Menuju Qatar 2022: Menanti Kembalinya Chicharito ke Meksiko

Striker Meksiko berpengalaman, Javier ‘Chicharito’ Hernandez yang lama absen ditunggu kembali kehadirannya untuk putaran final di Qatar 2022 nanti. Setidaknya itulah yang diharapkan oleh rekan setimnya Hector Moreno yang prihatin dengan performa lini depan tim Sombrero sepanjang babak kualifikasi yang lalu.

Chicharito telah lebih dari dua tahun tidak dipanggil untuk laga resmi internasional Meksiko, tepatnya sejak tahun 2019. Saat itu performanya sedang menurun drastis ketika membela Sevilla. Tak heran jika namanya pun tidak dilirik pelatih Tata Martino. Arsitek tim asal Argentina tersebut lebih memilih penyerang Wolverhampton Raul Jimenez atau penyerang sayap Napoli Hirving Lozano atau bahkan striker berdarah Argentina yang merumput bersama klub local Monterrey Rugelio Funes Mori. Namun sayangnya ketiganya tidak ada yang tampil memuaskan sepanjang kualifikasi piala dunia. Jimenez, misalnya hanya mencetak tiga gol, sedangkan Lozano dan Funes Mori malah hanya mencetak sebiji gol. Fakta ini tentu mengecewakan sekaligus berpengaruh pada penampilan tim Sombrero. Meski lolos, mereka kerap kesulitan mencetak gol dan meraih poin penuh saat berhadapan dengan AS atau Kanada yang notabene tidak memiliki sejarah sepakbola yang panjang layaknya Meksiko. Selain itu, anak asuhan Tata Martino hanya menempati urutan ketiga klasifika dan menunggu hingga partai terakhir untuk memastikan satu tiket ke Qatar 2022. Sebuah anomali bagi Meksiko yang biasanya hampir selalu memimpin klasemen akhir

Hal inilah yang memprihatinkan Hector Moreno dan kembalinya Chicharito ke timnas demi meningkatkan performa lini depan tim di Qatar nanti. Apalagi, menurut hasil drawing dan jadwal piala dunia Qatar 2022 yang telah dirilis, Andreas Guadrado cs berada di grup yang lumayan berat bersama Argentina, Polandia dan Arab Saudi di grup C. Eks penyerang Manchester United dan Bayer Leverkusen tersebut bisa menjadi harapan terakhir ditengah minimnya kontribusi para striker yang ada untuk mencetak gol.

JAGO TEBAK SKOR? COBA MAIN DI M88

Performa Chicharito Bersama Klub dan Timnas

Sejak gagal tampil apik bersama Sevilla di musim 2019/20, striker berusia 33 tahun ini memilih kembali pulang ke Amerika Utara dengan bergabung bersama klub MLS, LA Galaxy. Sejak bergabung di musim lalu, performa Chicharito cenderung stabil. Musim lalu ia mencetak 17 gol dan membuat tiga umpan gol dalam 21 laga. Sementara di musim ini, eks penyerang MU yang juga pernah membela Real Madrid dan West Ham ini telah membuat lima gol dalam sembilan kali penampilannya di MLS.

Sebagai pencetak gol terbanyak timnas Meksiko sepanjang masa ini dengan 52 gol dari 109 laga, kehadirannya tentu akan sangat bermanfaat untuk mendongkrak semangat sekaligus penampilan mereka di putaran final, terutama jika mereka masih kesulitan mencetak gol. Javier Hernandez sendiri telah berlaga di piala dunia sejak 2010 yang lalu dan berkontribusi dengan empat gol dan satu umpan gol dalam tiga putaran final. Salah satu golnya bahkan dicetak saat menantang Argentina di babak 16 besar edisi 2010. Pengalamannya di laga-laga krusial diperlukan oleh Meksiko di akhir tahun nanti. Cek bursa taruhan piala dunia untuk laga-laga world cup 2022 di link alternatif M88.

Kiprah Meksiko di Piala Dunia

Sepanjang keikutsertaannya di piala dunia, kiprah tim Sombrero sendiri bisa dibilang cukup stagnan. Meski selalu bisa lolos dari babak penyisihan sejak tampil di putaran final tanpa henti di AS 1994, Meksiko hampir selalu terhenti di babak perdelapan final, walaupun lawan yang dihadapi diatas kertas masih dibawah kualitas mereka. Sebut saja Bulgaria di piala dunia 1994 yang beruntung menyingkirkan Jorge Campos dkk lewat adu penalti atau Amerika Serikat di edisi 2002 yang secara mengejutkan membungkam Jared Borgetti cs 2-0.

Sedangkan di edisi 1998, 2006, 2010, 2014 dan 2018, Meksiko selalu apes harus bertemu tim-tim unggulan. Di Prancis 1998 misalnya, Luis Hernandez dan kolega dibekuk Jerman 1-2, di Jerman 2006 dan Afsel 2010, giliran tim Tango yang berturut-turut menggusur mereka dengan kemenangan 2-1 dan 3-1. Di Brasil 2014, meski tampil apik, Giovanni Dos Santos dan kawan-kawan disingkirkan oleh Belanda dengan skor 1-2 lewat dua gol tim Oranye di menit-menit terakhir. Sedangkan empat tahun lalu, penampilan Chicharito cs menjadi anti klimaks saat digasak Brasil 0-2 meski sempat tampil meyakinkan saat mengganjal juara bertahan Jerman 1-0 di laga pembuka.

Uniknya, mereka baru bisa melangkah sedikit lebih jauh, yaitu hingga perempat final ketika berkesempatan menjadi tuan rumah. Tim Sombrero lolos ke babak 8 besar di edisi 1970 dan 1986. Yang lebih unik lagi, tim yang menyingkirkan mereka adalah para runner-up, yaitu Italia di 1970 dan Jerman (Barat) di 1986. Apakah ini pertanda bahwa mereka akan kembali gagal melaju lebih jauh dari 16 besar dan harus menanti empat tahun lagi untuk berlaga di perempat final? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Namun satu hal yang pasti, kembalinya Chicharito ke dalam skuad di Qatar 2022 nanti dapat memberi tambahan kepercayaan diri dalam tim sekaligus memperbesar peluang mereka untuk setidaknya melangkah lebih jauh kali ini.