Sebagai juara dunia dua kali, Uruguay sejatinya layak menjadi favorit di piala dunia. Namun, kekuatan mereka belum mengimbangi rivalnya, Brasil dan Argentina. Terakhir kali mereka juara pun sudah tertalu lama, yaitu lebih dari 70 tahun lalu. Tak heran jika kini La Celeste lebih cocok menjadi unggulan kuda hitam turnamen ketimbang menjadi favorit juara di Qatar 2022.
JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI 188bet
Pelatih & Bintang Andalan
Setelah sepuluh tahun lebih dibawah asuhan Oscar Tabarez, Uruguay kini ditangani oleh Diego Alonso. Eks striker Atletico Madrid ini baru ditunjuk untuk menangani Luis Suarez dkk pada bulan Desember 2021. Alonso pun sukses membayar kepercayaan AUF dengan meloloskan mereka ke Qatar. Di level klub, pelatih yang belum pernah berkiprah di kompetisi Eropa ini sempat memenangkan dua gelar Liga Champions CONCACAF, masing-masing bagi Pachuca di 2017 dan Monterrey di 2019.
Dalam skema permainannya, pelatih yang tidak pernah berlaga di piala dunia ini masih mengandalkan sejumlah pemain senior yang menjadi veteran piala dunia 2010 seperti Luis Suarez, Edison Cavani, dan Diego Godin. Mereka akan dikombinasikan dengan pemain-pemain matang seperti gelandang Giorgian de Arrascaeta, Jose Gimenez, plus sejumlah bintang muda seperti penyerang Liverpool Darwin Nunez, bek tengah Barcelona, Roland Araujo dan gelandang Real Madrid, Federico Valverde. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru Uruguay di Piala Dunia Qatar 2022 hanya di link alternatif 188bet.
Daftar pemain skuad sementara Uruguay:
Penjaga gawang | Fernando Muslera (Galatasaray), Sergio Rochet (Nacional), Sebastian Sosa (Independiente) |
Bek | Roland Araujo (Barcelona), Damien Suarez (Getafe), Guillermo Varela (Flamengo), Mathias Vina (Roma), Mathias Olivera (Napoli), Diego Godin (Velez Sarsfield), Jose Gimenez (Atletico Madrid), Sebastian Coates (Sporting Lisbon) |
Gelandang | Mathias Vecino (Lazio), Rodrigo Bentacur (Tottenham), Lucas Torreira (Galatasaray), Federico Valverde (Real Madrid), Giorgian de Arrascaeta (Flamengo), Mauro Arambari (Getafe), Nicolas de la Cruz (River Plate), Nahitan Nandez (Cagliari) |
Penyerang | Darwin Nunez (Liverpool), Edison Cavani, Maxi Gomez (Valencia), Luis Suarez (Nacional), Diego Rossi (Galatasaray) |
Taktik dan Formasi Andalan
Uruguay dibawah asuhan Diego Alonso mengandalkan permainan ofensif dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 ketimbang 4-4-2. Dengan formasi ini, kemungkinan besar, Luis Suarez dan Edison Cavani tidak akan bermain bersama. Hal ini tak lepas dari munculnya beberapa talenta muda baru di skuad La Celeste.
Perkiraan susunan pemain utama:
Fernando Muslera; Ronald Araujo, Mathias Vina, Jose Gimenez, Diego Godin; Lucas Torreira, Rodrigo Bentacur, Federico Valverde; G de Arrascaeta, Luis Suarez/ Diego Rossi, Darwin Nunez
Perjalanan di babak kualifikasi
Langkah Uruguay menuju Qatar sempat tersendat-sendat sebelum kedatangan Diego Alonso. Luis Suarez cs hanya menang 8 kali, imbang empat kali dari 18 laga. Beruntung mereka mampu finis di urutan ketiga. Berikut hasil lengkap perjalanan La Celeste di babak kualifikasi:
Lawan | Laga kandang | Laga tandang |
Brasil | 0-2 | 1-4 |
Argentina | 0-1 | 0-3 |
Ekuador | 1-0 | 2-4 |
Peru | 1-0 | 1-1 |
Kolombia | 0-0 | 3-0 |
Cile | 2-1 | 2-0 |
Paraguay | 0-0 | 1-0 |
Bolivia | 4-2 | 0-3 |
Venezuela | 4-1 | 0-0 |
Kiprah Uruguay di Piala Dunia
Uruguay telah tampil 14 kali di putaran final dengan prestasi terbaiknya adalah menjadi kampiun di edisi pertama 1930 saat menjadi tuan rumah dan di edisi 1950. Selain itu, mereka tiga kali menjadi semifinalis, masing-masing di edisi 1954, 1970 dan 2010. Berikut ini kiprah Uruguay di piala dunia dari masa ke masa:
- Uruguay 1930
Di edisi pertama piala dunia ini, La Celeste adalah unggulan utama. Performa mereka dilapangan pun tidak mengecewakan. Unggul 1-0 atas Peru dilanjutkan dengan kemenangan telak atas Rumania 4-0. Di semifinal, Pedro Cea cs menggilas Yugoslavia dan Argentina di final.
- Brasil 1950
Di keikutsertaan mereka yang kedua kalinya, mereka masih menunjukkan kelasnya. Setelah absen di edisi 1934 dan 1938, La Celeste diuntungkan dengan mundurnya Skotlandia dan Turki, yang berada satu grup dengan mereka, dari putaran final. Alhasil, mereka hanya bermain sekali saja di babak penyisihan dengan menggulung Bolivia 8-0. Di babak final, Uruguay sempat tertahan saat bersua Spanyol. Namun di dua laga berikutnya, Alcides Ghiggia dkk bangkit dengan menang atas Swedia dan mempermalukan tuan rumah di laga pamungkas.
- Swiss 1954
Di edisi tersebut, La Celeste masih cukup tangguh untuk bersaing hingga menjadi semifinalis usai melewati hadangan Cekoslovakia, Skotlandia dan Inggris. Di semifinal, langkah mereka dihentikan Hungaria dan kembali takluk dari Austria di perebutan tempat ketiga.
- Chili 1962
Setelah absen di Swedia, Uruguay kembali lolos ke putaran final. Sayangnya, performa mereka mengecewakan. Untuk pertama kalinya mereka gagal lolos dari fase grup.
- Inggris 1966
Penampilan La Celeste di Inggris kurang mengesankan meski sempat menahan tuan rumah dan unggul atas Prancis. Mereka akhirnya dibantai Jerman 0-4 di perempatfinal.
- Meksiko 1970
Di edisi kali ini, performa mereka lebih baik. Dibawah asuhan Juan Honberg, Uruguay sukses melewati hadangan Swedia, Israel dan Uruguay di babak penyisihan dilanjutkan dengan menjegal Uni Soviet di perempatfinal. Sayangnya, kiprah mereka dihentikan Pele cs di semifinal plus tumbang oleh Jerman di playoff tempat ketiga.
- Jerman 1974
Performa Uruguay di 1974 adalah yang terburuk sejauh ini dengan hanya mengumpulkan satu poin di fase grup.
- Meksiko 1986
Enzo Francescoli dkk mampu melaju ke babak 16 besar meski gagal meraih satupun kemenangan di fase grup saat berlaga melawan Jerman, Denmark dan Skotlandia. Langkah mereka kemudian dihentikan oleh Argentina.
- Italia 1990
Penampilan mereka sedikit lebih baik dengan mengungguli Korsel dan menahan Spanyol sebelum kalah dari Belgia di babak penyisihan. Namun Italia menyingkirkannya di perdelapanfinal.
- Jepang-Korsel 2002
La Celeste kembali setelah absen sekian lama. Namun performa mereka belum memuaskan. Alvaro Recoba dkk gagal lolos dari fase grup.
- Afsel 2010
Secara mengejutkan, Uruguay bangkit setelah mati suri. Diperkuat bintang baru seperti Luis Suarez, Diego Forlan dan Edison Cavani, mereka melewati rintangan Prancis, Meksiko dan tuan rumah di babak penyisihan, plus Korsel dan Ghana di fase gugur. Mereka baru tumbang di tangan Belanda di semifinal dan Jerman di perebutan tempat ketiga.
- Brasil 2014
La Celeste disibukkan dengan aksi gigit Suarez yang membuat mereka hanya mampu melaju hingga perdelapan final meski mampu menaklukan Inggris dan Italia di fase grup. Kolombia lah yang menyingkirkan mereka di babak tersebut.
- Rusia 2018
Anak asuhan Oscar Tabarez sukses melaju hingga perempatfinal setelah mengalahkan Portugal di babak sebelumnya plus tuan rumah di babak penyisihan. Langkah mereka terhenti di tangan Prancis.
Pemain Legendaris
Beberapa pemain legendaris Uruguay di piala dunia diantaranya adalah:
Posisi | Edisi piala dunia | |
Jose Nasazzi | Bek kanan | 1930 |
Hector Scarone | Penyerang | 1930 |
Pedro Cea | Penyerang | 1930 |
Juan Schiaffino | Gelandang serang | 1950, 1954 |
Obdulio Varela | Gelandang | 1950, 1954 |
Luis Cubilla | Penyerang sayap | 1962, 1970, 1974 |
Pedro Rocha | Penyerang | 1962, 1966, 1970, 1974 |
Diego Forlan | Penyerang | 2002, 2010, 2014 |
Edison Cavani | Penyerang | 2010, 2014, 2018, … |
Luis Suarez | Penyerang | 2010, 2014, 2018,… |
Jadwal di Fase Grup
Berikut ini adalah jadwal pertandingan Uruguay di babak penyisihan:
- vs Korsel (Kamis, 24 November 2022 pukul 20.00 WIB)
- vs Portugal (Selasa, 29 November 2022 pukul 02.00 WIB)
- vs Ghana (Jumat, 2 Desember 2022 pukul 22.00 WIB)