Tottenham telah berhasil mendapatkan jasa James Maddison, gelandang Inggris, dalam kesepakatan transfer senilai 40 juta pounds dari Leicester yang terdegradasi ke Championship. Awalnya, Maddison masuk ke dalam daftar pemain yang tidak dijual oleh Leicester pada bulan Januari, tetapi Maddison kemudian masuk ke daftar transfer akibat degradasi klub tersebut ke Championship. Pemain berusia 26 tahun ini telah menandatangani kontrak lima tahun di London Utara dan kini menjadi rekrutan ketiga untuk Spurs musim panas ini, bersama dengan Dejan Kulusevski dan Guglielmo Vicario, sebagai persiapan mereka menghadapi musim yang akan datang di Tottenham Hotspur Stadium yang juga sudah dinantikan di 188 Bet.
Meskipun Newcastle juga tertarik untuk mendapatkan James Maddison, yang hanya memiliki satu tahun tersisa dalam kontraknya dengan Leicester, tetapi Newcastle telah mengalihkan perhatiannya untuk mengejar Sandro Tonali dari AC Milan. Reputasi Maddison tetap terjaga meskipun Leicester terdegradasi, berkat penampilannya yang tetap baik meskipun Leicester mengalami musim yang sulit. Terutama di Premier League, di mana Maddison memberikan kontribusi signifikan musim lalu dengan mencetak 10 gol dan memberikan sembilan assist, menambahkan catatan impresifnya di King Power Stadium. Selama lima musim, Maddison telah menemptakan dirinya sebagai salah satu gelandang serang terbaik di Liga Premier. Performa impresif Maddison telah membuatnya masuk dalam skuad Inggris untuk Piala Dunia 2022, di mana ia telah mengumpulkan tiga caps.
Statistik dengan jelas menyoroti status James Maddison di antara para pemain elit. Sejak bergabung dengan Leicester dari Norwich pada tahun 2018, ia menjadi salah satu pemain terbaik di Premier League. Hanya Kevin De Bruyne dan Trent Alexander-Arnold yang menciptakan peluang lebih banyak darinya selama periode ini, sementara hanya Mohamed Salah, Harry Kane, dan Heung Min-Son yang mencatatkan lebih banyak tembakan ke gawang. Maddison juga masuk dalam delapan pemain teratas dalam hal assist dan peluang besar yang diciptakan. Selain itu, catatan 43 golnya menjadikannya sebagai salah satu pencetak gol terbaik, dengan hanya 18 pemain yang mencetak gol lebih banyak dalam periode waktu yang sama. Angka-angka impresif ini menggambarkan mengapa ia begitu diminati oleh banyak klub.
Setelah baru-baru ini menyelesaikan akuisisi senilai 17,2 juta pounds untuk kiper Italia Guglielmo Vicario dari Empoli, Tottenham Hotspur, yang telah meminati James Maddison sejak saat ia masih bermain untuk Coventry, dan melewatkan kesempatan untuk merekrut jasa gelandang berbakat ini di masa lalu. Upaya mereka untuk mendapatkan Maddison tidak berhasil saat ia pindah ke Norwich pada tahun 2016 dan kembali gagal ketika ia bergabung dengan Leicester pada tahun 2018. Namun, Spurs telah menghidupkan kembali minat mereka terhadap Maddison dan kabarnya siap untuk melepas gelandang Harry Winks ke Leicester sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Direktur Spurs, Daniel Levy, optimis bahwa kedatangan Maddison akan mengangkat suasana di klub setelah musim yang penuh tantangan. Selain itu, Levy tetap bertekad untuk menolak upaya Bayern Munich dalam merekrut Harry Kane.
Pada hari Selasa, Bayern Munich mengajukan penawaran sebesar 60 juta pounds untuk Harry Kane, dan sang penyerang telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan tim Thomas Tuchel. Meskipun kontrak Kane akan berakhir tahun depan, Tottenham Hotspur bertekad mempertahankan pemain berusia 29 tahun tersebut dan tidak akan mempertimbangkan tawaran di bawah 100 juta pounds untuk kapten timnas Inggris tersebut. Kane melihat potensi pindah ke Bayern sebagai kesempatan untuk meraih trofi pertamanya dalam karirnya, yang semakin menegaskan minatnya untuk bergabung dengan klub Jerman tersebut. Dengan tugas berat yang dihadapi oleh Postecoglou, James Maddison dapat memainkan peran penting baik sebagai gelandang serang atau sebagai bagian dari trio lini depan sesuai dengan taktik manajer baru.