Ini Penyebab Pogba Dapat Kartu Merah Menurut Solskjaer

Top 3 SportsBook

SportsBook  Ulasan MULAI HARI INI !
Ulasan
  Ulasan
Ulasan

Paul Pogba harus meninggalkan lapangan jauh lebih cepat ketika Manchester United takluk denan skor akhir 0-2 dari PSG pada leg pertama 16 besar ajan Liga Champions musim 2018/19, pada hari Rabu (13/2) dini hari WIB. Pemain gelandang Perancis itu menerima kartu merah di menit ke-89 karena dinilai melanggar Dani Alves.

Kartu merah itu jelas kabar buruk bagi Manchester United. Artinya, Paul Pogba tidak akan bermain di leg kedua pada awal Maret nanti. Kehilangan Paul Pogba jelas akan mengurangi kekuatan MU yang kini ditangani Ole Gunnar Solskjaer.

Solskjaer sendiri tidak mau menyalahkan Pogba terkait kartu merah tersebut. Dia percaya Pogba sebenarnya adalah korban kecerdikan Dani Alves yang sengaja mencari pelanggaran. Biar begitu, Solskjaer tidak bisa berbuat apa pun.

Dia hanya berharap MU mampu tampl lebih baik di leg kedua mendatang.

Hanya Mau Melindungi Bola

Menurut Solskjaer, kartu merah Pogba hanyalah bentuk dari adu trik antara pemain. Saat itu kondisi bola memang berada di tengah-tengah, Pogba dan Alves sama-sama mengejar.

Pogba datang sedikit terlambat. Alves sudah mencapai bola terlebih dahulu, barulah Pogba memasang tubuhnya untuk melindungi bola. Tak terhindarkan, benturan terjadi, dan wasit melihatnya sebagai pelanggaran Pogba. Kartu kuning kedua pun dihadiahkan, yang juga berarti kartu merah.

“Dia [Pogba] berusaha menempatkan tubuhnya dan Dani Alves cukup cerdik untuk menempatkan kakinya di sana, jadi Pogba membentur dia. Dari sudut pandang dia, saya tahu Paul hanya ingin berusaha melindungi bola, tapi dia tidak beruntung dan menabrak Alves di lututnya,” tegas Solskjaer di manutd.com.

Momentum Dari PSG

Lebih lanjut, Soslkjaer mengakui pertandingan itu sebenarnya nyaris memihak MU. Dia merasa babak pertama laga berjalan seimbang, tapi arah permainan berubah begitu PSG mendapatkan gol pertamanya.

“Laga ini terlihat seperti pertandingan yang kami inginkan. Di babak pertama, tak banyak yang terjadi, lalu mereka mendapatkan gol pertama. Ketika mereka mendapatkan gol itu, itu adalah gol buruk yang kami berikan.”

“Lalu mereka mendapatkan momentum. Mereka mulai mengontrol pertandingan. Mereka cukup berpengalaman untuk melakukannya,” tutup dia.