Pep Guardiola menyebut Liverpool “tak terhentikan” tetapi masih berpikir tim Manchester City-nya bisa menjadi faktor dalam perebutan gelar Liga Premier.
Hasil Imbang The Reds Membuat Jarak Berkurang Jadi Enam Poin
Kekalahan dari Wolves sebelum jeda internasional telah membuat City enam poin di belakang klub Anfield dengan celah yang kini lebih kecil untuk diatasi daripada defisit tujuh poin yang mereka perjuangkan tahun lalu untuk membawa pasukan Jurgen Klopp ke kejuaraan.
Liverpool belum pernah kalah tahun ini dan satu kemenangan lagi meski akhirnya gagal samai rekor City karena hasil imbang melawan Manchester United.
Guardiola mengakui dominasi The Reds, tetapi berpikir itu masih terlalu dini untuk memberi mereka gelar.
“Saya tidak percaya pada hal semacam itu, setiap musim berbeda,” katanya kepada media menjelang pertandingan hari Sabtu yang lalu dengan Eagles.
Jika City ingin merombak Liverpool, periode perayaan pasti sangat penting, tetapi pelatih asal Spanyol itu sangat marah karena timnya harus bermain dua kali dalam 48 jam selama pertandingan berlangsung.
“Penyiar adalah bos, ini bukan tentang kita,” katanya.
“Kami memiliki banyak pertemuan dengan orang-orang tetapi tidak ada yang berubah. Sistem tidak melindungi para pemain.
“Yang bisa saya lakukan antara dua pertandingan (Wolfs tandang pada 27 Desember dan Sheffield United di kandang pada 29 Desember) adalah memberi tahu para pemain saya untuk masuk ke dalam lemari es.”