Mengingat gencarnya judi bola dan banyaknya uang yang dipertaruhkan, maka perlu dipertimbangkan bagaimana cara kita menjawab pertanyaan kenapa main judi bola susah menang? Apa metode terbaik untuk memprediksi pemenang? Orang mungkin berharap bahwa, untuk rata-rata orang, prediksi yang akurat bergantung pada analisis cermat informasi spesifik dan terperinci. Misalnya, memusatkan perhatian pada pengetahuan seluk beluk tentang tim yang bertanding (misalnya, rata-rata kekalahan, cedera pemain baru-baru ini, staf pelatih) memungkinkan seseorang memprediksi pemenang permainan lebih efektif daripada mengandalkan tayangan global (misalnya, kinerja keseluruhan dari Tim dalam beberapa tahun terakhir). Tapi tidak.
Faktanya, penelitian terbaru oleh Song-Oh Yoon dan rekan-rekannya di Korea University Business School menunjukkan bahwa ketika Anda tidak membahas detail tim atau pertandingan, Anda mungkin mempertimbangkan salah satu dari mereka. Detail terlalu berat. Misalnya, Anda mungkin mempertimbangkan jumlah pertandingan yang dimenangkan oleh sebuah tim dalam sebuah pertandingan baru-baru ini, dan total pertandingan yang dimenangkan musim ini. Akibatnya, penilaian Anda terhadap peluang pemenang permainan itu miring, dan Anda kurang akurat dalam memprediksi hasil pertandingan daripada seseorang yang mendapat pendekatan gambar besar. Dengan kata lain, mudah melupakan hutan untuk pepohonan.
Temuan ini menunjukkan bahwa mengadopsi pendekatan holistik saat memprediksi hasil, bahkan untuk pertandingan multi-faceted, mungkin lebih efektif daripada memikirkan rinciannya. Namun, karena temuan ini mencerminkan kinerja dalam suasana alami, namun terbuka untuk interpretasi alternatif. Misalnya, jenis orang yang berbeda (misalnya, risk-averse versus risk-seeking) mungkin lebih cenderung memasang berbagai jenis taruhan (misalnya, umum dan spesifik). Selain itu, peluang yang berbeda untuk hadiah taruhan dapat mempengaruhi perilaku taruhan, sehingga mendorong mereka yang membuat taruhan tertentu untuk mengambil risiko pada hasil yang tidak mungkin. Untuk mengendalikan faktor-faktor ini, tim Yoon memeriksa perilaku pertaruhan dalam paradigma laboratorium terkontrol.
Dalam tiga percobaan yang berbeda, peserta diminta membuat prediksi tentang pertandingan sepak bola mendatang. Dalam setiap penelitian, separuh peserta dipilih secara acak untuk membuat prediksi menang / kalah secara umum, sementara separuh lainnya diminta untuk membuat prediksi skor yang spesifik. Ukuran dependen sama untuk kedua kelompok: Bisakah mereka memprediksi pemenangnya?
Pola kinerja di tiga studi sangat konsisten: Peserta yang membuat prediksi menang / kalah secara umum lebih baik dalam memproyeksikan pemenang pertandingan sepakbola daripada mereka yang membuat prediksi skor spesifik. Keuntungan ini terbukti terlepas dari apakah peluang hadiah itu relatif (yaitu, hanya peserta dengan kinerja keseluruhan tertinggi yang menerima uang tunai) atau individu (peserta menerima uang tunai untuk setiap prediksi yang benar).
Khususnya, para ahli mengungguli para pemula. Meskipun demikian, bahkan para ahli pun bisa diandalkan dalam memprediksi pemenang saat membuat taruhan umum daripada saat membuat taruhan spesifik. Tampaknya bahkan dalam kasus di mana pengetahuan yang lebih besar dapat menawarkan keuntungan, tindakan memusatkan perhatian pada pengetahuan itu dapat mengganggu pengambilan keputusan. Jadi, sementara penggemar sepakbola seumur hidup lebih cenderung memilih tim pemenang daripada seseorang yang tidak pernah menonton pertandingan, bagi siapa pun prediksi cepat tentang pemenang kemungkinan akan lebih akurat daripada yang mengikuti bayangan mendalam.