Piala Dunia U20 2007, Trofi Terakhir Tim Tango

Piala Dunia U20 2007 bisa dibilang merupakan salah satu edisi yang paling diingat oleh Argentina karena disinilah mereka merengkuh trofi terakhir di level U20 ini. Sejak saat itu, mereka belum pernah kembali merasakan gelar kembali, bahkan untuk sekedar lolos ke semifinal sekalipun.

Kejuaraan dunia U20 2007 juga menjadi edisi keempat kalinya bagi tim Tango yang bukan hanya sukses secara tim namun juga secara individu dimana pemain bintangnya mampu menjadi pemain terbaik sekaligus top skor turnamen. Kecuali di edisi 1979 dimana Diego Maradona menjadi pemain terbaik dan duetnya Ramon Diaz memenangkan gelar top skor, Albiceleste melahirkan tiga bintang yang meraih dua predikat perhargaan turnamen tersebut sekaligus, yaitu Javier Saviola (edisi 2001), Lionel Messi (2005) dan Sergio Aguero di Kanada 2007 ini. Semuanya pun mampu bersinar di level senior, terutama El Diego dan La Pulga Messi.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI 12bet

Serba-serbi Piala Dunia U20 2007

Piala Dunia U20 2007 memiliki sejumlah fakta menarik yang mungkin paling mencegangkan ketimbang edisi-edisi lainnya, terutama dari luar lapangan. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif 12bet. Berikut serba-serbi salah satu piala dunia junior paling sukses meraup keuntungan ini:

  • Kompetisi diadakan pada tanggal 30 Juni hingga 22 Juli.
  • Enam kota yang terpilih menjadi tuan rumah adalah Toronto, Vancouver, Victoria, Edmonton, Ottawa, dan Montreal.
  • Untuk pertama kalinya, 950 ribu tiket telah terjual dua hari sebelum laga pembuka dan 1 juta tiket telah ludes dibeli para fans yang datang ke stadion. Ini merupakan rekor tersendiri di ajang piala dunia U20.
  • Total ada 1.195.299 penonton yang hadir dalam turnamen tersebut, memecahkan rekor penonton di edisi Meksiko 1983.
  • Kanada 2007 juga diwarnai aksi protes rasisme Nigeria kepada FIFA saat mereka dibantai Cili 0-4 di babak 8 besar.
  • Cili kembali terlibat aksi protes dimana kali ini pemain mereka lah yang menjadi pelaku kepada wasit Wolfgang Stark di laga semifinal. Saat itu Arturo Vidal dkk bermain kasar sehingga menghasilkan dua kartu merah dan tujuh kartu kuning. Namun mereka merasa wasit lebih berpihak kepada Albiceleste. Aksi menyerang wasit tersebut bahkan harus dihentikan oleh aparat polisi setempat. Kubu timnas Cili, suporter dan polisi Toronto bahkan sempat terlibat adu fisik.
  • Jordania, Korea Utara, Selandia Baru, Kongo, dan Gambia menjadi tim debutan.

Tim-tim Papan Tengah Berjaya

Selain Argentina, tim-tim papan tengah dari masing-masing konfederasi sama-sama bersinar di Piala Dunia U20 2007. Cili, Rep Ceko dan Austria mampu melaju hingga semifinal, Sedangkan, Brasil, Spanyol, Uruguay yang diperkuat oleh duo Luis Suarez – Edison Cavani serta AS yang memiliki bintang muda paling terkenal saat itu, Freddy Adu, justru tak mampu tampil optimal.

Cili sendiri sukses menyingkirkan Portugal dan Nigeria di fase knockout sebelum dibekuk Sergio Aguero cs 0-3 di semifinal, sementara Austria menyisihkan Gambia dan AS di fase gugur sebelum tumbang di empat besar. Rep Ceko sendiri sukses menjadi finalis usai mengalahkan Jepang, Spanyol dan Austria. Sayangnya, langkah mereka dihentikan Argentina yang begitu perkasa sepanjang turnamen. Di final, sejatinya tim asal Eropa Timur tersebut mampu unggul terlebih dahulu lewat Martin Fenin. Namun, gol Aguero dan Mauro Zarate mampu membalikkan keadaan. Albiceleste pun meraih gelar keenam.

Hasil Turnamen

Klasemen akhir babak penyisihan (yang dicetak tebal lolos ke babak berikutnya)

Grup A Grup B Grup C
Cili Spanyol Meksiko
Austria Zambia Gambia
Kongo Uruguay Portugal
Kanada Jordania Selandia Baru

 

Grup D Grup E Grup F
AS Argentina Jepang
Polandia Rep Ceko Nigeria
Brasil Korut Kosta Rika
Korsel Panama Skotlandia

 

** = adu penalti

* = perpanjangan waktu

Babak 16 Besar:

  • Austria vs Gambia 2-1
  • AS vs Uruguay 2-1*
  • Spanyol vs Brasil 4-2*
  • Jepang vs Rep Ceko 2-2 (3-4)**
  • Cili vs Portugal 1-0
  • Zambia vs Nigeria 1-2
  • Argentina vs Polandia 3-1
  • Meksiko vs Kongo 3-0

Perempatfinal:

  • Austria vs AS 2-1*
  • Spanyol vs Rep Ceko 1-1 (3-4)**
  • Cili vs Nigeria 4-0
  • Argentina vs Meksiko 1-0

Semifinal:

  • Austria vs Rep Ceko 0-2
  • Cili vs Argentina 0-3

Playoff tempat ketiga: Cili vs Austria 1-0

Final: Argentina vs Rep Ceko 2-1

Top skor: Sergio Aguero (Argentina) – 6 gol

Pemain terbaik: Sergio Aguero (Argentina)

Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior

Kanada 2007 tak pelak merupakan ajang lahirnya generasi emas di berbagai tim. Bukan saja dari sang kampiun Argentina, namun juga Uruguay dan Cili yang mengorbitkan Luis Suarez cs dan Alexis Sanchez dkk dimana mereka berjaya di Copa America 2011 hingga 2016, selain tampil apik di Piala Dunia senior, plus Kosta Rika, Korut dan Panama. Para bintang mereka di ajang tersebut menginspirasi keberhasilan timnya untuk lolos dan bersinar di Piala Dunia. 2010 hingga 2018. Berikut ini adalah sejumlah pemain di piala dunia U20 2007 yang juga jadi andalan di level senior:

Pemain Edisi piala dunia (senior)
Gerard Pique (Spanyol) 2010, 2014, 2018
Juan Mata (Spanyol) 2010, 2014
Martin Caceres (Uruguay) 2010, 2014, 2018, 2022
Edison Cavani (Uruguay) 2010, 2014, 2018, 2022
Luis Suarez (Uruguay) 2010, 2014, 2018, 2022
Sergio Romero (Argentina) 2010, 2014
Federico Fazio (Argentina) 2018
Ever Banega (Argentina) 2018
Gabriel Mercado (Argentina) 2018
Sergio Aguero (Argentina) 2010, 2014, 2018
Angel Di Maria (Argentina) 2010, 2014, 2018, 2022
Alejandro ‘Papu’ Gomez (Argentina) 2022
Gabriel Torres (Panama) 2018
Armando Cooper (Panama) 2018
Ri Jun-il (Korut) 2010
Ri Chol-Myong (Korut) 2010
Park Song-chol (Korut) 2010
Kim Kum-il (Korut) 2010
Kim Kyong-il (Korut) 2010
Asmir Begovic (Kanada/Bosnia Herzegovina) 2014
Christopher Toselli (Cili) 2014
Mauricio Isla (Cili) 2010, 2014
Gary Medel (Cili) 2010, 2014
Alexis Sanchez (Cili) 2010, 2014
Arturo Vidal (Cili) 2010, 2014
Carlos Carmona (Cili) 2010, 2014
Willian (Brasil) 2014, 2018
David Luiz (Brasil) 2014
Marcelo (Brasil) 2014, 2018
Jo (Brasil) 2014
Renato Augusto (Brasil) 2018
Ki Seung-yeung (Korsel) 2010, 2014, 2018
Park Joo-ho (Korsel) 2014
Lee Chung-yong (Korsel) 2010, 2014
Wojciech Szczesny (Polandia) 2018, 2022
Gregorz Krychowiak (Polandia) 2018, 2022
Michael Bradley (AS) 2010, 2014
Jozy Altidore (AS) 2010, 2014
Efrain Juarez (Meksiko) 2010
Hector Moreno (Meksiko) 2010, 2014, 2018, 2022
Pablo Barrera (Meksiko) 2010
Carlos Vela (Meksiko) 2010, 2018
Giovanni Dos Santos (Meksiko) 2010, 2014, 2018
Javier Hernandez (Meksiko) 2010, 2014, 2018
Aaron Clapham (Selandia Baru) 2010
Jeremy Brockie (Selandia Baru) 2010
Steven Vitoria (Portugal/Kanada) 2022
Fabio Contreao (Portugal) 2010, 2014
Rui Patricio (Portugal) 2014, 2018, 2022
Giancarlo Gonzalez (Kosta Rika) 2014, 2018
Jose Cubero (Kosta Rika) 2014
Celso Borges (Kosta Rika) 2014, 2018, 2022
David Myrie (Kosta Rika) 2014
Kendall Waston (Kosta Rika) 2018
Atsuto Uchida (Jepang) 2010, 2014
Shinji Kagawa (Jepang) 2014, 2018
Elderson Echiejile (Nigeria) 2014, 2018
Efe Ambrose (Nigeria) 2014
Ideye Brown (Nigeria) 2010