Gol Cristiano Ronaldo berhasil mengamankan posisi Manchester United ke 4 peringkat teratas klasemen Liga Primer Inggris saat ini. Adapun sang pemain berdarah Portugal tersebut berhasil mencetak 3 gol sekaligus kala United berhadapan dengan Tottenham Hotspur baru-baru ini. Tak hanya sukses membuktikan dirinya sebagai pemain dunia kelas atas, namun hat-trick tersebut juga mengantarkannya mencetak total torehan gol terbanyak di sepanjang sejarah FIFA.
Gol Cristiano Ronaldo dan Kemarahan Sang Pemain
Gol Cristiano Ronaldo jelas-jelas menunjukkan betapa kuat rasa marah yang dimilikinya terhadap pelatih interim Manchester United, Ralf Rangnick. Kesan ini tampak begitu kuat kala Ronaldo membela Setan Merah kala berhadapan dengan Tottenham Hotspur. Kiprah penyerang United itu jugalah yang, menurut M88 Sport, berhasil mengantarkan Setan Merah sebagai pemenang dengan skor akhri 3-2.
Ronaldo mengawali gol perdananya dengan meluncurkan serangan ke bagian sudut atas gawang Tottenham dari jarang kurang lebih 23 yard. Sayangnya, pihak lawan sempat berhasil mencetak gol penyeimbang setelah Alex Telles didakwa wasit melakukan handball. Gol pertama Tottenham pun berhasil dicetak oleh Harry Kane.
Sang pemain berusia 37 tahun tersebut kembali menempatkan United pada posisi unggul. Setelah berhasil mendapatkan umpan dari Jadon Sancho, Ronaldo kembali berhasil mencetak gol kedua bagi United. Sayangnya, gol bunuh diri dari Harry Maguire kembali menempatkan kedua tim pada posisi imbang.
Akhirnya, pada menit ke-81, Ronaldo berhasil mencetak gol ketiganya pada laga tersebut. Ia melontarkan sundulan keras ke gawang lawan. Ketiga golnya pada laga tersebut bahkan sukses mengantarkan United ke peringkat 4 klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Gol Cristiano Ronaldo Bukti Kuat Frustasi Sang Pemain
Gol Cristiano Ronaldo pada laga ini sebenarnya merupakan peristiwa klasik. Hal ini membuktikan sekali lagi bahwa Ronaldo adalah sosok pemain berkualitas tinggi. Sayangnya, Roy Keane, sosok mantan pesepakbola Inggris, beranggapan bahwa hal tersebut membuktikan betapa frustasi sang pemain tim nasional Portugal tersebut kepada pelatih interim Manchester United, Ralf Rangnick.
Dalam pernyataannya kepada pihak media, Keane berujar bahwa gol Cristiano Ronaldo tersebut menegaskan kondisi sulit yang tengah dihadapi oleh para pemain Manchester United. Meski dengan kehadiran dirinya, kondisi klub sepakbola bergelar Setan Merah tersebut sebenarnya tidak lebih baik dari pihak lawan. Meski demikian, Ronaldo masih mampu menyuguhkan pertandingan yang luar biasa. Ia tampak begitu marah, gencar melakukan permainan agresif, dan jelas terlihat begitu kecewa.
Meski demikian, di tengah kekecewaan tersebut, Ronaldo mampu menunjukkan kualitas dirinya yang sebenarnya. Ia merupakan sosok pemain brilian dan jenius. Ketiga gol Cristiano Ronaldo pada kesempatant ersebut merupakan gol yang fantastis. Ia mampu mengamankan 5 kesempatan untuk mencetak gol dan berhasil mengonversi 3 di antaranya. Jika ada pihak yang mencari alasan di balik keputusan Rangnick untuk tidak menurunkan dirinya, Ronaldo berhasil mematahkan anggapan sang pelatih interim tersebut.
Tak Cukup Hanya Sebagai Pemain Cadangan
Masih pada kesempatan yang sama, Keane berujar bahwa Ronaldo begitu marah dengan kondisinya saat ini. Ia sejak awal tidak berniat datang ke Manchester United sekadar untuk duduk di bangku pemain cadangan.
Roy Keane sendiri tidak menyangkal bahwa Ronaldo tentunya paham bahwa ia tidak perlu turun di semua laga Manchester United. Namun, ketika United harus berhadapan dengan Manchester City dan Chelsea, sang pelatih harus memahami pentingnya keputusan untuk menurunkan dirinya. Hal ini jugalah yang menjadi alasannya untuk kembali ke Old Trafford. Sayangnya, setidaknya menurut Ronaldo, hal ini gagal diwujudkan oleh sang pelatih.