Piala Asia 2024 akan menggelar drawing babak penyisihan grup pada bulan Mei mendatang di Doha, Qatar dan timnas Garuda masih terdaftar di dalamnya.
Piala Asia sejatinya dijadwalkan akan diselenggarakan pada tahun 2023 dengan Tiongkok menjadi tuan rumah. Namun, negeri Tirai Bambu tersebut mengundurkan diri dari status tuan rumah karena kebijakan zero COVID-19 yang digulirkan pemerintah sehingga sangat tidak memungkinkan bagi mereka untuk melakukan persiapan tahap akhir. Alhasil, timnas Tiongkok hanya akan berlaga di putaran final tanpa bermain di depan publiknya sendiri.
Qatar telah ditunjuk sebagai tuan rumah baru ajang tersebut. Sang juara bertahan ini tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mempertahankan gelarnya. Meski begitu, mereka memutuskan untuk menggeser tanggal turnamen dari 16 Juni hingga 16 Juli tahun ini ke tanggal 12 Januari hingga 10 Februari tahun depan.
Alasan pergeseran tanggal tersebut berkaitan dengan kondisi cuaca yang terlalu panas jika digelar di tengah tahun serta partisipasi Qatar di Piala Emas CONCACAF pada tanggal 24 Juni hingga 16 Juli 2023. Tak pelak pergantian tanggal tersebut bakal membuat sejumlah pemain Asia yang sedang merumput di Eropa bakal harus bernegosiasi dengan klubnya untuk memberi izin tampil di turnamen regional pada tengah tahun tersebut.
Yang menarik, timnas Garuda sendiri yang berhasil lolos ke putaran final masih terdaftar sebagai perserta. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai apa yang terjadi kepada anak asuhan Shin Tae Yong jika FIFA akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Indonesia usai polemik penolakan terhadap Israel di ajang Piala Dunia U20. Kontroversi tersebut berujung pada dicopotnya status tuan rumah oleh FIFA. Kemungkinan besar timnas Garuda akan dicoret dari pot 4 untuk drawing jika sanksi FIFA sudah turun.
Drawing Piala Asia 2024 sendiri akan diadakan pada tanggal 11 Mei nanti di Katara Opera House, Doha, Qatar. Delapan stadion juga telah resmi dipilih yaitu stadion Al-Bayt di kota Al Khor, stadion Ahmed Bin Ali, Education City dan Khalifa Internasional di kota Al Rayyan, stadion Al Janoub di kota Al Wakrah serta tiga venue di ibukota Doha, yaitu stadion Al Thumama, stadion Jassim bin Hamad serta stadion Abdullah bin Khalifa. Berikut ini adalah informasi detil mengenai pot-pot yang telah dibagi serta hal-hal lain tentang ajang tersebut.
Pot-Pot untuk Drawing Piala Asia 2024
Piala Asia 2024 adalah edisi kedua yang diikuti oleh 24 tim setelah edisi 2019 yang lalu. Tim-tim yang telah lolos telah dibagi dalam empat pot. Penentuan tim-tim yang tergabung di dalam pot akan mengacu pada peringkat mereka di ranking FIFA. Hal ini berbeda dengan edisi sebelumnya dimana 12 tim yang lolos di fase akhir babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia mendapat keistimewaan tergabung di pot yang lebih tinggi meski berperingkat rendah pada ranking FIFA. Pasang taruhan anda untuk laga-laga di putaran final Piala Asia 2024 mendatang di link alternatif m88.
Pot A diisi oleh para mantan jawara turnamen dan tim elit zona AFC yaitu Jepang, Korea Selatan, Iran, Arab Saudi, Australia dan tuan rumah plus juara bertahan Qatar.
Pot B terdiri dari tim-tim berperingkat 7 hingga 12 Asia. Mereka adalah tim-tim kuda hitam yaitu Tiongkok, Uzbekistan, Oman, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA) plus juara Asia 2007, Irak.
Pot C berisi tim-tim dengan peringkat 13 hingga 18 Asia. Ada wakil ASEAN sekaligus juara bertahan Piala AFF, Vietnam, Palestina, Lebanon, tim asal Asia Tengah, Kyrgistan, Bahrain, dan Suriah.
Sedangkan Pot D berisi tim-tim gurem yang tidak diperhitungkan untuk melaju lebih jauh di ajang ini. Mereka adalah Thailand, India, Malaysia, Hong Kong, Tajikistan dan tentunya timnas Merah Putih.
Mereka akan tergabung dalam enam grup. Para juara dan runner-up grup langsung lolos ke babak 16 besar bersama empat peringkat ketiga terbaik. Selanjutnya mereka akan bertarung di fase gugur menuju partai puncak.
Dominasi Tim-tim Asia Barat
Ajang Piala Asia 2024 merupakan kejuaraan utama AFC edisi yang ke 18. Sejak pertama kali digelar pada tahun 1956, sudah ada delapan tim yang pernah menjuarai turnamen regional empat tahunan ini. Jepang menjadi tim tersukses dengan rekor empat trofi Piala Asia. Tim Samurai Biru menjuarainya di edisi 1992, 2000, 2004 dan 2011. Meski begitu, secara keseluruhan wakil Asia Timur masih kalah dominan ketimbang wakil Asia Barat.
Wakil Asia Barat telah menjadi jawara di sembilan kesempatan berbanding enam dengan para rival di Asia Timur. Arab Saudi dan Iran masing-masing pernah menjadi kampiun sebanyak tiga kali plus Irak, Kuwait dan Qatar. Sementara hanya Jepang dan Korsel saja yang pernah menjadi juara dari wilayah Timur. Sejak edisi 1972, final sesama tim Asia Barat juga lebih sering terjadi yaitu sebanyak tiga kali di edisi 1972 (Iran vs Kuwait), 1996 (Arab Saudi vs Uni Emirat Arab) dan 2007 (Irak vs Arab Saudi). Sementara, final sesama tim Asia timur baru sekali terjadi yaitu saat Jepang menundukkan tuan rumah Tiongkok di Piala Asia 2004.
Satu-satunya tim non Asia yang pernah menjadi kampiun adalah Israel. Anggota UEFA ini pernah merebut gelar tersebut di edisi 1964, atau sebelum keluar dari keanggotaan AFC di tahun 1974. Saat itu Piala Asia masih menggunakan sistem setengah kompetisi di putaran final. Sementara Australia menjadi tim AFC yang memiliki wilayah geografis di luar benua Asia yang pernah jadi juara. The Socceroos merengkuh gelar perdana di edisi 2015 saat menjadi tuan rumah usai membungkam Korsel 2-1 di final.
Bagaimana dengan ajang tahun depan? Apakah tim-tim Asia Barat kembali mengukuhkan dominasinya atau giliran tim-tim Asia Timur yang akan berjaya? Bagaimana dengan peluang tim-tim di luar Asia Barat dan Timur seperti Uzbekistan dari Asia Tengah serta harapan tim-tim semenjana dari Asia Tenggara? Patut ditunggu kiprahnya di putaran final nanti.