Marcelo Bielsa Jadi Pelatih Argentina Ketiga Bagi La Celeste

Pelatih senior, Marcelo Bielsa, bakal menjadi pelatih Argentina ketiga dalam sejarah timnas Uruguay setelah diberitakan setuju dengan tawaran AUF, PSSI-nya Uruguay.

Eks pelatih Leeds, Olympique Marseille dan Athletic Bilbao, Marcelo Bielsa diberitakan telah setuju untuk menangani La Celeste, julukan timnas Uruguay setelah pelatih sebelumnya, Diego Alonso memilih mengundurkan diri setelah gagal di Piala Dunia 2022. Di Qatar lalu, Luis Suarez dkk untuk pertama kalinya sejak lolos beruntun di Afsel 2010 tidak mampu melaju ke fase gugur. Mereka kalah bersaing dengan Korsel dan Portugal setelah hanya meraih empat poin hasil dari bermain imbang melawan Kesatria Taeguk, takluk dari Portugal serta hanya menang tipis 2-1 atas Ghana  di laga terakhir.

Bielsa sendiri bukan pelatih yang tanpa pengalaman bersama timnas. Kemampuannya telah teruji bersama tim Tango dan Cili. Pelatih yang dijuluki El Loco ini membawa Argentina lolos ke putaran final Piala Dunia 2002 (meski gagal lolos dari babak penyisihan), menjadi finalis Copa America 2004 dan meraih medali emas perdana di cabang sepakbola pada ajang Olimpiade Athena di tahun yang sama. Bersama Cili, pelatih berusia 67 tahun tersebut sukses mengantarkan Humberto Suazo cs melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2010 lalu.

Di level klub, ia pernah membawa Newell’s Old Boys menjadi runner-up Copa Libertadores 1993, memimpin Athletic Bilbao menjadi finalis Liga Europa 2013. Yang terakhir, Bielsa sukses membawa Leeds United kembali ke Liga Premier setelah sekian tahun tak mampu promosi ke divisi utama.

Meski reputasinya tidak diragukan lagi, penunjukannya sebagai pelatih Uruguay, yang notabene pesaing Argentina dalam sejarah sepakbola Amerika Selatan, memicu tanggapan miring dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah eks pelatih Cili yang berkebangsaan Uruguay, Martin Lasarte. Penunjukannya dirasa tidak menghiraukan sejumlah figur pelatih lokal yang masih layak dipilih ketimbang Bielsa, mungkin termasuk Lasarte sendiri.

Namun, hal ini bukan yang pertama terjadi di timnas Uruguay. Sebelumnya, mereka telah dua kali ditangani oleh sosok arsitek tim berasal dari negeri tetangga sebelumnya, dengan pencapaian yang berbeda satu sama lain. Siapa saja dua pelatih Argentina tersebut? Simak kiprah keduanya dibawah ini.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI Fun88

Juan Hohberg

Pelatih Argentina pertama yang pernah menangani La Celeste adalah seorang mantan pemain timnas Uruguay sendiri di Piala Dunia 1954. Dia adalah Juan Hohberg. Ia ternyata bukan warga asli Uruguay namun lahir di kota Cordoba, Argentina. Meski begitu ia telah memilih membela juara dunia 1930 dan 1950 tersebut ketimbang tanah kelahirannya. Meski hanya tampil delapan kali bersama Uruguay sepanjang periode 1954 hingga 1959, Hohberg mencetak tiga gol di Swiss 1954, dua diantaranya ke gawang Hungaria di babak semifinal.

Karirnya sebagai pelatih timnas Uruguay pun layak dikenang. Di bawah asuhannya pada periode pertama di tahun 1969 – 1970, arsitek tim yang mengawali karirnya di Liga Argentina ini membawa Luis Cubilla dkk melaju hingga semifinal di Piala Dunia 1970. Sebuah pencapaian terbaik La Celeste sebelum diulang kembali oleh Luis Suarez dan kolega di Piala Dunia 2010. Sayangnya di periode kedua di tahun 1977 tidak berakhir manis. Ia hanya menjadi caretaker dengan memimpin timnya di dua laga persahabatan saja sebelum digantikan oleh Raul Bentacor.

Total, pelatih yang juga pernah menangani Panathinaikos, Penarol dan timnas Ekuador ini hanya menangani Uruguay di 12 laga dengan empat kali menang, tiga kali seri dan lima kekalahan. Sementara di level klub, ia hanya pernah memenangkan dua juara liga domestik bersama klub Peru, Alianza Lima. Pasang taruhan anda untuk laga-laga Uruguay di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 di link alternatif Fun88.

Daniel Passarella

Berbeda dengan Hohberg yang telah dikenal sebagai punggawa La Celeste sejak sebagai pemain, Daniel Passarella adalah pelatih Argentina asli. Ia tidak sekedar pemain biasa, namun merupakan bintang plus eks kapten tim Tango saat menjadi kampiun Piala Dunia 1978. Ia ditunjuk untuk memimpin Uruguay di tahun 1999 menggantikan posisi Vitor Pua.

Eks arsitek tim Gabriel Batistuta dkk di Piala Dunia 1998 ini ternyata hanya bertahan dua tahun hingga 2001. Ia pun dipecat usai penampilan mengecewakan Uruguay di babak kualifikasi Piala Dunia 2002. Dalam sepuluh laga, tim asuhannya hanya menang empat kali plus tiga hasil seri dan tiga kekalahan. Satu-satunya hasil positif selama pra piala dunia tersebut adalah saat timnya mampu menahan imbang tim Samba di laga tandang dengan skor 1-1. Total, Passarella memimpin Dario Silva dan kolega dalam 17 pertandingan dengan hasil tujuh kemenangan empat hasil seri dan enam kekalahan. Sebuah rekor yang cukup mengecewakan, termasuk dua kekalahan memalukan dari Tiongkok dan Bosnia meski hanya di laga ujicoba.

Kiprah mantan pemain Fiorentina dan River Plate ini tidak begitu mengkilap saat menjadi pelatih. Passarella memang membawa Albiceleste lolos ke perempatfinal Piala Dunia 1998 plus meraih medali perak di cabang sepakbola Olimpiade Atlanta 1997. Di level klub, ia hanya pernah melatih River Plate, klub Liga Meksiko Monterrey dan Parma. Di klub terakhir tersebut, ia malah dipecat saat baru menjalani lima laga bersama jagoan Liga Serie A Italia di era 1990an yang kini terjerembab di Serie B.

Bagaimana dengan Bielsa? Mampukah ia menjadi pelatih Argentina pertama yang berhasil memberikan trofi bagi La Celeste? Atau justru nasibnya tidak jauh berbeda dengan Daniel Passarella ? Menarik ditunggu kiprahnya dengan timnas Uruguay yang telah kabarnya telah mendapat kesepakatan kontrak hingga babak kualifikasi piala dunia 2026 mendatang dengan si empunya nama.