Chelsea menjalani musim yang buruk musim lalu di situs 188bet alternatif, finish di posisi ke-12. Akibatnya, terdapat opini umum bahwa perubahan besar sangat diperlukan oleh Chelsea.
Mauricio Pochettino dipekerjakan sebagai manajer baru musim ini, tetapi hal-hal tidak berjalan baik. Chelsea saat ini berada di posisi ke-14 dalam tabel Liga Premier, hanya memiliki lima poin dari enam pertandingan. Chelsea juga telah kalah dalam dua pertandingan kandang terakhir di Premier League.
Selain hasil buruk tersebut, Chelsea juga tidak mampu untuk mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir mereka. Chelsea telah kesulitan mencetak gol sepanjang musim, meskipun Chelsea telah menciptakan banyak peluang bagus.
Skuad Muda Chelsea Sulit Bersaing
Direktur olahraga baru Chelsea, Paul Winstanley dan Laurence Stewart, telah menjelaskan pendekatan Chelsea pada jendela transfer musim panas ini. Chelsea ingin mengurangi usia rata-rata skuad menjadi 22 tahun dan hanya akan mendatang pemain dengan usia tidak lebih dari 25 tahun, dan Chelsea berhasil melakukannya musim ini. Namun, rencana tersebut menghasilkan tim yang masih perlu berkembang dan kurang pengalaman serta kualitas untuk bersaing di level tertinggi.
Para emain muda Chelsea sering membuat kesalahan, terutama di sepertiga akhir lapangan, dan sering kali mendapatkan masalah kedisiplinan di lapangan. Hal ini terlihat dari jumlah kartu kuning dan larangan bermain yang telah dikumpulkan Chelsea sejauh ini musim ini.
Rencana Transfer Chelsea yang Tidak Jelas
Rencana transfer Chelsea pada musim tidak pernah jelas, dan ini membuat beberapa pemain dalam skuad tidak yakin akan masa depan mereka.
Chelsea ingin menjual lulusan akademi Trevoh Chalobah, Ian Maatsen, dan Conor Gallagher. Namun, kepindahan Chalobah ke Bayern Munich gagal, Gallagher tetap bertahan dan menjadi kapten klub, dan Maatsen masih menjadi bagian dari skuad meskipun Chelsea telah menerima tawaran dari Burnley untuknya.
Ketidakpastian ini tidak sangat membantu Chelsea, yang berusaha untuk menstabilkan klub.
Kesulitan untuk Membangun Stabilitas
Chelsea sangat tidak stabil sejak Todd Boehly dan Clearlake Capital mengambil alih klub tahun lalu. Chelsea terlalu sering mengganti pelatih, direktur, staf, dan pemain. Perubahan drastis ini telah mengganggu klub.
Sebagai contoh, Chelsea mengangkat Christopher Vivell sebagai direktur teknis tetapi pergi kurang dari setahun kemudian. Chelsea juga telah memperkerjakan tiga manajer yang berbeda dalam dua tahun terakhir: Graham Potter, Frank Lampard, dan Mauricio Pochettino. Bahkan hingga Bruno Saltor yang bertindak sebagai manajer interim.
Tentu saja, sulit menciptakan stabilitas di Chelsea karena semua perubahan ini. Perubahan-perubahan ini perlu dihentikan karena merugikan tim.
Krisis Cedera Chelsea
Chelsea dilanda badai cedera musim ini. Pada satu waktu, Chelsea memiliki 12 pemain yang cedera, tetapi jumlah itu sekarang berkurang menjadi delapan. Cedera yang paling serius dan merugikan Chelsea adalah pada pemain baru Christopher Nkunku, yang harus absen hingga Januari. Pemain lain yang cedera termasuk Reece James, Benoit Badiashile, Carney Chukwuemeka, Marcus Bettinelli, Wesley Fofana, dan Romeo Lavia.
Cedera-cedera ini telah berdampak besar pada musim Chelsea, dan mereka membutuhkan sedikit keberuntungan untuk mengatasi masalah ini.
Masih Ada Harapan untuk Chelsea
Chelsea telah menunjukkan tanda-tanda positif di bawah Pochettino, tetapi Chelsea masih perlu menemukan ketajaman di depan gawang dan mengatasi masalah cedera untuk mulai memenangkan pertandingan. Kunci kesuksesan Chelsea adalah mengoptimalkan bakat muda mereka, menciptakan stabilitas, dan menciptakan arah yang jelas.
Chelsea adalah tim muda dengan potensi besar, tetapi Chelsea perlu menjadi lebih baik dalam menyelesaikan peluang mereka dan tetap sehat. Chelsea juga perlu menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi tim untuk berhasil. Jika Chelsea dapat melakukan semua hal tersebut, Chelsea dapat naik ke peringkat atas tabel Liga Premier dan mulai memenangkan pertandingan lagi.