Manajer anyar Arsenal, Unai Emery, kepada 12bet menyatakan bahwa ia sangat antusias dalam menghadapi petualangan baru dalam kariernya. Dia merasa tertantang karena bakal menghadapi manajer dan tim top di dunia.
Resmi Umumkan Manajer Baru
Emery bisa dikatakan mendapatkan tugas yang berat. Dia harus bersaing dengan deretan manajer top seperti Jose Mourinho, Pep Guardiola dan Mauricio Pochettino.
Meski demikian, Emery optimistis bisa unjuk gigi di Liga Inggris. “Saya selalu memikirkan masa sekarang dan masa depan,” buka Emery kepada Daily Star.
“Jika melihat pengalaman masa lalu saya, itu membuat saya merasa lebih kuat dan itu membuat saya memiliki panduan mengenai masa depan saya. Saya sangat antusias berada di sini, karena saya akan bersaing dengan pelatih-pelatih top dunia dan saya juga tertantang untuk menghadapi tim-tim top di sini.”
“Saat ini saya bisa bilang Premier League merupakan liga terbaik. Semua orang ingin menjadi bagian dari Liga terbaik itu,” tambahnya.
Sebelum bergabung dengan Arsenal, Unai Emery melatih beberapa klub papan atas Eropa. Sebut saja Sevilla dan Paris Saint-Germain.
Harapan Mkhitaryan
Henrikh Mkhitaryan sangat senang Arsenal menunjuk Unai Emery sebagai manajer baru. Ia yakin pelatih asal Spanyol bakal membawa The Gunners berjaya lagi.
Emery dikontrak Arsenal hingga tiga musim ke depan. Ia menggantikan Arsene Wenger yang mundur setelah menangani tim selama 22 tahun.
Dalam jumpa pers pertamanya, Emery mengungkapkan akan mempertahankan gaya bermain Arsenal. Yakni tampil menyerang dan menekan lawan dengan kuat ketika kehilangan bola.
“Saya belum punya kesempatan untuk bertemu dengannya. Kami belum bertemu untuk berdiskusi,” kata Mkhitaryan seperti dilansir Evening Standard.
“Saya berharap dia membawa taktik ide yang baru dan semangat ke Arsenal. Tentu kami ingin sukses bersamanya.”
Pemain yang baru bergabung dari MU itu juga mengaku belum berkomunikasi dengan pemain Arsenal lainnya.
“Semua orang di Arsenal sangat profesional. Kami tahu harus berharap apa pada manajer yang baru,” ujarnya.
Di sisi lain, pemain asal Armenia ini mengaku masih sedih dengan kepergian Wenger. Apalagi dia baru sebentar diasuh manajer asal Prancis tersebut.
“Tak hanya pemain, seluruh staf di sini sangat sedih. Tidak mudah melihat orang pergi setelah 22 tahun bekerja bersama,” ujarnya.