Manchester City Akhirnya Merajai Eropa

Dalam pertandingan final yang sangat dinantikan, Manchester City akhirnya merasakan gelar juara Liga Champions. Status mereka sebagai favorit di 188 bet terbukti saat Rodri mencetak gol yang memastikan kemenangan 1-0 City atas Inter Milan. Pertandingan menegangkan ini di Stadion Olimpiade Ataturk, memperlihatkan City yang kesulitan untuk bermain dengan ritme biasa mereka, bahkan harus kehilangan Kevin De Bruyne karena cedera. Namun, mereka keluar sebagai pemenang, memastikan tim Pep Guardiola mencatatkan gelar treble. Pada pertandingan ini, Inter memiliki ambisi besar untuk meraih gelar Liga Champions keempat mereka dan melengkapi gelar double setelah keberhasilan mereka di Coppa Italia. Simone Inzaghi pantas mendapatkan apresiasi atas persiapan dan taktiknya yang membuat Manchester City merasa tidak nyaman, meskipun Inter Milan akhirnya kalah dalam final.

Inter diluar dugaan memberikan tantangan berat kepada Manchester City sepanjang pertandingan, mendorong mereka hingga menit-menit akhir. Meskipun finis di posisi ketiga Serie A, tim Italia ini terbukti mampu bersaing dengan City, terutama pada babak pertama di mana mereka menjalankan rencana permainan mereka dengan efektif. Meskipun peluang terbaik di babak pertama jatuh kepada City ketika umpan terobosan De Bruyne kepada Haaland berakhir dengan tembakan yang berhasil diantisipasi dengan baik oleh Andre Onana. City harus mengalami kerugian yang signifikan ketika De Bruyne, yang sebelumnya mengalami cedera pada final 2021, harus meninggalkan lapangan karena cedera pada menit ke-36. Phil Foden kemudian masuk sebagai penggantinya. Babak pertama berakhir tanpa adanya gol yang tercipta.

Babak kedua dimulai dengan pola yang sama, dengan Inter yang tetap sukses menekan City. Namun, kali ini City tampak lebih tenang ketika menguasai bola. Lautaro Martinez mendapatkan kesempatan yang baik setelah Akanji salah mengantisipasi umpan dari Silva, tetapi Martinez gagal memanfaatkannya menjadi gol. Pada menit ke-68, City berhasil mencetak gol. Umpan Akanji menemukan Silva di dalam kotak penalti, dan umpan silangnya mengenai bek Inter sebelum mengarah ke Rodri, yang dengan tenang mengonversi peluang menjadi gol.

Ini merupakan gol kedua bagi Rodri dalam kompetisi ini, setelah golnya melawan Bayern Munich di leg pertama perempat final. Pertahanan Inter hancur, namun mereka hampir berhasil langsung menyamakan kedudukan ketika sundulan Dimarco mengenai mistar gawang. Kesempatan Inter selanjutnya  terulang pada menit ke-88 ketika Ederson dengan cara yang luar biasa berhasil menggagalkan sundulan Lukaku dari jarak dekat. Ketika pertandingan berakhir, Manchester City akhirnya berhasil meraih gelar Liga Champions yang telah mereka nantikan sejak lama.

Setelah keberhasilannya dalam meraih gelar Liga Premier kelima mereka dalam enam musim dan memenangkan Piala FA, Manchester City telah membuktikan diri sebagai kekuatan dominan di sepakbola Inggris. Dengan kemenangan ini, City berhasil meraih treble, sebuah pencapaian yang terakhir kali diraih oleh Manchester United pada tahun 1999. Setelah mengalami kekecewaan kalah dari Chelsea dalam final Liga Champions dua tahun yang lalu, City kini berhasil merebut hadiah terbesar dalam sepakbola klub Eropa. Kemenangan ini mempertegas status mereka sebagai tim kuat di Inggris.

Keberhasilan meraih treble ini juga menandai kali kedua bagi Pep Guardiola memenangkan gelar trebel, menjadikannya sebagai manajer pertama yang meraih prestasi tersebut dengan dua klub berbeda. Guardiola telah meraih kesuksesan besar di City, tetapi kemenangan ini adalah yang paling mereka nantikan, gelar juara Eropa pertama mereka. Bagi Guardiola, kemenangan ini mengakhiri penantian selama 12 tahun untuk merebut trofi bergengsi ini untuk ketiga kalinya sebagai seorang pelatih dan untuk keempat kalinya secara keseluruhan.