Marcus Thuram (Prancis) | 2022 |
Edson Alvarez (Meksiko) | 2018, 2022 |
Uriel Antuna (Meksiko) | 2022 |
Pervis Estupinan (Ekuador) | 2022, |
Felix Torres (Ekuador) | 2022 |
Tyler Adams (AS) | 2022 |
Cameron Carter Vickers (AS) | 2022 |
Josh Sargent (AS) | 2022 |
Luca de La Torre (AS) | 2022 |
Abdulelah Al Amri (Arab Saudi) | 2022 |
Hassan Al Tambakti (Arab Saudi) | 2022 |
Muhammed Al Rubaei (Arab Saudi) | 2010 |
Ko Itakura (Jepang) | 2022 |
Ritsu Doan (Jepang) | 2022 |
Takahiro Tomiyasu (Jepang) | 2022 |
Take Kubo (Jepang) | 2022 |
Federico Valverde (Uruguay) | 2022 |
Mathias Olivera (Uruguay) | 2022 |
Mathias Vina (Uruguay) | 2022 |
Rodrigo Bentacur (Uruguay) | 2018, 2022 |
Juan Foyth (Argentina) | 2022 |
Gonzalo Montiel (Argentina) | 2022 |
Lautaro Martinez (Argentina) | 2022 |
Exequiel Palacios (Argentina) | 2022 |
Lisandro Martinez (Argentina) | 2022 |
Pemain-pemain yang berpotensi tampil di Piala Dunia mendatang adalah Patson Daka dan Fashion Sakala (Zambia), Allan Saint Maximin, Christopher Nkunku, Alban Lafont (Prancis), Amine Harit (Maroko), Sarpreet Singh (Selandia Baru), Yangel Herrera, Sergio Cordova, Yeferson Soteldo (Venezuela), Florian Neuhaus (Jerman), Luther Singh (Afsel), Federico Dimarco, Nico Barella, Matteo Pessina, Ronaldo Mandragora (Italia), Marco Senesi (Argentina), FikayoTomori, Dominic Solanke, Dean Henderson, Dominic Calvert Lewin (Inggris) dan Ademola Lookman (Nigeria)