Piala Dunia U20 1983 identik dengan kesuksesan menghadirkan banyak penonton untuk menyaksikan laga-laga di stadion layaknya turnamen level senior.
Gelaran piala dunia yunior umumnya tidak begitu sukses menarik minat para fans untuk datang ke stadion untuk mendukung negaranya. Sesuatu yang hampir mustahil terjadi di kejuaraan internasional level senior. Hal itu terjadi di tiga edisi sebelumnya. Namun, Piala Dunia U20 1983 mampu merubah tren tersebut. Jumlah rerata para fans yang hadir di stadion per pertandingan mencapai 36.099 penonton, sebuah rekor tersendiri yang masih bertahan hingga kini. Bahkan di beberapa laga, para pendukung yang datang langsung menyaksikan timnya mencapai lebih dari 100 ribu penonton.
JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI 12bet
Serba-serbi Piala Dunia U20 1983
Piala Dunia U20 1983 memiliki sejumlah fakta menarik layaknya edisi-edisi sebelum maupun sesudahnya. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Piala Dunia U20 2023 Indonesia di link alternatif 12bet. Berikut serba-serbi piala dunia yunior edisi pertama di benua Amerika ini.
- Kompetisi diadakan pada tanggal 2 hingga 19 Juni dengan 16 kontestan yang dibagi dalam empat grup.
- Ada total 32 pertandingan sepanjang turnamen.
- Kota-kota yang terpilih menjadi tuan rumah adalah Guadalajara, Meksiko City, Leon, Iraputo, Monterrey, Toluca dan Puebla
- Benua biru akhirnya diwakili oleh para semifinalis Piala Eropa U18 plus dua tim runner-up grup terbaik yang ditentukan oleh jumlah poin, jumlah gol hingga gol agregat. Mereka adalah Skotlandia, Polandia, Cekoslovakia, Uni Soviet. Sedangkan dua runner-up terbaik-nya adalah Belanda dan Austria.
- Tim muda AS tampil menggantikan Honduras, juara Piala CONCACAF U20 1982 karena negeri di Amerika Tengah tersebut harus didiskualifikasi.
Dua Rival Klasik Latino Bersinar
Dua tim Amerika Selatan yang kerap berseteru, Brasil dan Argentina menjadi pusat perhatian di edisi kali ini. Mereka sama-sama sukses melaju ke final dengan performa yang mengesankan, yaitu tidak terkalahkan menuju puncak. Tim Tango bahkan tidak kebobolan selama fase grup. Jorge Borelli dkk melanjutkan tren positifnya di fase gugur. Mereka mengalahkan Belanda yang diperkuat calon bintang di akhir dekade 1980an dan awal 1990an, Marco Van Basten dengan skor 2-1 di 8 besar plus menyingkirkan Polandia dengan skor 1-0 di semifinal.
Tim Samba pun tak mau kalah. Usai tampil tak tersentuh kekalahan di babak penyisihan, Carlos Dunga dan kolega menghantam Cekoslovakia 4-1 di perempatfinal dan membekuk Korsel, yang tampil mengejutkan dengan menyisihkan tuan rumah Meksiko dan Uruguay di babak sebelumnya, dengan skor 2-1 di semifinal. Sayangnya, pertemuan keduanya di final berakhir tanpa banyak gol. Dalam laga yang disaksikan oleh 110 ribu penonton di stadion Azteca, Selecao muda lah yang berhasil mengungguli rival beratnya tersebut dengan skor tipis 1-0. Geovanni menjadi pencetak gol kemenangan lewat tendangan 12 pas di menit ke 39. Brasil pun resmi meraih gelar juara yunior pertama kalinya di Piala Dunia U20 1983.
Hasil Turnamen
Klasemen akhir babak penyisihan (yang dicetak tebal lolos ke babak berikutnya)
Grup A | Grup B | Grup C | Grup D |
Skotlandia | Uruguay | Argentina | Brasil |
Korsel | Polandia | Cekoslovakia | Belanda |
Australia | AS | Tiongkok | Nigeria |
Meksiko | Pantai Gading | Austria | Uni Soviet |
** = adu penalti
* = perpanjangan waktu
Perempatfinal:
- Skotlandia vs Polandia 0-1
- Uruguay vs Korsel 1-2*
- Argentina vs Belanda 2-1
- Brasil vs Cekoslovakia 4-1
Semifinal:
- Polandia vs Argentina 0-1
- Korsel vs Brasil 1-2
Playoff tempat ketiga: Polandia vs Korsel 2-1*
Final: Brasil vs Argentina 1-0
Top skor: Geovani Faria (Brasil) – 6 gol
Pemain terbaik: Geovani Faria (Brasil)
Para Pemain yang Bersinar di Piala Dunia Level Senior
Dibandingkan tiga edisi sebelumnya, cukup banyak pemain bintang yang lahir di Meksiko 1983 ini mulai dari Marco Van Basten dan Gerald Vanenburg yang jadi punggawa kunci saat tim Oranje menjuarai Piala Eropa 1988, Dunga, Bebeto dan Jorginho berperan besar saat Brasil jadi kampiun di Piala Dunia 1994, ada juga mesin gol andalan Austria di dekade 1990an, Toni Polster, penyerang andalan Uni Soviet, Oleg Protasov hingga striker andalan Meksiko di AS 1994, Luis Garcia. Ada juga sosok dikenal lebih sukses sebagai pelatih seperti eks pelatih Rusia di Piala Dunia 2018 lalu, Stanislav Cherchesov. Berikut ini adalah sejumlah pemain di piala dunia U20 1983 yang juga jadi andalan di level senior:
Pemain | Edisi piala dunia (senior) |
Kim Pan-Keun (Korsel) | 1994 |
Yoo Byung-ok (Korsel) | 1986 |
Kim Jong-boo (Korsel) | 1986 |
Marcelino Bernal (Meksiko) | 1994, 1998 |
Luis Garcia (Meksiko) | 1994 |
Miguel Espana (Meksiko) | 1986 |
Paul McStay (Skotlandia) | 1986, 1990 |
Dave McPherson (Skotlandia) | 1990 |
Bebeto (Brasil) | 1990, 1994, 1998 |
Dunga (Brasil) | 1990, 1994. 1998 |
Jorginho (Brasil) | 1990, 1994 |
Marco Van Basten (Belanda) | 1990 |
John Van’t Schip (Belanda) | 1990 |
Gerald Vanenburg (Belanda) | 1990 |
Pavlo Yakovenko (USSR) | 1986 |
Oleg Protasov (USSR) | 1988, 1990 |
Stanislav Cherchesov (Rusia) | 1994 |
Gustavo Dezzotti (Argentina) | 1990 |
Luis Islas (Argentina) | 1994 |
Jorge Borelli (Argentina) | 1994 |
Andreas Orgis (Austria) | 1990 |
Toni Polster (Austria) | 1990, 1998 |
Ivan Hasek (Cekoslovakia) | 1990 |
Lubos Kubik (Cekoslovakia) | 1990 |
Paul Caligiuri (AS) | 1990, 1994 |
Hugo Perez (AS) | 1994 |
Tab Ramos (AS) | 1990, 1994 |
Ruben Sosa (Uruguay) | 1990 |
Jose Saldanha (Uruguay) | 1990 |
Jose Salazar (Uruguay) | 1986 |
Carlos Aguilera (Uruguay) | 1986, 1990 |