Menanti Kejutan di Fase Akhir Perebutan Gelar La Liga 2022/23

Perebutan gelar di La Liga musim 2022/23 mulai memasuki babak akhir dan kejutan pun dinanti usai Barcelona digunduli Real Madrid tengah pekan ini.

Kompetisi La Liga musim ini telah memasuki fase akhir dimana perebutan gelar masih menjadi milik duo tim raksasa, Barcelona dan Real Madrid. Blaugrana memang masih unggul jauh dari Los Blancos dengan 12 angka dari rival klasiknya tersebut. Dengan 11 laga sisa, peluang anak asuhan Xavi Hernandez untuk menuntaskan dahaga gelar sejak tahun 2019 ini tentu lebih besar ketimbang Karim Benzema dan kolega yang masih harus berbagi konsentrasi untuk dua kompetisi lainnya, Liga Champions dan Copa del Rey. Barcelona sendiri juga hanya tinggal fokus ke liga domestik saja.

Namun, kekalahan telak Blaugrana 0-4 dari Real Madrid pada tengah pekan ini di ajang Piala Spanyol menjadi semacam sinyalemen bahwa tim besutan Carlo Ancelotti tersebut masih punya peluang untuk mengejar ketertinggalan. Di lain pihak, kelemahan raksasa Catalan tersebut terkuak dalam laga tersebut, sesuatu yang pasti akan dimanfaatkan tim-tim lain untuk menjegal mereka.

Bagaimana akhir cerita perebutan gelar di La Liga musim ini? Apakah akan monoton dimana pemuncak klasemen melenggang mudah tanpa hambatan hingga jadi kampiun tanpa harus menunggu pekan terakhir atau bakal ada drama hingga terjadi persaingan ketat hingga menit terakhir di laga ke 38 nanti? Keduanya sama-sama pernah terjadi di kompetisi level teratas negeri Matador ini.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI M88

Perebutan gelar

Menghitung Peluang Kedua Tim

Jika menilik 11 laga sisa bagi kedua tim, Barcelona masih lebih diuntungkan dengan jadwal yang ada. Sergio Busquets dkk masih memiliki enam laga kandang dan lima laga tandang. Hanya tiga partai yang harus diwaspadai oleh mereka yaitu saat menghadapi Atletico Madrid, Real Betis dan Real Sociedad. Beruntung ketiganya merupakan laga kandang. Meski begitu Xavi perlu memastikan bahwa kekalahan serupa di laga El Classico terakhir tidak boleh terulang kembali jika ingin merengkuh gelar liga domestik musim ini. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di Liga Spanyol di link alternatif M88.

Berikut ini adalah daftar laga terakhir Barcelona dan prediksi hasilnya.

Lawan Prediksi hasil
Girona (Kandang) menang
Getafe (Tandang) menang
Atletico Madrid (K) seri
Rayo Vallecano (T) menang
Real Betis (K) menang
Osasuna (K) menang
Espanyol (T) seri
Real Sociedad (K) seri
Real Valladolid (T) menang
Mallorca (K) menang
Celta Vigo (T) seri

Poin saat ini = 71

Prediksi poin total = 71 + 25 = 96

Sementara itu, Real Madrid yang harus berbagi fokus di dua ajang lainnya tentu memiliki beban yang lebih berat. Musim ini Los Merengues juga beberapa kali tersandung melawan tim-tim yang notabene kualitasnya dibawah Karim Benzema cs seperti Girona, Rayo Vallecano dan Villareal. Dua laga yang tricky adalah saat bertandang ke San Sebastian untuk bersua Real Sociedad dan kunjungan ke Andalusia untuk bersua Sevilla.

Berikut ini merupakan 11 laga tersisa bagi Los Blancos dan prediksi hasilnya.

Lawan Prediksi hasil
Villareal (K) kalah (terkonfirmasi)
Cadiz (T) menang
Celta Vigo (K) menang
Girona (T) menang
Almeria (K) menang
Real Sociedad (T) seri
Getafe (K) menang
Valencia (T) menang
Rayo Vallecano (K) menang
Sevilla (T) menang
Athletic Bilbao (K) menang

Poin saat ini = 59

Prediksi poin total = 59 + 29 = 88

Kejutan Perebutan Gelar La Liga Masa Lampau

Perebutan gelar La Liga cukup sering diwarnai kejutan. Memiliki keunggulan delapan bahkan 12 poin pun masih bisa terkejar hingga akhirnya harus kehilangan gelar juara di akhir musim.  Yang menarik, Real Madrid sering apes karena beberapa kali mereka kehilangan momentum meski sudah unggul jauh dari para pesaingnya, baik saat kemenangan masih bernilai dua poin (periode 1929-1995) alih-alih tiga poin seperti saat ini. Di sisi lain, musuh bebuyutan mereka, Barcelona lah yang paling sering mampu membalikkan keadaan secara dramatis dan menjadi tim pemenang dalam perebutan gelar.

Petaka pertama telah terjadi di musim perdana La Liga yaitu musim 1928/29. Saat itu Los Blancos sudah unggul 12 poin dari Blaugrana, namun gelar justru jatuh ke tangan raksasa Catalan di akhir musim. Petaka kedua terjadi di musim 1949/50. Kali ini giliran rival sekota, Atletico Madrid yang mampu mengejar ketertinggalan keunggulan tujuh poin dari Real Madrid.

Kisah memilukan kembali terjadi di musim 1991/92. Saat itu Los Merengues sempat unggul delapan poin dari Barcelona. Persaingan harus diselesaikan hingga laga terakhir karena selisih poin hanya tinggal satu angka saja dan Fernando Hierro cs harus menang saat bertandang ke Tenerife di pekan ke 38 untuk menjaga posisi puncaknya. Namun, mereka malah tumbang 2-3 sedangkan anak asuhan Johan Cryuff menang 2-0 atas Bilbao. Gelar pun melayang ke Camp Nou.

Yang paling tidak terbayangkan mungkin petaka di perebutan gelar musim kompetisi 2003/04. Saat itu Los Galacticos masih diperkuat oleh para bintang mahal nan berkelas seperti Zinedine Zidane, Ronaldo Luiz, Roberto Carlos, Raul Gonzales hingga pemain flamboyan David Beckham. Ditangani oleh Carlos Queiroz, mereka masih unggul 12 poin dari Deportivo La Coruna dan Valencia saat musim tinggal menyisakan 12 laga. Namun, yang terjadi justru diluar nalar. Real Madrid takluk tujuh kali di sepuluh laga terakhir hingga harus turun ke peringkat keempat di klasemen akhir. Posisinya pun diambil alih oleh Valencia yang saat itu dilatih oleh Rafael Benitez. Apesnya lagi, mereka dibekuk Real Zaragoza di final Copa del Rey sedangkan Los Ches malah jadi kampiun Piala UEFA (nama lama Liga Europa) di akhir musim.