Menuju Qatar 2022: Eden Hazard Masih Tetap Dipercaya Belgia

Kapten tim Belgia, Eden Hazard, tampaknya masih dipercaya untuk tampil bersama Belgia di piala dunia 2022 meski tenggelam di Real Madrid. 

Gelandang serang senior timnas Belgia, Eden Hazard, cukup beruntung untuk tetap mendapat kepercayaan dari pelatih Belgia Roberto Martinez untuk tampil bersama De Rode Duivels meski ia tidak lagi mendapat tempat utama di Santiago Bernabeu. Ya, eks bintang Chelsea ini tidak mampu mengulang performa apiknya di klub lamanya tersebut meski telah berganti pelatih. Roberto Martinez menyatakan tidak merasa khawatir dengan kondisi Hazard meski si empunya nama nyaris tidak pernah bermain secara reguler bersama Los Merengues sejak memutuskan hengkang dari London di 2019 yang lalu. 

Sejak bergabung bersama Real Madrid, Hazard tidak henti-hentinya menderita berbagai jenis cedera, mengalami masalah kebugaran hingga kelebihan berat badan. Tak heran jika fans Real Madrid pun tidak berharap banyak pada bintang timnas Belgia tersebut. Ia lebih sering menjalani proses pemulihan cedera serta menjadi penghangat bangku cadangan ketimbang memberi kontribusi di lapangan. 

Musim ini, pemain berusia 31 tahun itu baru tampil empat kali dengan kontribusi satu gol dan satu umpan gol saja. Pelatih Carlo Ancelotti pun tampak enggan memainkannya sejak menit pertama meski penyerang utama Karim Benzema menderita cedera. Hazard tampaknya harus segera memutuskan masa depannya musim depan mengingat Madrid tidak akan memperpanjang kontraknya dan bahkan siap akan melegonya jika ada yang berminat. Raihan golnya bahkan tidak pernah mencapai lima sejak musim 2019/20. Rata-rata Hazard hanya tampil diantara 22-24 kali di semua ajang dalam satu musim dengan jumlah gol dan umpan gol yang minim. Kontribusinya yang paling lumayan bersama Real Madrid terjadi di musim 2020/21 dengan empat gol dan satu umpan gol

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI W88

Performa Eden Hazard di Timnas Belgia 

Hazard mengawali debutnya bersama tim senior di tahun 2008 saat masih berusia 17 tahun. Meski begitu, pemilik 122 caps ini harus menunggu enam tahun untuk tampil di kejuaraan besar pertamanya, Piala Dunia 2014. Ia menjadi bagian dari skuad pelatih Marc Wilmots saat itu dan tampil di lima pertandingan selama turnamen berlangsung. Ia berkontribusi dengan dua umpan gol di dua laga pertama saat menaklukkan Aljazair 2-1 dan Rusia 1-0. Sayangnya, Belgia hanya bisa melaju hingga perempatfinal sebelum disingkirkan Argentina. Turnamen besar selanjutnya adalah Piala Eropa 2016. Di ajang tersebut, sumbangsih Hazard selama kompetisi berlangsung meningkat dengan satu gol di babak 16 besar dan empat umpan gol saat mengalahkan Irlandia, Swedia dan Hungaria plus di laga perempatfinal saat ditumbangkan Wales 1-3. De Rode Duivels masih belum bisa selangkah lebih maju dari babak 8 besar. Kegagalan tersebut berujung pada dipecatnya Marc Wilmots dari kursi kepelatihan. 

Di Rusia 2018, performa Hazard kian cemerlang. Selama tampil di putaran final, ia mencetak tiga gol, dua melawan Tunisia plus satu gol versus Inggris di playoff tempat ketiga, dan dua umpan gol yang ikut membawa timnya melaju hingga merebut posisi ketiga. Sayangnya, di EURO 2020 yang diadakan pada musim panas 2021 akibat bencana pandemi yang melanda dunia, penampilan Hazard mulai menurun. Ia hanya berkontribusi satu umpan gol saat mempermalukan Denmark 2-1. Pencapaian Belgia di turnamen mayor pun sejajar dengan penampilan Eden Hazard. Mereka kembali tak mampu melewati babak perempat final. Kali ini Italia lah yang mengganjal ambisi mereka menjadi semifinalis. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru tim Belgia di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif W88. 

Kiprah dan Peluang Belgia di Piala Dunia

Belgia sendiri telah 14 kali tampil di putaran final piala dunia. Mereka termasuk tim yang ikut bertanding di piala dunia edisi pertama di Uruguay 1930. Performa mereka baru mulai menarik perhatian saat memasuki dekade 1980an. Saat itu, Jan Marie Plaff dkk sukses lolos ke fase grup kedua di piala dunia edisi 1982 usai tampil mengejutkan dengan menaklukan juara bertahan Argentina 1-0 plus melewati hadangan Hungaria dan El-Salvador. Lolos sebagai pemuncak grup, Belgia tergabung bersama Polandia dan Uni Soviet. Sayangnya, mereka tak berdaya dihadapan dua wakil Eropa Timur tersebut setelah digasak 0-3 dan 0-1. 

Empat tahun berselang, penampilan anak asuhan Guy Thys ini kian mengkilap meski lolos pas-pasan di babak penyisihan setelah finis sebagai peringkat ketiga terbaik dibawah tuan rumah Meksiko dan Paraguay. Di fase gugur, Jan Cuelemans cs tampil beringas usai membekuk Uni Soviet 4-3 dalam laga yang dramatis di babak 16 besar dilanjutkan dengan menyingkirkan Spanyol lewat adu penalti. Belgia baru mandek saat bertarung melawan Argentina yang dipimpin oleh Diego Maradona yang kian matang.El Diego membuat mereka kocar-kacir sebelum kandas dengan skor 0-2 serta tumbang ditangan Prancis 2-4 di perebutan tempat ketiga. 

Setelah masa suram di dekade 2000an hingga awal 2010an dimana mereka gagal lolos di berbagai turnamen besar, kekuatan Belgia kembali muncul di Brasil 2014 dan mencapai klimaksnya di Rusia 2018 dimana Eden Hazard dkk mampu meraih medali perunggu setelah mengalahkan Inggris 2-0 di playoff tempat ketiga. Sebelumnya, perjalanan mereka menuju empat besar benar-benar mengesankan. Mereka finis sebagai pemuncak grup babak penyisihan diatas Inggris, Tunisia dan Panama. Di babak knockout, tim besutan Roberto Martinez menyingkirkan Jepang dan Brasil sebelum takluk dari Prancis yang bablas menjadi jawara di semi final. 

Lalu bagaimana peluang Eden Hazard dan kolega untuk bersinar kembali di piala dunia 2022 nanti? Bisa dibilang agak sulit. Belgia yang tergabung dengan Kroasia, Kanada dan Maroko seharusnya tidak kesulitan lolos sebagai juara grup. Saingan terberat mereka adalah Luka Modric cs. Di fase gugur inilah kualitas tim mulai mendapat ujian berat saat harus bersua Jerman atau Spanyol di 16 besar. Jika mampu melewati hadangan mereka, Belgia bakal ditunggu beberapa tim lain yang lebih mapan seperti Brasil atau tim kuda hitam seperti Serbia dan Portugal. Soliditas dan konsistensi akan menjadi kunci utama De Rode Duivels untuk setidaknya kembali menjadi semifinalis di Qatar nanti.