Napoli Resmi Menjuarai Liga Italia

Napoli memenangkan gelar Serie A Italia pertama mereka dalam 33 tahun, meraih Scudetto pada Jumat dini hari dengan hasil imbang 1-1 melawan Udinese. Meskipun pasar taruhan pertandingan ini di M88 Sport menjagokan Napoli untuk memenangkan pertandingan, namun Napoli hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan keunggulan 16 poin yang tidak bisa dikejar dengan lima pertandingan tersisa. Topskor sementara Serie A, Victor Osimhen, menyamakan kedudukan untuk Napoli pada menit ke-52 untuk memicu perayaan di seluruh Napoli, di dalam stadion di Udinese, dan di seluruh dunia.

Selama berminggu-minggu, langkah Napoli menuju gelar tampak tidak terelakkan berkat keunggulan poin mereka yang besar di puncak klasemen yang sepertinya sulit untuk dikejar oleh pesaing mereka. Anak-anak asuhan Luciano Spalletti tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan pertama musim ini, termasuk rentetan kemenangan 11 pertandingan. Setelah kekalahan pertama mereka, saat melawan Inter, Napoli langsung memulai rentetan delapan kemenangan untuk unggul 18 poin di puncak dan memegang kendali penuh atas Scudetto.

Tim ini dipimpin oleh Osimhen, yang mencetak gol penyama kedudukan dan memastikan gelar Serie A menuju ke Kota Naples pada Jumat dini hari melawan Udinese yang menjadikan catatan golnya menjadi 22 gol di Serie A musim ini. Gol tersebut juga menjadi gol ke-46 Osimhen di sepanjang karirnya di Serie A, menyamai torehan mantan pemain AC Milan dan Presiden Liberia saat ini George Weah sebagai pencetak gol terbanyak Afrika di Italia. Pemain Napoli yang menonjol lainnya adalah Khvicha Kvaratskhelia, yang datang sebagai pemain yang kurang diperhitungkan dari Georgia musim panas lalu dan menjadi sensasi, menjadi pemain kunci kesuksesan Napoli musim ini dengan mencetak 12 gol liga dan juga catatan 10 assist.

Meskipun sebelumnya enggan memikirkan tentang scudetto, penduduk Napoli telah menghiasi kota dengan spanduk, bendera, jersey pemain Napoli, dan replika pemain Napoli berukuran manusia saat mereka bersiap untuk pesta yang harus ditunda selama beberapa minggu. Penantian Napoli harus tertunda berminggu-minggu setelah menjalani bulan April yang menyulitkan, di mana Napoli hanya meraih dua kemenangan dalam tujuh pertandingan di semua kompetisi dan tersingkir dari babak perempat final Liga Champions oleh AC Milan.

Namun di awal musim Napoli bahkan tidak dianggap sebagai kandidat juara. Publik masih menjagokan Juventus, Inter Milan, dan sang juara bertahan, AC Milan, untuk meraih gelar Serie A. Orang-orang kurang menjagokan Napoli untuk memenangkan gelar Serie A sebelum musim dimulai karena kepergian mantan kapten Lorenzo Insigne, pencetak gol terbanyak klub Dries Mertens, dan bek tangguh Kalidou Koulibaly yang pindah ke raksasa Inggris, Chelsea. Gelar ini adalah gelar yang ketiga Napoli di divisi teratas Italia dan pertama sejak legenda Argentina, Diego Maradona, membawa mereka meraih gelar juara pertama pada tahun 1987 dan gelar kedua pada 1990. Hingga akhirnya puasa gelar ini berakhir di musim ini setelah harus menunggu selama 33 tahun lamanya.

Napoli sebenarnya bisa memastikan gelar juara di kandang pada akhir pekan lalu, tetapi kebobolan gol penyama kedudukan di menit-menit akhir saat melawan Salernitana memaksa Napoli untuk menunggu dan menunda pestanya selama empat hari lagi. Namun, mereka masuk ke pertandingan di kandang Udinese tengah pekan ini dengan modal bahwa hasil imbang dan satu poin sudah cukup untuk memastikan gelar Serie A, meskipun pesaing terdekat mereka, Lazio, mengalahkan Sassuolo sehari sebelumnya.

Torehan juara ini pun memastikan Napoli menyamai rekor meraih gelar dengan lima pertandingan tersisa, prestasi yang sama dengan Torino pada musim 1947-48, Fiorentina 1955-56, Inter Milan 2006-07 dan Juventus 2018-19. Gelar ini juga memberikan prestasi yang paling diidamkan oleh pelatih Napoli, Spalletti, setelah sebelumnya melatih Roma dan Inter serta memenangkan dua kejuaraan liga Rusia bersama dengan Zenit St. Petersburg.