Menuju Qatar 2022: Carlos Queiroz Kembali Tangani Iran

Pelatih asal Portugal, Carlos Queiroz akhirnya kembali terpilih menangani Iran untuk piala dunia 2022 sebagai pengganti Dragan Skocic. 

Sosok Carlos Queiroz telah kembali ke tim Melli. Ya, pelatih asal Portugal ini secara resmi kembali dipercaya federasi sepakbola Iran (FFIRI) untuk memimpin Mehdi Tarimi dkk untuk bertarung di Qatar 2022. Hal ini tak lepas dari terpilihnya kembali Mehdi Taj sebagai presiden FFIRI (PSSI-nya Iran) baru-baru ini. Ia telah bekerjasama dengan eks asisten pelatih Alex Ferguson di pertengahan 2000an di Manchester United tersebut pada tahun 2016 hingga 2019. Maka kembalinya pelatih berusia 69 tahun pun sejatinya tidak mengherankan. Pengalamannya menangani tim-tim besar Eropa juga menjadi nilai plus. Ia juga telah mengenal dengan baik anak asuhnya yang telah dipimpinnya di periode pertama selama delapan tahun sejak 2011 hingga 2019. 

Di periode kedua ini, Queiroz akan didampingi kembali oleh asisten pelatihnya, Roger de Sa yang telah bekerja sama sejak keduanya memimpin timnas Afrika Selatan di babak kualifikasi piala dunia 2002, Portugal di piala dunia 2010 dan bersama Mesir di Piala Afrika 2021 yang lalu. Di bulan September ini, Iran akan berhadapan dengan Uruguay dan Senegal dalam partai ujicoba yang akan digelar di Austria. 

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI W88

Performa Iran Selama Periode Pertama Queiroz

Sejak menangani Iran di 2011, Carlos Queiroz telah memimpin tim Melli di dua putaran final piala dunia, yaitu edisi 2014 dan 2018 dan dua kali piala Asia 2015 dan 2019. Turnamen mayor pertamanya di Brasil 2014, Iran hanya meraih satu hasil seri dan dua kali kalah di fase grup dimana mereka tergabung bersama Nigeria, Argentina dan Bosnia. Nigeria sempat ditahan imbang tanpa gol di laga perdana, namun tak kuasa menahan laju tim Tango yang hanya unggul tipis 1-0 lewat gol telat Leo Messi dan Bosnia yang menang lebih meyakinkan 3-1 di partai pamungkas. 

Sedangkan di Rusia 2018, penampilan Mehdi Taremi dkk mengalami peningkatan dengan mengumpulkan empat poin selama babak penyisihan. Iran mampu menang tipis 1-0 atas Maroko dan menahan Portugal 1-1 setelah sempat takluk 0-1 dari Spanyol. Sejatinya, mereka berpeluang lolos ke babak berikutnya, sayangnya mereka tertinggal satu poin dari Seleccao das Quinas dan La Furia Roja. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di timnas Iran di piala dunia 2022 di link alternatif W88. 

Sementara itu, prestasi Iran di Piala Asia 2015 dan 2019 tidak begitu mengesankan. Queiroz hanya mampu mengantarkan mereka melaju ke perempatfinal di 2015 setelah disingkirkan Irak dan semifinal di 2019 dimana saat itu giliran Jepang yang menggusur mereka. Hasil tersebut otomatis memupus ambisi mereka mengakhiri paceklik gelar internasional dan regional.

Kiprah Kepelatihan Carlos Queiroz di Timnas dan Klub

Timnas Iran bukanlah negara pertama yang pernah dipegangnya untuk dibawanya lolos ke piala dunia. Eks penjaga gawang saat masih aktif bermain ini sebelumnya melatih timnas Portugal U20, Afrika Selatan, timnas senior Portugal sebelum periode pertamanya bersama tim Melli. Sementara, sebelum kembali bersama Iran awal bulan ini, Queiroz sempat singgah membesut timnas Kolombia dan Mesir. 

Prestasi terbaiknya di ajang internsional adalah memenangkan gelar juara dunia U20 di edisi 1989 dan 1991. Di kesempatan pertama, skuad muda Portugal mengalahkan Nigeria di final sedangkan dua tahun berselang, Luis Figo cs membungkam Brasil di laga puncak. Gelar tersebut adalah gelar internasional pertama bagi Portugal. 

Sementara, timnas yang pertama kalinya dibawa lolos ke putaran final piala dunia adalah Afrika Selatan di edisi 2002. Namun, Queiroz mendadak mundur sebelum piala dunia 2002 dimulai karena perbedaan pendapat dengan federasi sepakbola setempat. Kesempatan memimpin tim di piala dunia akhirnya hadir saat membesut negaranya sendiri. Cristiano Ronaldo dkk lolos ke Afsel 2010 via babak playoff. Sayangnya, penampilan Seleccao das Quinas selama turnamen mengecewakan. Mereka sudah tersingkir di babak 16 besar dari Spanyol yang kemudian bablas menjadi kampiun. Di fase grup, anak asuhnya hanya menang sekali dari Korut dengan skor 7-1 namun harus puas bermain imbang tanpa gol saat bersua Pantai Gading dan Brasil. 

Sebelum kembali bersama Iran, pelatih yang sempat menangani UEA di tahun 1998-1999 ini memimpin Kolombia di Copa America 2019 dimana mereka hanya bisa melaju hingga perempatfinal, dilanjutkan dengan menangani Mesir untuk Piala Afrika 2021 dimana Mo Salah cs hanya menjadi runner-up turnamen sebelum gagal membawa The Pharaoh meraih satu tiket ke Qatar di bulan Maret lalu. 

Di level klub, Carlos Queiroz hanya pernah menjadi pelatih kepala di Sporting Lisbon, New York MetroStars di MLS serta Real Madrid. Prestasi terbaiknya bersama klub hanyalah dua gelar minor yaitu Piala Portugal 1995 bersama Sporting CP dan Piala Super Spanyol 2003 saat menangani Los Galacticos Real Madrid.