Bayern Munich secara mengejutkan memecat Julian Nagelsmann dari kursi kepelatihan meski Die Rotten masih berpeluang meraih tiga gelar musim ini, termasuk Liga Champions.
Keputusan Bayern Munich memberhentikan salah satu pelatih muda berbakat paling dicari saat ini agak diluar dugaan. Die Rotten memang baru saja gagal meraih kemenangan di laga terakhir Liga Jerman akhir pekan lalu. Saat itu, mereka dibungkam oleh Bayer Leverkusen yang dilatih eks punggawa Bayern Xabi Alonso dengan skor 1-2. Yang sedikit menyakitkan mungkin adalah Thomas Muller cs unggul 1-0 terlebih dahulu lewat gol dari Joshua Kimmich di babak pertama, namun dua gol penalti dari gelandang Argentina, Exequiel Palacios di babak kedua membalikkan keadaan. Itu adalah kekalahan mereka yang ketiga musim ini.
Sayangnya, efek samping dari kekalahan di BayArena tersebut lebih buruk dari itu. Untuk kesekian kalinya mereka kehilangan posisi puncak musim ini. Jika diawal musim Union Berlin yang melakukannya. Kini, giliran saingan terberat Borussia Dortmund yang sukses mendongkel mereka dari puncak.
Meski begitu, berita pemecatan Nagelsmann yang mendadak ini sedikit banyak memunculkan kisah-kisah miring dibaliknya yang ditengarai lebih dari sekedar karena ‘penuruna performa’ tim, seperti yang diberitakan media. Ada intrik yang dinilai juga memicu keputusan tersebut hingga Bayern Munich memilih eks bos Dortmund, PSG dan Chelsea, Thomas Tuchel sebagai penggantinya.
JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI 12bet
Penampilan Kurang Memuaskan Bayern Munich Pasca Piala Dunia
Bicara mengenai raksasa Bavaria berarti bicara mengenai kesempurnaan, atau setidaknya menuju kearah sana. Siapapun yang menduduki posisi pelatih kepala di Allianz Arena, maka ia harus siap menghadapi tekanan untuk bermain apik, menghibur dan menang, dan kalau bisa dengan skor telak. Selain itu, menjaga posisi puncak klasemen di Bundesliga adalah sebuah keharusan. Gelar domestik adalah mutlak. Seorang arsitek tim Bayern akan dianggap hebat jika mampu merengkuh Liga Champions atau lebih hebat lagi, treble winners, seperti yang dilakukan oleh Jupp Heynckes dan Hans Flick masing-masing di musim 2012/13 dan 2019/20.
Julian Nagelsmann sejatinya punya potensi untuk itu. Sosok pelatih berusia 35 tahun ini sudah pernah membawa Hoffenheim dan RB Leipzig ke Liga Champions dengan modal skuad pemain muda atau pemain buangan saja. Meski ia baru bisa memberikan gelar saat menangani Bayern Munich musim lalu, ia mampu mentransformasi klub raksasa Jerman tersebut dengan permainan yang lebih fleksibel dan berbahaya tanpa terlalu mengandalkan striker dalam mencetak gol. Hal inilah yang mendasarinya melepas Robert Lewandowski yang juga kebetulan ingin mencari tantangan baru di Spanyol.
Sayangnya, performa Die Rotten kurang memuaskan pasca Piala Dunia. Skuadnya diliputi masalah teknis dengan cedera panjangnya Manuel Neuer dan belum fitnya Sadio Mane. Meski berhasil merekrut Yann Sommer dari Gladbach, hasil dilapangan sedikit mengkhawatirkan. Mereka sempat ditahan imbang oleh RB Leipzig, FC Koln dan Eintracht Frankfurt di tiga laga perdana di tahun 2023. Selain itu, Thomas Muller cs juga menderita dua kekalahan dalam enam laga terakhir, yaitu saat bertandang ke Gladbach dan Bayer Leverkusen. Tak berlebihan memang jika Presiden klub Oliver Kahn menyatakan penurunan performa tim menjadi alasan utama pemecatan Nagelsmann.Pasang taruhan anda untuk laga-laga Bayern Munich di link alternatif 12bet.
Pengaruh Masalah Pribadi Nagelsmann
Kabar terbaru justru memberitakan ada intrik yang berkaitan dengan masalah pribadi Nagelsmann yang diduga menjadi pemicu keputusan manajemen Die Rotten tersebut. Baru-baru ini diberitakan bahwa wartawan media olahraga ternama Bild, Lena Wurzenberger, dinyatakan berhenti dari pekerjaannya akhir bulan ini. Usut punya usut ternyata ia memiliki hubungan romansa khusus dengan Nagelsmann. Mereka telah berkencan sejak musim panas lalu usai eks pelatih Leipzig tersebut meninggalkan istrinya, Verena, yang telah berpasangan dengan Nagelsmann sejak 15 tahun lalu dan telah dikaruniai dua orang anak.
Rumor tersebut diamini oleh mantan pemain Bayern, Markus Babbel. Lena sebelumnya dikenal sebagai reporter khusus Bayern, namun ia tidak lagi bertugas di Allianz Arena sejak awal musim ini. Namun, hubungan mereka ternyata berdampak buruk bagi tim karena para pemain merasa tidak lagi bebas berkomunikasi dengan pelatihnya mengingat resiko bocornya taktik mereka di media. Adanya isu ketidakpercayaan ini kian memperparah situasi di ruang ganti.
Awal bulan ini taktik Bayern ternyata bocor dan dimuat di media Bild. Meski tidak ada bukti bahwa informasi tersebut diperoleh dari Nagelsmann ataupun kekasihnya, namun tentu saja hal itu menjadi preseden buruk terhadap soliditas skuad internal Bayern. Media Bild sendiri tidak memberi keterangan lebih lanjut mengenai kaitan antara hubungan pribadi Nagelsmann dan Wurzberger terhadapa berita pemecatan pelatih muda terbaik Jerman tersebut walaupun ada indikasi dibaliknya.
Satu hal tak biasa lainnya dari kabar ini adalah Nagelsmann ternyata masih akan menerima gaji dari Bayern hingga mendapatkan klub baru. Berita ini tentu agak aneh mengingat pelatih yang dipecat umumnya tidak akan menjadi tanggungan klub lamanya kecuali mendapatkan kompensasi dari kontrak lama.
Meski begitu, Nagelsmann tidak sepi peminat. Setidaknya dua klub telah menyatakan berminat untuk mendapatkan jasa pelatih yang sempat dianggap sebagai ‘Baby Mou’ ini merujuk pada Jose Mourinho di masa mudanya. Tottenham dan Real Madrid menjadi dua klub teranyar yang menunjukkan ketertarikannya. Kemana ia akan berlabuh? Tampaknya kita baru akan menemukan jawabannya di musim panas nanti.