Babak 16 Besar Liga Europa & Liga Conference Siap Digelar Pekan Depan

Liga Europa dan Liga Conference akan menggelar babak 16 besar pekan depan usai menyelesaikan babak playoff dua pekan lalu.

Babak 16 besar akan mulai digelar untuk kompetisi antarklub Eropa level dua dan tiga pekan depan setelah babak playoff meloloskan delapan tim dua pekan lalu. Leg pertama akan dipertandingkan pada tanggal 9 Maret sementara leg kedua baru akan dimainkan pada tanggal 16 Maret. Sekedar informasi, babak playoff tersebut melibatkan peringkat ketiga fase grup dari kompetisi kasta yang lebih tinggi. Dalam hal ini, delapan kontestan Liga Champions di Liga Europa dan delapan peserta Liga Europa di Liga Conference.

Di Liga Europa, tim-tim seperti Juventus, Sevilla, Sporting Lisbon, Bayer Leverkusen dan Shakhtar Donestk merupakan wakil dari Liga Champions yang tersisa yang masih berjuang untuk melaju lebih jauh di Liga Europa. Sedangkan, Barcelona, RB Salzburg dan Ajax telah tersingkir.

Sementara di Liga Conference, wakil dari Liga Europa yang masih tersisa hanyalah Lazio, AEK Lanarca dan Sheriff Tiraspol. Lima tim lainnya yaitu Bodoe Glimt, Ludogorets Razgard, Sporting Braga, Qarabag dan Trabzonspor gagal melaju dari babak playoff. Berikut ulasan laga-laga di babak 16 besar dan peluang tim-tim favorit dari dua ajang tersebut.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI Fun88

Liga Europa

Liga Europa akan menyajikan laga-laga yang relatif cukup adil bagi tim-tim unggulan dan elit. Nyaris tidak ada dua tim besar yang bertemu lebih dini. Berikut adalah delapan laga babak 16 Liga Europa:

Sevilla vs Fenerbahce Manchester United vs Real Betis
AS Roma vs Real Sociedad Union Berlin vs Union Saint Gilloise
Juventus vs Freiburg Sporting Lisbon vs Arsenal
Bayer Leverkusen vs Ferencvaros Shakhtar Donetsk vs Feyenoord

Jika dilihat dari performa tim-tim tersebut usai jeda piala dunia 2022, maka ada setidaknya empat tim yang layak menjadi favorit juara Liga Europa musim ini yaitu Juventus, Manchester United, AS Roma dan Sevilla.

Juventus pernah menjuarai versi lama kompetisi ini, Piala UEFA, sebanyak tiga kali di musim 1992/93, 1989/90 serta musim 1976/77, plus Piala Winners 1984/85. Anak asuhan Max Allegri ini memang baru saja mendapat hukuman potongan 15 poin di liga Serie A karena memanipulasi laporan keuangan. Peluang mereka untuk sekedar merebut satu tiket ke Liga Champions pun kian menipis meski belum 100 persen tertutup. Meski begitu, Angel Di Maria dkk tampak tampil lebih ngotot sejak hukuman tersebut untuk membuktikan kualitas mereka. Menjadi jawara di ajang ini tampaknya menjadi target utama sekaligus lolos ke UCL secara otomatis. Di babak playoff lalu, mereka mampu membantai Nantes di kandang lawan dengan skor 3-0, yang menjadi bukti mentalitas juara La Vecchia Signora di kompetisi ini. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru Liga Europa musim 2022/23 di link alternatif Fun88.

Manchester United menjadi kandidat juara terkuat berikutnya. Mereka memiliki skuad yang lebih imbang dan kondisi tim yang lebih kondusif usai melepas mega bintang Cristiano Ronaldo. Hadirnya pemain pinjaman Wout Weighorst pun ikut menunjang performa apik Setan Merah. Juara Liga Europa musim 2016/17 ini menjadi pesaing terkuat Juventus mengingat perlahan tapi pasti grafik permainan mereka sedang menanjak. Tim besutan Erik Ten Hag ini juga mampu menyingkirkan Barcelona di babak playoff lalu, yang menjadi bukti bahwa mereka siap melangkah lebih jauh di turnamen yang identik bermain di hari jumat ini.

Sementara, dua tim lainnya, AS Roma dan Sevilla menjadi unggulan lebih karena faktor khusus. Di Giallorossi, faktor khusus itu tak lain adalah sang pelatih Jose Mourinho. Ia lah sosok dibalik trofi Liga Europa MU di tahun 2017. Mou juga berperan besar memberikan gelar bagi AS Roma di musim lalu saat menjadi tim pertama yang jadi kampiun di Liga Conference. Arsitek tim asal Portugal ini mampu menyuntikkan mental juara di kompetisi format turnamen. Bukan tidak mungkin Roma mampu menjadi kampiun musim ini sekaligus gelar ketiga bagi Mourinho dengan tiga klub berbeda setelah bersama Porto di 2003 dan MU di 2017.

Sedangkan Sevilla adalah sang spesialis Liga Europa. Mereka adalah pemegang rekor juara turnamen ini dengan enam gelar, yaitu di tahun 2006, 2007, 2014, 2015, 2016 dan 2020. Faktor tradisi ini bisa membantu Yassine Bounou dkk untuk merengkuh gelar ketujuh. Mereka kini juga ditangani pelatih berpengalaman Jorge Sampaoli yang pernah membawa Cili menjuarai Copa America 2015 dan Marseille menjadi runner-up Liga Prancis plus semifinalis Liga Conference di musim lalu.

Liga Conference

Di Liga Conference, persaingan menuju tangga juara lebih terbuka. Namun tim-tim dari liga top Eropa masih diprediksi akan menjadi yang terbaik di ajang ini. Berikut adalah delapan laga babak 16 besar Liga Conference:

Anderlecht vs Villareal Lazio vs AZ Alkmaar
Fiorentina vs Sivasspor Gent vs Istanbul Basaksehir
Basel vs Slovan Bratislava AEK Lanarca vs West Ham
Lech Poznan vs Djurgadens IF Sheriff Tiraspol vs Nice

 

Dari deretan tim-tim yang lolos diatas, duo klub Italia, Lazio dan Fiorentina serta mungkin Villareal menjadi favorit terkuat. Lazio ditangani oleh Maurizio Sarri yang secara bertahap berada dalam tren positif. Sarri memiliki pengalaman membawa Chelsea jadi kampiun Liga Europa 2019 serta memberikan gelar Serie A terakhir bagi Juventus di musim 2019/20. Lazio pun pernah menjadi jawara Piala Winners edisi terakhir di 1999. Jadi cukup masuk akal jika Ciro Immobile cs menjadi unggulan utama di ajang ini.

Sementara itu, Fiorentina dan Villareal sama-sama berada dalam urutan yang sama sebagai favorit kedua di Liga Conference musim ini. La Viola yang terjerembab di papan tengah punya skuad mumpuni untuk melaju lebih jauh hingga babak-babak penting. Runner-up Piala UEFA 1990 ini punya eks bintang Frankfurt Luka Jovic, gelandang Rep Ceko, Antonin Barak, hingga pemain yang jadi bintang Maroko di Piala Dunia 2022 lalu, Sofyan Amrabat.

Di lain pihak, Villareal siap mencuri peluang merebut gelar kompetisi antarklub Eropa kedua setelah trofi Liga Europa 2021 lalu. Anak asuhan Quique Setien masih diperkuat oleh sebagian besar skuad Unai Emery yang jadi kampiun dua tahun lalu plus menjadi semifinalis UCL musim lalu. Satu-satunya pengganjal justru adalah sang pelatih sendiri yang minim pengalaman melatih tim di kompetisi elit. Ia lah yang paling bertanggung jawab atas kekalahan 2-8 Barcelona dari Bayern di UCL 2020 lalu.