Laga Terakhir Grup G dan H: Kisah Dua Laga Dramatis

Laga dramatis menjadi tajuk di laga pamungkas grup G dan H yang uniknya menghasilkan akhir yang berbeda bagi tim pemenang. 

Laga pamungkas grup G dan H diwarnai oleh dua laga dramatis yang ironisnya melibatkan dua tim unggulan yang memiliki hubungan yang erat dalam sejarahnya, Brasil dan eks negara penjajahnya, Portugal. Keduanya sama-sama takluk di menit terakhir namun tim pemenang memiliki nasib yang berbeda satu sama lain. Dua laga lainnya di grup G dan H juga tak kalah seru mengingat keduanya juga menjadi penentu kelolosan tim-tim yang terlibat. Berikut ini adalah ulasan empat laga tersebut.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI FUN88

Laga Dramatis di Grup G dan H

Kamerun vs Brasil 1-0

The Indomitable Lions menjalani laga sulit di partai akhir dengan misi yang nyaris mustahil, yaitu mengalahkan Brasil dan berharap hasil seri di pertandingan lainnya di grup H antara Serbia dan Swiss. Namun siapa sangka, hal itu nyaris terjadi. Kamerun benar-benar memanfaatkan kesempatan tersebut ketika tim Samba turun dengan pemain lapis kedua dengan unggul tipis 1-0 lewat gol sang kapten Vincent Aboubakar di menit ke 91. Meski begitu kemenangan bersejarah tersebut tidak didapat dengan mudah. Meski tanpa Vinicius Jr, Richarlison, Raphinha, Casemiro dan Neymar plus Alisson Brecker, Brasil tetaplah Selecao yang berbahaya. Bahkan yang menjadi pahlawan di laga tersebut bukanlah sang pencetak gol namun kiper Devis Epassy yang melakukan empat penyelamatan gemilang untuk menjaga gawangnya tetap tidak kebobolan. Sayangnya, hasil positif dari laga dramatis ini berakhir sia-sia karena muncul pemenang di laga lainnya. Pasang taruhan untuk laga timnas Brasil berikutnya di link alternatif Fun88. 

Korsel vs Portugal 2-1

Lain Kamerun, lain pula dengan Korsel. Kesatria Taeguk ini berhasil lolos dari lubang jarum dan mengunci satu tiket ke babak 16 besar usai menghantam Portugal yang juga turun dengan sebagian besar pemain lapis kedua meski tetap dipimpin oleh Cristiano Ronaldo. Mereka mampu membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal lewat gol cepat Ricardo Horta. Adalah Kim Young-Gwon, sang pencetak gol pembuka saat mengalahkan Jerman empat tahun lalu, membuat skor sama kuat di babak pertama. Laga sempat kembali ketat dan CR7 mendapat setidaknya dua peluang emas namun satu diantaranya berhasil digagalkan oleh kiper Kim Seung-gyu. Gol penentu kemenangan Korsel akhirnya lahir di menit terakhir saat striker Wolves, Hwang Hee Chan sukses memanfaatkan umpan sodoran Son Heung-Min untuk membawa timnya naik ke peringkat kedua. Dewi fortuna tampaknnya memihak mereka setelah di hasil lain tidak ada gol tambahan yang tercipta. Ini adalah salah satu laga dramatis yang tidak diduga di piala dunia 2022. Korsel pun mengikuti langkah musuh bebuyutannya, Jepang, untuk tampil di perdelapanfinal. 

Dua Laga Seru Lainnya 

Ghana vs Uruguay 0-2

Laga ini ikut menjadi penentu kelolosan Korsel setelah Uruguay hanya menang 2-0 atas Ghana. Dua gol kemenangan yang dicetak oleh Georgio de Arrascaeta tidak cukup untuk meloloskan La Celeste menuju babak berikutnya, Mereka setidaknya membutuhkan hasil 3-0 untuk lolos. Sementara The Black Stars menjalani partai dengan performa anti klimaks setelah tendangan penalti Andre Ayew digagalkan oleh kiper Sergio Rochet. Mereka sejatinya hanya membutuhkan hasil seri 1-1 untuk lolos. Sayangnya, wakil Afrika ini pun juga harus pulang lebih awal. 

Serbia vs Swiss 2-3

Laga lain di grup G ini lebih menjadi penentu nasib kedua tim yang bertanding. Siapapun pemenang di laga ini akan menemani Brasil ke babak berikutnya. Partai ini berlangsung panas. Gol terjadi silih berganti. Serbia mendapat peluang pertama dari bek sayap Andrija Zivkovic lewat tendangan kerasnya namun hanya membentur mistar gawang. Namun gol pertama justru dicetak oleh Swiss lewat Xerdan Shaqiri di menit ke 20. Hanya berselang enam menit, Alexander Mitrovic menyamakan kedudukan sebelum tandemnya, Dusan Vlahovic memberi keunggulan bagi Serbia. Namun keunggulan mereka disamakan di menit ke 44 setelah Breel Embolo mencetak gol kedua. La Nati akhirnya berhasil memimpin lewat gol dari gelandang Remo Freuler memanfaatkan umpan dari Ruben Vargas. Menjelang akhir laga sempat terjadi keributan kecil antara bek Nikola Milenkovic dan kapten Swiss, Granit Xhaka yang berdarah Albania, musuh politik dalam sejarah Yugoslavia, negara pendahulu Serbia. Hasil ini pun membawa anak asuhan Murat Yakin melaju. 

Di babak 16 besar nanti, Brasil akan ditantang Korsel sementara Portugal akan kembali bersua Swiss yang baru saja dihadapinya di UEFA Nations League lalu. Dua partai tersebut akan diadakan pada tanggal 6 dan 7 Desember.